Tidak Merata di Balik Mikroskop: Ketimpangan Persebaran ATLM
Lainnnya | 2025-11-10 19:20:57Menurut data Kemenkes 2025, Indonesia menempati posisi peringkat kedua di dunia dengan kasus tuberkulosis (TBC) terbanyak setelah India dengan lebih dari satu juta kasus baru setiap kasusnya. Pemeriksaan tuberkulosis yang cepat dan akurat menentukan keberhasilan pencegahan penularan yang lebih luas. Sama hal nya pada saat pandemi covid-19, pemeriksaan sampel sputum untuk mendeteksi tuberkulosis (TBC) memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi agar hasil diagnosis yang keluar benar dan tidak menyesatkan.
Dibalik pentingnya pemeriksaan TBC, terdapat tenaga kesehatan yang sering terlupakan, yakni Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM). Profesi ini masih sering luput dari perhatian, padahal mereka adalah orang yang menjadi garda terdepan dibalik hasil laboratorium. Namun sayangnya, peranan ini belum bisa terbagi secara rata di Indonesia.
Ketimpangan Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Sumber: https://dreams.kemkes.go.id/
Berdasarkan peta persebaran ATLM dari kementerian kesehatan 2025, masih banyak daerah yang mengalami ketimpangan persebaran ATLM di Indonesia. Secara keseluruan, Indonesia baru mencapai 43,87% untuk pemenuhan ATLM dengan wilayah pemenuhan terendah yakni Papua Pegunungan dengan persentase 8,10%. Sebaliknya, Maluku Utara tercatat telah mencapai 85,58% dan Sulawesi Tenggara 84,99%. Ketimpangan ini dikhawatirkan dapat membawa pengaruh pada layanan kesehatan masyarakat nantinya, seperti keterlambatan diagnosis dan pemeriksaan laboratorium yang terbatas, khususnya di wilayah-wilayah dengan pemenuhan ATLM yang masih rendah.
Ketimpangan ini juga didapat pada data proyeksi tenaga kesehatan 2023, bahwa terdapat 1.413 puskesmas di Indonesia yang tidak memiliki ATLM. Beberapa puskesmas daerah yang tidak memiliki ATLM terbanyak adalah Papua dengan total 222 puskesmas, kemudian Sumatera Utara dengan 184 puskesmas, dan Jawa Barat 138 puskesmas. Padahal, Permenkes No. 43 Tahun 2019 menetapkan bahwa setiap puskesmas minimal memiliki satu tenaga ATLM.
Akar Permasalahan
Ketimpangan ATLM ini tidak hanya dari jumlahnya, namun juga distribusi dan akses pendidikannya. Berdasarkan proyeksi tenaga kesehatan 2023, di Indonesia masih terdapat beberapa daerah yang belum menyediakan program studi Teknologi Laboratorium Medik, seperti di provinsi Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Jadi daerah-daerah tersebut harus bergantung pada lulusan dari daerah lain yang mana juga belum tentu bersedia untuk ditempatkan di wilayah tersebut.
Upaya dan Tantangan
Upaya yang telah dilakukan:
1. Pada tahun 2023, Kemenkes telah melakukan pemetaan supply dan tempat kerja lulusan baru ATLM sebagai dasar kebijakan untuk distribusi tenaga kesehatan.
2. Kemenkes mendorong pengembangan program studi TLM di institusi pendidikan kesehatan, seperti dalam program skrining kesehatan gratis di seluruh Indonesia.
3. Mengadakan inisiatif praktik kerja lapangan bagi mahasiswa TLM untuk memperkuat kompetensi mereka sebelum di tempatkan di lapangan.
Tantangan yang masih di hadapi:
1. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki program studi ATLM sama sekali, sehingga tidak ada produksi lokal tenaga ATLM yang siap di tempatkan di daerah tersebut.
