Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MEYTA VIKA AMALIA PUTRI

Pentingnya Peran Perawat dalam Menjaga Kesehatan Mental Pasien

Hospitality | 2025-11-10 18:01:59

Kesehatan mental merupakan hal yang krusial dalam kehidupan. Dewasa kini makin marak permasalahan kesehatan mental terlebih dalam fasilitas kesehatan. Banyak pasien mengeluhkan bagaimana penyakit mereka, bagaimana mereka akan sembuh, dan bagaimana anggota keluarga mencarikan biaya untuk pengobatannya terlebih pada keluarga ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut memicu terjadinya gangguan kesehatan mental yang dapat menghambat kesembuhan pasien.

Sumber: Desaeon

Ironisnya pelayanan kesehatan kini masih banyak yang hanya terpaku pada aspek fisik dan pelayanan kesehatan semata. Padahal selain pelayanan yang baik pasien juga membutuhkan dukungan psikologis dan empati dari lingkungan sekitar. Tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien adalah perawat. Maka dari itu seorang perawat tidak hanya dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan, melainkan juga memberikan rasa aman, nyaman , keterbukaan, dan dorongan psikologis guna menjaga kesehatan mental pasien.

Peran Perawat dalam Menjaga Kesehatan Mental

Perawat erat kaitannya dengan pasien. Sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien, sudah menjadi tugas perawat untuk menjalin komunikasi yang baik dengan mereka. Perawat dapat melakukan pendekatan emosional dengan pasien melalui rasa empati. Dimana perawat menempatkan diri di sudut pandang pasien, memahami keresahan pasien, dan memberikan tanggapan untuk menguatkan pasien. Perawat juga harus mampu membangun suasana yang hangat, nyaman, dan aman sehingga pasien mau berbagi keluh kesah guna mencegah gangguan kesehatan mental pasien.

Pengaruh Positif Keterkaitan Perawat terhadap Kesehatan Mental Pasien

Peran perawat melalui pendekatan holistik sangat bermanfaat bagi pasien. Melalui empati yang diberikan dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan. Melalui kepercayaan dan rasa aman tersebut, rasanya akan lebih mudah dalam memberikan tindakan kepada pasien. Selain itu pendekatan holistik juga dapat mengurangi kecemasan dan stress, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental. Jika sudah tercapai kondisi yang stabil maka kesembuhan pasien dapat berjalan lebih cepat

Tantangan yang Dihadapi Perawat

Menjadi seorang perawat bukanlah hal yang mudah. Meski sudah menjadi kewajibannya dalam menangani pasien, tetapi banyak tantangan yang menyebabkan kurangnya pendekatan holistik. Seorang perawat memiliki beban kerja yang berat dan waktu yang terbatas. Hal tersebut menjadikan pelayanan perawat dalam pendekatan psikologis kurang maksimal.

Selain itu, masih banyaknya tenaga kesehatan yang kurang memahami pentingnya keshatan mental pasien juga menjadi tantangan tersendiri. Masih banyaknya perawat yang kurang pelatihan atau pemahaman terhadap kesehatan mental pasien merupakan hal yang masih menjadi pr besar di dunia kesehatan.

Upaya Penguatan Peran Perawat

Karena pendekatan holistik antara perawat dan pasien masih terbatas, perlu dilakukan peningkatan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan holistik. Peningkatan kemampuan tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan komunikasi terapeutik dan kesehatan jiwa. Instansi kesehatan juga sudah selayaknya memberikan dukungan berupa waktu, sumber daya, dan sistem yang mendukung pelatihan pendekatan holistik. Selain itu peran kolaborasi antara perawat, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lainnya juga diperlukan untuk mencegah gangguan kesehatan mental pada pasien.

Perawat memiliki peran utama dalam menjaga kesehatan fisik dan mental pasien. Melalui pendekatan holistik, perawat dapat menciptakan rasa aman dan nyaman yang dapat membantu proses penyembuhan. Namun, hal ini sering kali terabaikan mengingat masih banyaknya perawat yang mengutamakan aspek medis semata. Kesehatan mental merupakan bagian dari kesejahteraan manusia. Karena itu, memperkuat peran perawat berarti memperkuat fondasi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image