Kesehatan Masyarakat: Jurusan yang Menggerakkan Sistem Puskesmas dari Balik Layar
Medika | 2025-10-29 15:31:31Saat mendengar kata “kesehatan”, banyak orang langsung membayangkan dokter, perawat, atau bidan. Namun di balik lancarnya pelayanan di Puskesmas, ada profesi lain yang jarang terlihat tetapi sangat krusial: tenaga kesehatan masyarakat, khususnya yang menekuni administrasi dan kebijakan kesehatan. Jurusan Kesehatan Masyarakat membekali lulusannya dengan kemampuan mengelola data, merancang program, dan memastikan kebijakan kesehatan dapat diterapkan dengan efektif di masyarakat. Profesi ini sering bekerja di balik layar, tetapi perannya menentukan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Puskesmas Sobo, Banyuwangi, menjadi salah satu contoh nyata bagaimana profesi ini berjalan. Sistem administrasi di sana terintegrasi dan memanfaatkan teknologi digital. Pasien bisa mendaftar melalui aplikasi Smart Kampung atau Mobile JKN bagi peserta BPJS, maupun secara langsung di loket pendaftaran. Setiap data pasien kemudian diverifikasi agar masuk ke sistem informasi puskesmas, SIMPUS, yang terhubung dengan seluruh layanan, mulai dari pemeriksaan umum hingga gigi.
Mbak Sofi, koordinator loket di Puskesmas Sobo, menjelaskan proses ini. “Kalau pasien sudah mendaftar online, tetap harus datang ke loket untuk verifikasi. Sementara pasien yang datang langsung bisa mengambil nomor antrian di mesin,” ujarnya. Dari sini terlihat jelas bagaimana administrasi berperan sebagai penghubung antara pasien dan layanan medis. Setiap langkah, dari pendaftaran hingga input data ke sistem, memastikan semua informasi akurat dan pelayanan berjalan lancar.
Selain pendaftaran, Puskesmas Sobo kini telah menerapkan e-rekam medis. Dokter cukup memasukkan data pasien ke SIMPUS, sehingga berkas fisik tidak lagi harus dibawa bolak-balik. “Dengan sistem digital ini, pekerjaan di loket menjadi lebih tertata, pasien lebih mudah mendapatkan layanan, dan data bisa diakses langsung oleh dokter di berbagai layanan. Semua itu membuat pelayanan di Puskesmas lebih cepat dan efisien,” kata Mbak Sofi. Sistem ini memudahkan proses administrasi sekaligus mendukung rujukan pasien ke rumah sakit, yang semuanya kini bisa dilakukan secara online melalui sistem BPJS, tanpa perlu mencetak dokumen fisik.
Proses digitalisasi ini memang tidak lepas dari tantangan. Gangguan listrik atau masalah koneksi Wi-Fi kadang menjadi kendala, tetapi secara keseluruhan, penerapan SIMPUS dan e-rekam medis membuat pekerjaan administrasi lebih efisien, mengurangi risiko kesalahan data, dan meningkatkan kualitas pelayanan pasien.
Melalui pengalaman di Puskesmas Sobo, terlihat bahwa tenaga kesehatan masyarakat memainkan peran yang strategis. Mereka tidak bertatap langsung dengan pasien seperti dokter atau perawat, tetapi pekerjaan mereka memastikan seluruh sistem berjalan dengan baik. Dari pengelolaan data, pengaturan antrian, hingga pemantauan rujukan pasien, profesi ini bekerja di balik layar, namun dampaknya besar bagi kelancaran pelayanan kesehatan masyarakat.
Jurusan Kesehatan Masyarakat, khususnya yang mengambil peminatan administrasi dan kebijakan kesehatan, menghasilkan lulusan yang memahami alur sistem kesehatan, mampu menyesuaikan diri dengan teknologi, serta dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebijakan diterapkan secara efektif. Puskesmas menjadi salah satu tempat utama mereka berkontribusi, memadukan pengetahuan akademik dengan praktik nyata.
Kunjungan dan wawancara di Puskesmas Sobo memperlihatkan bahwa profesi ini membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan pemahaman mendalam tentang sistem pelayanan. Administrasi yang baik bukan sekadar mencatat, tetapi memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan layanan yang tepat waktu dan data kesehatan masyarakat tercatat secara akurat. Tanpa tenaga kesehatan masyarakat yang profesional, seluruh sistem Puskesmas tidak akan berjalan seefisien ini.
Ditulis oleh Revyoni Parti Roha Situmorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam Progaram Studi Kesehatan Masayarakat Universitas Airlangga.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
