Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lintang Ajeng Syahfaatillah

Tak Hanya Menyembuhkan: Pengabdian Dokter Hewan dalam Menjaga Ketahanan Pangan Melalui Pengabdian di Pelosok

Pets and Garden | 2025-10-28 19:38:38

Indonesia adalah negara agraris yang sangat mengandalkan hasil dari sektor peternakan, seperti sapi, kambing, ayam, dan bebek. Di tengah kondisi ini, peran dokter hewan di desa menjadi sangat penting. Mereka tidak hanya bertugas mengobati hewan yang sedang sakit, tetapi juga memberikan bimbingan tentang kesehatan hewan, melatih vaksinasi, serta memberikan edukasi kepada peternak mengenai cara mencegah penyakit.

Menjaga kesehatan bukan hanya dilakukan untuk manusia saja akan tetapi hewan juga penting untuk selalu diperhatikan kesehatannya, terutama hewan ternak yang merupakan salah satu penyokong ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karena itu hewan yang terkena penyakit harus segera ditanganani supaya tidak menyebar ke sekawannya atau bahkan ke manusia. Seperti halnya kasus Covid-19 yang tidak segera dilakukan penanganan. Kesehatan hewan bukan hanya terbebas dari penyakit, tetapi juga dilihat dari kesejahteraan hewan tersebut juga. Jika hewan ternak sejahtera dan sehat maka mereka dapat tumbuh dengan baik, aktif, serta dapat memproduksi anakan yang berkualitas. Akan tetapi, biasanya peternakan hewan ternak itu berada di daerah terpencil. Oleh karena itu profesi dokter hewan hadir untuk memberikan solusi.

Bagi beberapa orang, profesi dokter hewan terkadang sering disepelekan padahal menjadi dokter hewan bukan hanya tanggung jawab yang ringan. Dokter hewan memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan, mencegah penyebaran penyakit zoonosis, menjaga kesejahteraan hewan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Tanpa adanya dokter hewan penyakit seperti flu burung, rabies, PMK dapat dengan mudah mempengaruhi keseimbangan hidup masyarakat yang tergantung pada peternakan. Peran mereka meluas ke berbagai sektor klinik, peternakan, laboratorium, hingga lembaga pemerintahan, hal ini menunjukkan betapa luasnya cakupan profesi dokter hewan dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan hewan. Profesi dokter hewan sangat dibutuhkan tak hanya di kota saja, akan tetapi juga di daerah pelosok. Namun, dokter hewan harus menghadapi berbagai tantangan.

Namun, bekerja di pelosok bukan perkara mudah. Minimimnya sarana dan prasarana yang menjadikan drh kesulitan untuk menjangkau daerah terpencil, akeses jalan yang kurang memadai sehingga membuat distribusi obat menjadi terhambat, fasilitas laboratorium yang jarang ada di daerah terpencil membuat penanganan menjadi kurang maksimal, terhambatnya komunikasi akibat terkendala jaringan, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penyakit zoonosis sehingga dokter hewan harus memberikan edukasi kepada masyarakat. Di beberapa daerah, seorang dokter hewan saja bisa menangani ratusan hingga ribuan ekor hewan ternak karena terbatasnya sumber daya manusia membuat dokter hewan harus berkerja lebih keras sehingga membuat beban jam kerjanya bertambah, terkadang banyak masyarakat di daerah terpencil lebih percaya dan membawa hewan peliharaannya yang sakit ke dukun/paranormal dibandingkan ke dokter hewan. Akan tetapi, hal ini tidak membuat semangat dokter hewan menjadi surut. Ada kepuasan sendiri ketika melihat hewan yang dirawat menjadi sehat kembali serta hasil panen ternak masyarakat meningkat.

Dokter hewan di daerah terpencil memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan hewan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu tugas utamanya adalah menyelenggarakan vaksinasi masal untuk mencegah penyebaran wabah penyakit pada ternak. Selain itu, mereka juga bertugas mengedukasi para peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang serta memberikan pakan yang bernutrisi. Dokter hewan ini juga mengawasi proses penyembelihan hewan agar memenuhi aturan syariat dan standar kesehatan, seperti memastikan daging halal dan thayyib. Tak kalah penting, mereka turut mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembada produksi daging dan susu. Dengan tanggung jawab ini, dokter hewan desa berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat pedesaan.

Kehidupan warga di daerah pedesaan amat bergantung pada hewan ternak. Seekor sapi yang sehat dan kuat bisa menjadi pilar utama bagi keluarga petani, memberikan pendapatan, tabungan, bahkan rasa kebanggaan. Dengan demikian, merawat kesehatan hewan sama artinya dengan menjaga masa depan dan harapan hidup masyarakat setempat.

Melalui konsep One Health, pendekatan global yang menyoroti hubungan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Ketika hewan sehat maka manusia aman dari risiko tertular penyakit zoonosis. Kehadiran dokter hewan memiliki peran krusial di daerah pelosok untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan.

Profesi ini masih sering kali terabaikan. Di balik pekerjaan mereka yang tenang dan tak terlihat, kontribusi mereka untuk kemajuan bangsa sungguh luar biasa. Sudah waktunya pemerintah dan masyarakat lebih peduli terhadap kesejahteraan dokter hewan di daerah-daerah terpencil, entah itu dengan meningkatkan fasilitas, memberikan pelatihan, atau memberikan penghargaan atas dedikasi mereka.

Di era modernisasi ini, profesi dokter hewan. Mengingatkan kita bahwa dedikasi yang tulus tidak selalu ditemukan di pusat kota yang ramai. Kadang, ia justru berkembang di jalan-jalan desa yang becek oleh lumpur, di tengah kandang sapi dan hamparan ladang hijau, sebuah tempat di mana pengetahuan ilmiah bersatu dengan semangat keikhlasan yang mendalam. Mereka berjalan dari satu kampung ke kampung lain, menolong sapi yang kesulitan melahirkan, menyuntik vaksin pada ayam dan unggas lainnya untuk cegah wabah flu burung, serta membimbing para peternak soal cara menjaga kandang tetap bersih dan memberikan pakan yang kaya nutrisi. Semuanya dikerjakan dengan fasilitas yang minim, bahkan sering tanpa peralatan canggih atau bahkan tanpa kendaraan yang layak. Peran dokter hewan sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan manusia melalui peningkatan kesehatan hewan, mereka tak hanya mengobati dan merawat hewan saja. Akan tetapi juga mencegah penyebaran penyakit zoonosis dan penjaga harapan hidup masyarakat di pelosok.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image