2. Adanya laporan bahwa beberapa puskesmas di kabupaten terdalam belum memiliki ATLM.
3. Data dan kebijakan spesifik untuk ATLM masih terbatas dibandingkan prosesi tenaga kesehatan yang lainnya, sehingga distribusi dan penempatan sering berjalan perlahan.
Harapan ke Depannnya
1. Meningkatkan apresiasi dan pengakuan terhadap profesi ATLM, studi jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo menyebutkan bahwa, pada masa pandemi, pengakuan terhadap profesi ini masih terbatas. Hal ini diharapkan mampu mendorong motivasi dan meningkatkan daya tarik anak muda untuk menekuni bidang laboratorium medik.
2. Memenuhi rasio tenaga ATLM yang ideal. Kemenkes menyatakan bahwa rasio ideal ATLM sebesar 0,354 ATLM per 1000 penduduk, namun angka ini masih sulit di capai di berbagai daerah. Diperlukan kebijakan rekrutmen dan penempatan untuk mendukung upaya keseimbangan rasio ini.
3. Meratakan pendidikan dan infrastruktur di seluruh Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan PATELKI (persatuan ahli teknologi medik indonesia) untuk meningkatkan kompetensi, distribusi, dan profesionalisme ATLM agar mampu bersaing secara nasional maupun internasional.
4. Meningkatkan mutu layanan laboratorium melalui peningkatan manajemen laboratorium dan pelatihan spesifik bagi ATLM.
Referensi
Anonim. (2023). Kemenkes-Pemkab Nunukan susun kebijakan pemerataan tenaga kesehatan. ANTARANEWS.COM. https://www.antaranews.com/berita/3831240/kemenkes-pemkab-nunukan-susun-kebijakan-pemerataan-tenaga-kesehatan
Anonim. (2025). Program Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh Jurusan ATLM di Balai Labkesmas Banda Aceh. labkesmas-aceh.go.id. https://www.labkesmas-aceh.go.id/program-praktik-kerja-lapangan-mahasiswa-poltekkes-kemenkes-aceh-jurusan-atlm-di-balai-labkesmas-banda-aceh/
KEMENKES. (2016). Target Rasio Kesehatan (Vol. 1, Nomor 1). http://www.biblioteca.pucminas.br/teses/Educacao_PereiraAS_1.pdf%0Ahttp://www.anpocs.org.br/portal/publicacoes/rbcs_00_11/rbcs11_01.htm%0Ahttp://repositorio.ipea.gov.br/bitstream/11058/7845/1/td_2306.pdf%0Ahttps://direitoufma2010.files.wordpress.com/2010/
KEMENKES. (2024). Menkes Dorong Mahasiswa Poltekkes Kendari Penuhi Kebutuhan Tenaga Kesehatan Dalam dan Luar Negeri. Kemenkes.go.id. https://kemkes.go.id/eng/menkes-dorong-mahasiswa-poltekkes-kendari-penuhi-kebutuhan-tenaga-kesehatan-dalam-dan-luar-negeri
KEMENKES. (2025). Peta Persebaran ATLM di Indonesia. https://dreams.kemkes.go.id/. https://dreams.kemkes.go.id/user/demand/NAKES
Latuconsina, N. A., Salim, N. A., Mubarak, F., Daud, A. C., Kemenkes RI, & Friscila, A. S. (2016). Proyeksi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Supply dan Demand/Needs Tahun 2023. https://repositori-ditjen-nakes.kemkes.go.id/id/eprint/779
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (2019). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2019 (Nomor 1335).
Syaiful, N. A. H., Auraya, S. D., & Mayasari, T. N. (2025). Meningkatkan Apresiasi Terhadap Profesi ATLM: Pelajaran Dari Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo, 5(1), 25–31. https://doi.org/10.35728/jutelmo.v5i1.1836
Wiyanto. (2024). PATELKI Komitmen Pemeliharaan Pelayanan Laboratorium Kesehatan. industry.co.id.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
