Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ANYA WATINA NABILLAH RUHIYAT

Bullying: Fenomena dan Efek Jangka Panjang Perkembangan Anak

Pendidikan | 2025-11-20 14:48:28
Gambar Bullying di Sekolah

Bullying merupakan fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah. Meskipun banyak orang yang menganggap bullying sebagai hal yang sepele, namun efek bullying pada anak bersifat serius dan berlangsung dalam jangka panjang. Fenomena bullying tidak hanya berdampak pada korban hanya sementara, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan anak seperti emosional, sosial, akademik dan fisik anak hingga dewasa.

Secara emosional anak yang menjadi korban bullying sering merasakan ketakutan, khawatir, menyakiti diri sendiri dan rendah diri. Mereka sangat sulit untuk mempercayai diri mereka sendiri dan sangat cenderung menarik diri dari keramaian lingkungan sekitar mereka. Dalam beberapa kasus, tekanan psikologis ini dapat berkembang menjadi depresi atau gangguan kecemasan yang membutuhkan penanganan profesional. Secara sosial, korban bullying sering kesulitan membangun hubungan dengan teman sebaya.Anak yang pernah dibully cenderung tertutup, takut bersosialisasi, dan kurang percaya diri, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk menjalin persahabatan atau bekerja sama.

Dampak bullying juga terlihat pada prestasi akademik anak. Stres dan tekanan mental yang dialami korban membuat fokus belajar menurun, dan beberapa anak bahkan menghindari sekolah karena takut bertemu pelaku. Kesehatan fisik korban juga dapat terganggu. Banyak anak melaporkan keluhan psikologis, seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau penurunan daya tahan tubuh akibat stres yang berkepanjangan.

Faktor yang memperparah dampak bullying meliputi perundungan, kurangnya dukungan keluarga atau sekolah, serta karakter anak yang cenderung sensitif dan pendiam. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan bullying sangat penting dilakukan. Sekolah harus menerapkan program anti-intimidasi, menyediakan sistem pelaporan aman, dan melatih guru untuk mengenali tanda-tanda perundungan. Di rumah, orang tua perlu membangun komunikasi terbuka, memberikan dukungan emosional, serta menanamkan nilai empati dan cara menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Anak yang menjadi korban juga perlu pendampingan, baik melalui konseling psikologis maupun kegiatan positif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.

Dengan memahami fenomena bullying dan jangka panjangnya di sekolah, diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Pencegahan dan penanganan sejak dini akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional, sosial, dan akademik, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup tanpa trauma yang berlarut-larut.

Penulis:

Anya Watina Nabillah Ruhiyat, Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image