Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alyka Dwi Zahrani

Kita Nggak Lagi Balapan, Kita Lagi Belajar Bertahan

Curhat | 2025-10-27 20:57:06

Kita Nggak Lagi Balapan, Kita Lagi Belajar Bertahan

Ada masa dalam hidup ketika semuanya terasa berjalan lebih lambat dari yang kita harapkan. Tugas numpuk, revisi nggak habis-habis, dan motivasi mulai menipis. Rasanya semua orang sudah melaju cepat, sementara kita masih di tempat yang sama. Tapi mungkin, justru di situlah hidup sedang mengajarkan satu hal penting kita nggak lagi balapan, kita lagi belajar bertahan.

Tentang Perjalanan yang Nggak Harus Cepat

Kita sering lupa kalau setiap orang punya garis waktunya sendiri. Ada yang cepat menemukan jalannya, ada juga yang harus tersesat dulu untuk tahu arah. Di kampus, di dunia kerja, bahkan dalam hal cinta kita sering membandingkan langkah kita dengan langkah orang lain. Padahal, perjalanan ini bukan perlombaan untuk siapa yang duluan sampai, tapi proses menemukan diri sendiri di tengah segala tekanan.

Nggak apa-apa kalau kamu masih berjuang. Nggak apa-apa kalau kamu belum selesai. Progres sekecil apa pun tetap berarti. Karena bertahan di tengah rasa lelah dan cemas pun sudah termasuk bentuk keberanian.

Belajar Tenang di Tengah Riuhnya Dunia

Di fase penuh tekanan seperti ini, menjaga kewarasan itu penting. Ambil waktu untuk diam sejenak. Matikan notifikasi, hirup napas dalam-dalam, dan izinkan dirimu beristirahat tanpa rasa bersalah. Istirahat bukan berarti menyerah, tapi bentuk penghargaan terhadap diri sendiri yang sudah berusaha sejauh ini.

Kamu berhak lelah, tapi kamu juga berhak tenang. Dunia nggak akan runtuh hanya karena kamu berhenti sejenak. Kadang, justru dengan melambat, kita bisa melihat hal-hal yang selama ini terlewat seperti betapa kuatnya diri yang sudah terus berjalan meski pelan.

Teman, Dukungan, dan Harapan

Jangan menanggung semuanya sendirian. Ceritakan apa yang kamu rasakan, entah ke teman, keluarga, atau siapa pun yang kamu percaya. Kadang, satu obrolan ringan bisa bikin beban di dada sedikit lebih lega. Kamu nggak perlu selalu terlihat kuat cukup jadi manusia yang mau terus berjuang meski nggak sempurna.

Dan kalau kamu merasa stuck, ingat: semua orang punya “bab sulit”-nya masing-masing. Kamu nggak tertinggal, kamu cuma sedang di bagian cerita yang lebih lambat. Tapi cerita ini belum selesai masih ada halaman-halaman berikutnya yang bisa kamu isi dengan versi dirimu yang lebih dewasa, sabar, dan tangguh.

Pelan Tapi Pasti

Suatu hari nanti, kamu akan menoleh ke belakang dan menyadari bahwa fase ini bukan tentang siapa yang paling cepat lulus, paling cepat sukses, atau paling dulu bahagia. Fase ini tentang siapa yang paling mampu bertahan meski penuh air mata, tapi tetap melangkah.

Jadi, kalau hari ini terasa berat, nggak apa-apa. Kamu nggak sendirian. Ambil napas, minum air, istirahat sebentar, lalu lanjut lagi. Karena kita memang nggak lagi balapan, kita lagi belajar bertahan dan itu sudah cukup hebat. ????

Jangan lupa dengerin lagu "PERUNGGU 33X" ????????

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image