Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hanifah Ghaida

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Lainnnya | 2025-11-02 12:54:15

Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi cara pandang hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan hasil dari proses renungan panjang para pendiri bangsa dalam mencari jati diri Indonesia yang sebenarnya. Soekarno melalui gagasannya Philosophische Grondslag ingin menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang mampu mempersatukan berbagai perbedaan dan memberi arah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana disebut dalam materi, “Perenungan merupakan upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa.” Artinya, Pancasila lahir melalui pemikiran mendalam yang terus berkembang dari masa ke masa. Sejak masa sidang BPUPKI hingga pengesahan oleh PPKI, para pendiri bangsa tidak hanya mencari dasar negara, tetapi juga mencari nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Sebagai sistem filsafat, Pancasila mengajarkan manusia Indonesia untuk berpikir terbuka, kritis, dan menyeluruh. Filsafat pada dasarnya adalah cara manusia mencari kebenaran dan makna hidup dengan menggunakan akal dan hati nurani. Dengan memahami Pancasila secara filosofis, kita diajak untuk tidak hanya menghafal setiap sila, tetapi juga memahami maknanya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan modern yang penuh perubahan, Pancasila dapat menjadi pedoman moral agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat memecah persatuan bangsa. Nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, toleransi, dan musyawarah tetap relevan dan perlu diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa juga memiliki peran penting untuk menghidupkan kembali semangat Pancasila melalui tindakan nyata dan pola pikir yang positif.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa Pancasila bukan sekadar warisan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Pancasila sebagai sistem filsafat mengajarkan bahwa setiap kebijakan, perilaku, dan keputusan yang diambil seharusnya selalu berlandaskan pada nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. Dengan begitu, Pancasila tidak hanya menjadi simbol negara, tetapi juga menjadi panduan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penutup: Pancasila akan selalu hidup selama kita mau memaknainya, bukan hanya mengucapkannya. Filsafat Pancasila bukan sekadar teori, melainkan ajakan untuk berpikir jernih, bersikap bijak, dan bertindak dengan hati nurani. Di tengah dunia yang cepat berubah, kembali pada nilai-nilai Pancasila berarti kembali pada jati diri bangsa yang sesungguhnya bangsa yang beradab, adil, dan saling menghargai dalam perbedaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image