Kurangnya Perencanaan Jenjang Karir terhadap Lulusan Ilmu Ekonomi
Eduaksi | 2025-11-21 08:49:31
Ilmu ekonomi merupakan salah satu program studi paling diminati oleh banyak orang karena jaringannya yang luas di berbagai aspek perekonomian seperti ekonomi mikro dan makro. Namun, di gempuran era globalisasi dan digitalisasi, Ilmu Ekonomi harusnya menjadi jurusan yang strategis dan relevan di masa sekarang dan yang akan datang. Akan tetapi, di masa sekarang banyak lulusan jurusan Ilmu Ekonomi yang mengalami permasalahan akan ketidaktahuan dalam jenjang karir setelah lulus dari program studi ini. Salah satu masalah utama mahasiswa Ekonomi adalah kurangnya pemahaman tentang kemungkinan jenjang karier setelah lulus. Banyak yang memilih jurusan ini karena tertarik dengan materi ekonomi atau karena prospek kerjanya yang menjanjikan, tetapi kurang persiapan yang matang dalam menentukan jenjang karier kedepannya. Akibatnya, lulusan jurusan Ilmu Ekonomi sering kali bingung memilih pekerjaan atau bahkan mengalami pengangguran.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kurangnya pemahaman ini sangat beragam, seperti: Pertama, kurangnya bimbingan karir yang sistematis selama kuliah membuat mahasiswa kurang memiliki gambaran yang jelas bagaimana peluang karier di sektor ekonomi, mulai dari analisis data, peneliti keuangan, konsultan dan wirausahawan. Kedua, metode pembelajaran yang cenderung teoritis dan minim pengalaman di lapangan, membuat mahasiswa memiliki pemahaman terbatas tentang bagaimana ilmu yang mereka pelajari dapat diterapkan di dunia kerja. Ketiga, kurangnya keterkaitan dan kesesuaian antara kurikulum universitas dan industri yang menciptakan kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dan kesiapan lulusan jurusan ini. Faktor lain yang menyebabkan kebingungan adalah kurangnya bimbingan karier di tingkat fakultas dan universitas tentunya. Banyak perguruan tinggi masih kekurangan pusat karier yang aktif, adaptif, dan fokus pada industri. Akibatnya, banyak mahasiswa yang akan lulus kekurangan informasi dan bimbingan yang memadai mengenai jenjang karier, jalur sertifikasi profesional, atau peluang kewirausahaan yang sesuai dengan kompetensi mereka.
Dukungan dari universitas, fakultas, dan alumni sangat penting untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang jenjang karier dan peluang potensial. Dengan demikian, lulusan Ekonomi dapat lebih percaya diri dalam menentukan langkah selanjutnya setelah lulus dan memaksimalkan potensi mereka. Sudah saatnya bagi pihak kampus terutama program studi Ekonomi untuk merombak pendekatan pendidikan mereka. Pembelajaran tidak lagi terbatas pada teori dan ujian tertulis. Praktik langsung, kerja lapangan, magang industri, dan integrasi teknologi analisis data ekonomi harus menjadi bagian inti dari kurikulum. Berikutnya, program pengembangan keterampilan lunak seperti berbicara di depan umum, pemecahan masalah, dan kerja sama tim perlu diperkuat agar lulusan tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan adaptif.
Lulusan ekonomi tidak kekurangan kesempatan dalam bekarir. Faktanya, di dunia yang semakin kompleks dan berbasis data, peran ekonomi di sektor publik maupun swasta menjadi semakin penting dan sangat diperhatikan. Jadi, yang dibutuhkan adalah keselarasan antara apa yang diterapkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata dunia, serta pendampingan berkelanjutan bagi mahasiswa untuk memetakan dan mengejar karier yang sesuai. Tanpa hal ini, pengetahuan yang diperoleh hanya akan menjadi tumpukan ilmu tanpa arah yang jelas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
