Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Aini

Sudan, Jangan Dilupakan

Agama | 2025-11-10 05:33:54

Perang saudara yang terjadi sejak awal 2023 di Sudan telah mengorbankan 150.000 nyawa. Yang terakhir, serangan ke El Fasher dalam dua hari telah merenggut 2.000 nyawa rakyat Sudah. Sungguh ironi, salah satu negeri muslim namun didera perang saudara, padahal nyata sekali firman Allah di dalam Al Quran, sesama mukmin adalah bersaudara.

Secara fitrah, tidak mungkin sesama saudara, sesama muslim, sesama penduduk asli sebuah negeri saling membunuh tanpa sebab. Maka bisa dipastikan ada pemicu perang saudara di Sudan. Yang jelas perebutan kekuasaan yang dilatarbelakangi penguasaan terhadap potensi alam melimpah di Sudan. Melepaskan kekuasaan berarti melepaskan peluang untuk menjadi penguasa SDA. Selain motif SDA, jelas juga para pemimpin yang bertikai tidak berpihak pada rakyat. Setidaknya kepentingan pribadi dan juga kepentingan dalang di balik penguasa pengkhianat yang diuntungkan.

Tidak ada perang di dunia Islam tanpa skenario Barat. Dan di Sudah, AS dan Inggris lah yang nyata berada di balik semuanya. Meski meminjam tangan penguasa negara lain, dukungan AS dan Inggris kepada masing-masing pihak yang bertikai akan mudah terendus. Sudan yang sejak kelahirannya di bawah pengaruh Inggris mulai terpecah belah dengan terpisahnya Sudan Selatan, dan seiring berjalannya waktu pengaruh Inggris semakin memudar, dan saat inilah saat yang tepat untuk menyempurnakan menghapus jejak Inggris di Sudan. Siapa lagi pelakunya jika bukan AS, negara kapitalis penjajah sejati saat ini.

Perebutan kekuasaan, perebutan SDA, perebutan pengaruh, ditambah lagi menguatkan hegemoni Barat di negeri muslim, dan semuanya bermuara pada satu titik, memecah belah negeri muslim, mencegah persatuan dan kebangkitan umat Islam. Rakyat sedikitpun tidak dipedulikan.

Ada pelajaran besar di balik perang Sudan. Nyawa umat yang diabaikan dan sekat nasionalisme yang terus mengekang sehingga umat islam di negeri lain tak berkutik dengan batas semu teritorial. Perbedaan bangsa dan negara menjadi dalih diamnya penguasa dan tentara muslim untuk datang membela rakyat yang lemah. Lagi-lagi perpecahan umat islam kembali memakan korban.

Terpecahnya umat Islam oleh sekat nasionalisme adalah salah satu akar utama penderitaan umat di dunia. Ketika kesulitan bahkan nyawa terancam, mereka harus berjuang sendiri. Pesan Rasulullah SAW bahwa muslim adalah satu tubuh seolah menguap begitu saja. Oleh karena itu, persatuan umat Islam mutlak diperlukan. Persatuan dibawah naungan khilafah, sebagaimana dahulu Rasulullah menyatukan jazirah Arab, dilanjutkan para khalifah menyatukan berbagai wilayah, Asia, Afrika, Eropa, semua bersaudara di bawah panji tauhid. Dengan persatuan umat akan semakin kuat, mudah menghadapi musuh. Persatuan dengan ikatan ideologi Islam, menerapkan islam secara kaffah, mendakwahkannya ke seluruh penjuru dunia, menebarkan rahmat untuk seluruh alam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image