Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rachel Stevani

Kurang Tidur pada Mahasiswa: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan dan Prestasi Akademik

Eduaksi | 2025-11-03 08:24:23

Tidur adalah kebutuhan manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, organ tubuh kita melakukan regenarasi sel pada saat kita tidur. Tidur yang cukup memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Ini tidak hanya membantu tubuh untuk pulih dan memperbaiki diri setelah seharian aktivitas, tetapi juga berdampak positif pada kinerja otak, mood, dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain itu, tidur yang cukup juga dapat mengurangi risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan kronis, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan depresi.

Menurut National Sleep Foundation, waktu tidur ideal untuk orang dewasa adalah antara 7-9 jam per malam. Jika kurang dari jam tersebut, mungkin tidak akan berdampak dalam jangka pendek. Namun, jika dilakukan berulang, akan berdampak di jangka panjang. Ketika tiba pada jam 10 sampai 11 malam, The Sleep Council menganjurkan untuk tidur. Ini adalah waktu yang ideal karena saat itulah suhu tubuh dan tingkat kortisol, hormon stres, mulai turun. Jam tidur sebaiknya sama setiap malam, karena dengan konsistensi tersebut dapat membantu tubuh berfungsi lebih baik. Waktu tidur malam tidak dapat diganti pada waktu tidur siang. Sebaiknya waktu tidur malam digunakan dengan baik.

Mahasiswa memiliki berbagai kesibukan yang memerlukan waktu yang lama. Sehingga, tak heran jika salah satu masalah umum yang sering dialami oleh mahasiswa adalah kurang tidur dan kualitas tidur yang kurang baik. Waktu istirahat sering kali menjadi hal yang dikorbankan demi menyelesaikan kewajiban akademik. Banyak mahasiswa kurang tidur akibat mengerjakan tugas perkuliahan yang menumpuk. Menumpuk tugas adalah kebiasaan mahasiswa yang apabila diberikan tugas tidak langsung dikerjakan melainkan ditunda terus menerus sehingga menumpuk dan berakibat harus bergadang untuk mengerjakan tugas tersebut karena sudah dikejar tenggat waktu pengumpulan tugas. Tidak jarang juga karena tugas yang terus menerus datang secara tiba tiba dan membuat mahasiswa kewalahan. Kegiatan organisasi atau kegiatan di luar perkuliahan juga menjadi salah satu alasan tugas tugas tersebut tidak terselesaikan. Selain itu, penggunaan media sosial dan menonton film atau drama hingga larut malam membuat mahasiswa kurang tidur sehingga waktu tidur tidak teratur. Kebiasaan-kebiasaan ini yang membuat jam tidur menjadi tidak cukup dan lebih memilih untuk beraktivitas hal yang lain dibanding tidur. Padahal, dampak kurang tidur ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental, bahkan dapat berpengaruh pada kegiatan akademik.

Waktu tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan performa akademik. Sebuah studi menemukan bahwa mahasiswa yang tidur selama 7-9 jam setiap malam memiliki IPK yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memenuhi rekomendasi tersebut. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa mahasiswa yang memberikan prioritas pada tidur cenderung tampil lebih baik dalam ujian dan tugas (Smith, 2018).

Beberapa studi menunjukkan, orang-orang yang kurang tidur atau tidurnya tidak berkualitas berisiko lebih mudah terkena penyakit setelah terpapar virus. Misalnya flu. Kurang tidur setiap malam bisa mengganggu kinerja dan fungsi otak, termasuk juga bagian otak yang berkaitan dengan daya ingat. Efeknya ini bisa membuat kesulitan untuk mencerna dan memfokuskan diri pada suatu hal serta lebih lambat dalam menanggapi. Di samping itu, kurang tidur juga bisa membuat lebih sulit dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah, sehingga sangat mungkin membuat kesalahan dan lebih lama dalam menyelesaikan tugas. Hal tersebut dapat menghambat kegiatan perkuliahan, membuat mahasiswa tidak dapat belajar dengan fokus.

Kebiasaan tidur larut malam ini mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang seharusnya berfungsi untuk menjaga keseimbangan tidur dan bangun. Tidur yang terlambat juga berhubungan dengan meningkatnya kelelahan dan stress di pagi hari, yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan performa di perkuliahan. Karena menurunnya konsentrasi dan daya ingat, kurang tidur juga berdampak pada nilai akademik. Hal ini juga terjadi karena otak membutuhkan waktu istirahat untuk memproses dan menyimpan informasi yang telah dipelajari. Kondisi ini tentunya berdampak pada produktivitas akademik, membuat mahasiswa merasa tidak optimal dalam belajar atau menghadapi ujian. Hal ini membuat mahasiswa tidak dapat memahami materi yang dipaparkan dengan baik sehingga tidak dapat mengerjakan soal ujian dan mendapat nilai yang rendah. Lebih lanjut, mahasiswa juga merasa tidak puas dengan kualitas tidur mereka. Tidurnya tidak cukup untuk memulihkan energi, dan akhirnya mengganggu keseharian mahasiswa.

Untuk itu, perlunya dibatasi aktivitas di malam hari yang dapat berpengaruh pada waktu tidur, seperti mengurangi menggunakan perangkat elektronik satu jam sebelum tidur, tidak menumpuk tugas, dan mengatur waktu yang bagus sehingga jam tidur tidak lagi terganggu. Maka dari itu, perubahan manajemen waktu sangat penting untuk memperbaiki waktu tidur. Perlu dilakukan dengan konsisten sehingga jam tidur dapat lebih baik dan kondisi tubuh juga membaik.

Perlu diingat kembali bahwa waktu tidur yang cukup itu sangat penting, harus diperhatikan dan tidak boleh dianggap remeh. Apabila waktu tidur cukup, aktivitas perkuliahan maupun perkuliahan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tidur yang lebih berkualitas akan membantu mahasiswa tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga memperbaiki kondisi fisik dan mental secara menyeluruh. Kualitas hidup dan kesehatan semakin meningkat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image