Saatnya Berhenti Menyebut Perawat 'Pembantu Dokter'
Edukasi | 2025-11-06 18:37:29
Selama ini, peran perawat di rumah sakit sering disalah artikan sebagai pembantu dokter. Pandangan ini sering kali temui di masyarakat. Padahal, perawat memiliki tugasnya sendiri dalam pelayanan Kesehatan. Perawat memiliki peran penting dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan. Tanpa perawat, sistem pelayanan di rumah sakit tidak akan berjalan semestinya. Perawat merupakan garda terdepan yang memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik, mulai dari pasien masuk rumah sakit hingga masa pemulihan.
Perawat memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan perawatan langsung kepada pasien. Mereka melakukan berbagai tindakan keperawatan, seperti memantau tanda-tanda vital, merawat luka, memberikan obat-obatan sesuai instruksi medis, hingga menjaga kebersihan serta kenyamanan pasien. Dalam keseharian, perawatlah yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Mereka menjadi jembatan antara pasien dan dokter, serta menjadi pihak pertama yang mengenali perubahan kondisi pasien. Misalnya, ketika pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan kesadaran atau kesulitan bernapas, perawatlah yang paling cepat merespons dan segera memberikan pertolongan darurat.
Selain bertugas di sisi klinis, perawat juga memiliki peran penting dalam bidang administrasi dan dokumentasi medis. Setiap tindakan dan perubahan kondisi pasien harus dicatat secara rinci. Rekam medis ini tidak hanya menjadi arsip bagi rumah sakit, tetapi juga berfungsi sebagai acuan penting bagi tim medis dalam menentukan langkah perawatan berikutnya. Kesalahan kecil dalam pencatatan bisa berakibat fatal, karena itu ketelitian perawat menjadi kunci utama dalam menjamin keselamatan pasien.
Melalui dokumentasi yang rapi dan akurat, koordinasi antar-tenaga kesehatan bisa berjalan lancar.Sayangnya, penghargaan terhadap profesi perawat di Indonesia masih belum sebanding dengan peran yang mereka jalankan. Masih ada anggapan bahwa perawat hanyalah pelaksana instruksi dokter, padahal perawat memiliki landasan ilmu, kode etik, dan tanggung jawab profesional yang jelas. Perawat dilatih untuk berpikir kritis, mengambil keputusan cepat dalam kondisi darurat, serta menjunjung tinggi keselamatan pasien. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap profesi ini—dari “pembantu dokter” menjadi “mitra sejajar dalam pelayanan kesehatan”.
Ke depan, dukungan terhadap profesi perawat perlu terus ditingkatkan, baik melalui pendidikan berkelanjutan, kesejahteraan yang layak, maupun lingkungan kerja yang mendukung. Rumah sakit dan lembaga kesehatan juga perlu memberikan ruang lebih bagi perawat untuk mengembangkan diri, misalnya dalam riset keperawatan atau inovasi pelayanan pasien.Perawat adalah sosok yang hadir di setiap detik perjalanan pasien menuju kesembuhan—menemani di kala sakit, memberi semangat saat lemah, dan memastikan setiap pasien pulang dengan harapan baru. Sudah saatnya masyarakat memberikan apresiasi yang lebih besar kepada mereka. Sebab di balik setiap pasien yang pulih, selalu ada tangan-tangan perawat yang bekerja dengan hati.
Lebih dari sekadar tenaga teknis, perawat juga berperan sebagai komunikator dan pendamping bagi pasien maupun keluarganya. Mereka menjelaskan kondisi pasien, prosedur yang akan dilakukan, serta memberikan edukasi mengenai perawatan lanjutan di rumah. Tak jarang, perawat menjadi sosok yang memberikan ketenangan di tengah kecemasan pasien dan keluarganya. Dalam situasi krisis seperti pasien yang baru didiagnosis penyakit berat, perawatlah yang seringkali memberikan dukungan emosional dan semangat agar pasien tetap kuat menjalani proses pengobatan.
Di balik tugas-tugas itu, pekerjaan perawat bukan tanpa tantangan. Jam kerja panjang, tekanan tinggi, dan tanggung jawab besar sering membuat mereka bekerja melebihi batas waktu. Meski begitu, dedikasi mereka tidak surut. Perawat tetap hadir dengan senyum dan kepedulian yang tulus. Dalam pandemi COVID-19 misalnya, perawat berada di garis depan menghadapi risiko tertular, namun tetap berkomitmen merawat pasien. Momen itu menjadi bukti nyata bahwa profesi perawat bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan kemanusiaan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
