Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sabrina Wahyu Harwinda A

Radiografer Tukang Radio? Eitsss Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Teknologi | 2025-11-10 08:01:57

Profesi radiografer masih sering disalahpahami oleh masyarakat sebagai “tukang radio” atau sekadar “operator mesin rontgen”. Padahal, radiografer merupakan tenaga kesehatan profesional yang berperan penting dalam pemeriksaan pencitraan medis, seperti sinar-X, CT-scan, dan MRI, yang menjadi dasar penegakan diagnosis dokter. Di Surabaya, Program Studi Radiologi Universitas Airlangga (UNAIR) berkomitmen mencetak radiografer yang kompeten dan profesional melalui pendidikan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, serta keselamatan radiasi sesuai standar Kementerian Kesehatan dan Persatuan Radiografer Indonesia (PARI).

Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap tugas dan tanggung jawab radiografer sering kali menurunkan penghargaan terhadap profesi ini. Melalui edukasi bertema “Radiografer Tukang Radio? Eitsss, Ini yang Perlu Kamu Tahu!”, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami peran penting radiografer dalam menunjang diagnosis dan pengobatan pasien. Kegiatan seperti ini juga sejalan dengan upaya Program Studi Radiologi UNAIR dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, memperkenalkan profesi radiografer secara tepat, serta memperkuat citra positif tenaga kesehatan di bidang radiologi di Surabaya dan sekitarnya.

Program Studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga (UNAIR) dirancang secara khusus untuk menghasilkan tenaga ahli radiologi yang tidak hanya mahir dalam teknik pencitraan konvensional, tetapi juga mampu beradaptasi dengan berbagai inovasi teknologi terkini, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan dalam proses diagnostik radiologi. Sejak didirikan pada 24 September 1984, program ini telah mengalami berbagai tahap pengembangan dan transformasi; awalnya berada di bawah Fakultas Non Gelar Kesehatan dengan lokasi di RSUD Dr. Soetomo, kemudian pada tahun 1993 dipindahkan ke Fakultas Kedokteran UNAIR untuk memperluas lingkup pendidikan dan praktik klinis.

Perjalanan Program Studi Radiologi UNAIR terus mengalami kemajuan signifikan, terbukti dengan perolehan akreditasi B pada tahun 2011 yang menunjukkan kualitas pendidikan yang diakui secara nasional. Sejak 14 Mei 2014, program studi ini resmi berada di bawah naungan Fakultas Vokasi UNAIR, dengan fokus pengembangan jenjang D-IV Radiologi yang lebih profesional dan aplikatif. Saat ini, Program D4 Teknologi Radiologi Pencitraan UNAIR juga tengah mempersiapkan pengembangan program magister (S2) Applied Science of Medical Imaging, yang bertujuan melahirkan generasi ahli radiologi dengan wawasan penelitian dan teknologi mutakhir, sehingga lulusan tidak hanya siap bersaing di dunia kerja, tetapi juga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Kurikulum Program Studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan (TRP) Universitas Airlangga (UNAIR) dirancang supaya mahasiswa tidak hanya mahir teori, tetapi juga jago praktik. Proporsi belajarnya 40% teori dan 60% praktik, sehingga mahasiswa tidak hanya duduk manis mendengar dosen, tetapi juga langsung mengoperasikan alat radiologi, mulai dari X-ray, CT Scan, MRI, hingga USG. Total 148 SKS bisa diselesaikan dalam delapan semester, yang artinya lulus dengan kompetensi siap kerja. Kurikulum ini disusun sesuai standar nasional (SN-Dikti dan SKKNI level 6) dan kebutuhan dunia nyata agar lulusan menjadi radiografer profesional yang dicari di rumah sakit maupun industri alat medis. Pada tahun pertama, mahasiswa fokus pada teori dasar dan keterampilan lab sebagai pemanasan, sedangkan tahun kedua dan ketiga mendalami Basic dan Advanced Imaging Modality, termasuk Radiologi Nuklir. Tahun keempat digunakan untuk magang dan penyusunan skripsi, mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja secara nyata.

Mahasiswa juga berkesempatan mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mulai dari KKN, penelitian, hingga pembelajaran di luar kampus, sehingga pengalaman tidak hanya di kampus tetapi juga lapangan. Program studi ini menawarkan peminatan menarik seperti Radiodiagnostik, Radioterapi, Kedokteran Nuklir, dan Radiologi Intervensional, didukung fasilitas lengkap mulai dari Laboratorium X-ray, CT Scan, MRI, USG, hingga Image Processing Lab, serta praktik langsung di RS Universitas Airlangga (RSUA) dan rumah sakit mitra. Program ini menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit dan perusahaan besar seperti RS Premier Surabaya, RS PHC, Mitra Keluarga, Bapeten, GE Healthcare, Siemens Healthineers, Philips, dan Fujifilm, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman langsung dengan peralatan medis terkini. Lulusan D4 TRP UNAIR siap berkarier sebagai Radiografer Ahli, Asisten Peneliti, atau Medical Image Application Specialist, dibekali hard skill dan soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan presentasi bahasa Inggris. Dengan kompetensi luas dan dukungan jaringan industri yang kuat, lulusan bisa bekerja di rumah sakit, lembaga penelitian, maupun perusahaan teknologi kesehatan, baik di dalam maupun luar negeri. Seiring kemajuan teknologi kedokteran, kebutuhan tenaga radiologi profesional terus meningkat, menjadikan program ini pilihan menarik bagi mereka yang tertarik pada kombinasi dunia medis, teknologi, dan tantangan profesional yang menyenangkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image