Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yessy octavera

Disinformasi Visual: Bahaya Risiko Baru untuk Era AI Video Generatif

Teknologi | 2025-11-23 00:58:11

Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah menghasilkan teknologi generatif yang dapat menghasilkan gambar dan video yang hampir sempurna realistis. Bahkan dengan sebuah ponsel dan perintah teks sederhana, seseorang sekarang dapat membuat sesuatu yang dulunya hanya dapat dilakukan oleh studio film besar. Namun, di balik kekaguman publik terhadap kecanggihan ini, ada bahaya besar yang tersembunyi di baliknya: disinformasi visual yang semakin sulit untuk dibedakan dari kenyataan.

Fenomena ini menjadi masalah saat ini, bukan lagi prediksi yang dibuat di masa depan. Video manipulatif yang menampilkan orang awam mengucapkan pernyataan palsu, rekaman yang tampaknya menunjukkan peristiwa nyata, dan konten provokatif yang mengangkat masalah sensitif semuanya telah tersebar luas dan menyebabkan kesalahpahaman besar. Sayangnya, kecepatan teknologi tidak sebanding dengan kemampuan masyarakat untuk memilah data.

Ketika Visual Menjadi Amunisi

Jika dulu hoaks dalam teks dapat dipecahkan dengan klarifikasi sederhana, video sekarang menjadi alat yang jauh lebih berbahaya untuk digunakan. Karena mengandung bukti yang tampaknya "nyata", visual cenderung dipercaya lebih cepat. Dengan tingkat literasi digital yang beragam, masyarakat Indonesia cocok untuk penyebaran konten manipulatif jenis ini.

Dilema moral dan sosial muncul dengan kehadiran video generatif AI adalah kepercayaan masyarakat terhadap media dan institusi semakin berkurang, percakapan publik dapat digiring oleh informasi yang tidak benar serta dapat mencuri identitas seseorang untuk membuat rekaman yang membahayakan reputasinya dan lebih buruknya lagi, konten dapat menyebar lebih cepat daripada yang dapat dilakukan oleh aparat, jurnalis, atau ahli untuk membuktikan kebenaran.

Di Mana Peran Media?

Sekarang, media massa, terutama media arus utama seperti Republika, sangat penting untuk menjaga kebenaran. Ini adalah tantangan besar karena verifikasi konten digital membutuhkan banyak sumber daya, waktu, dan keterampilan teknis baru. Namun, media harus tetap mengikuti peraturan ketat untuk memastikan bahwa setiap visual yang didistribusikan telah melalui proses pemeriksaan yang cukup. Media juga harus lebih bertanggung jawab untuk memberi tahu publik tentang bahaya disinformasi visual. Agar masyarakat memahami konteksnya, pendidikan ini tidak hanya mengimbau tetapi juga menyediakan rubrik khusus untuk membahas tren manipulasi digital, metode deteksi, dan contoh kasus nyata.

Kolaborasi Digital dalam Pertahanan Informasi

Indonesia memerlukan strategi yang terintegrasi untuk menangani gelombang video manipulatif:

1. Pemerintah harus membuat peraturan adaptif yang jelas tentang penggunaan, distribusi, dan tanggung jawab atas konten video generatif. Regulasi tidak boleh menghalangi inovasi dan melindungi masyarakat.

2. Semua platform digital harus bertanggung jawab. Platform media sosial harus memperkuat sistem mereka untuk mendeteksi konten manipulatif dan menambahkan label peringatan pada video yang menunjukkan bahwa AI telah menghasilkan hasil.

3. Orang-orang di seluruh negara harus dididik dalam literasi digital. Mereka harus diajarkan untuk memahami tanda-tanda manipulasi visual, memahami algoritma, dan berpikir kritis tentang konten viral.

4. Media harus meningkatkan bagian mereka untuk memverifikasi konten. Tim pengecek fakta harus diperkuat dengan ahli visual forensik dan teknologi AI yang dapat mendeteksi deepfake.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image