Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahid

Agar Sampah Tak Jadi Musibah

Gaya Hidup | 2025-10-28 09:20:44
Tumpukan sampah menggunung di area tempat pembuangan sampah (TPS) di Pasar Caringin, Kota Bandung

Mencengangkan. Indonesia menghasilkan sampah lebih dari 140 ribu ton setiap hari. Sebagian besar sampah berupa sisa makanan seperti buah dan sayuran.

Berdasarkan data tahun 2025 dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah organik dari sisa makanan mencapai 39,7%. Posisi terbesar kedua berupa limbah kemasan plastik 19,2% disusul dengan sampah berupa kayu, kertas, logam, kain, kaca dan lainnya.

Sampah, jika tidak dikelola dengan bijak dapat menyebabkan biaya tinggi bagi pemerintah dan masyarakat, termasuk biaya pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan sampah.

Pengelolaan sampah yang tidak baik juga dapat mencemari lingkungan, merugikan sektor ekonomi, seperti penurunan sektor pariwisata dan perikanan, mengganggu kesehatan, serta mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Pengelolaan sampah harus diawali dengan itikad baik dari individu, masyarakat dan solusi sistemik.

Dalam skala individu, rumah tangga dan masyarakat, ada beberapa kiat bijak dalam mengelola sampah. Sampah organik berupa kulit buah segar dan sisa potongan sayur segar dapat diolah menjadi cairan eco enzim yang berguna bagi kebersihan rumah tangga, pengobatan dan pertanian.

Eco enzim merupakan cairan hasil fermentasi kulit buah dan sayuran. Pembuatannya sangat mudah. Hanya dengan mencampurkan 1 bagian molase atau gula merah, 3 bagian bahan organik dan 10 bagian air bersih. Disimpan dalam wadah tertutup selama tiga bulan. Cairan tersebut dapat diolah menjadi sabun, deterjen, karbol, obat luka, pupuk dan pengusir hama.

Sampah organik sisa makanan lainnya dapat diolah menjadi kompos, pupuk organik bagi tumbuhan baik dengan cara komposter, lubang biopori, ataupun metode takura.

Ranting kayu dapat disulap menjadi dekorasi unik di rumah. Misalnya dijadikan bingkai foto, rak buku, alas panci, ataupun tempat pernak-pernik. Juga dapat dimanfaatkan menjadi pelet kayu ataupun biomassa.

Sampah kertas atau karton dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara, misalnya dijadikan sebagai dekorasi ruangan seperti miniatur rumah, tempat tisu, keranjang multifungsi, bahkan dompet dan pakaian.

Sampah berupa logam dapat diubah menjadi perhiasan seperti cincin, kalung, anting, hingga gelang cantik. Sampah logam juga bisa diubah menjadi mainan miniatur transportasi dan lain sebagainya.

Sampah kain dapat dikreasikan menjadi berbagai hal yang dapat menguntungkan, seperti gantungan kunci ataupun boneka. Sedankan sampah plastik yang umum dijumpai dapat dikelola menjadi menjadi produk bermanfaat, seperti produk aspal berkualitas yang dapat meningkatkan daya stabilitas jalan hingga 40%.

Langkah-langkah di atas tentunya akan lebih efektif jika ditopang dengan kebijakan pemerintah yang komprehensif dan berkelanjutan.

Alhasil, langkah bijak kita saat ini sangat berarti dalam menciptakan lingkungan yang asri. Mari kita wujudkan. Jangan menunggu datang musibah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image