Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anisa A

Rasa Lapar yang Mengubah Hidup

Sastra | 2025-10-24 01:05:21

Judul : Manifesto Kelaparan Bersertifikat

Penulis : Ewaldo Reis Amaral

Penerbit : Elex Media Komputindo, Yogyakarta

Tahun Terbit : 2025

Halaman : viii + 108

Ukuran : 14 x 12 cm

ISBN : 978-623-00-7157-7

Harga : Rp75.000

Peresensi : Anisa Novi Selawati*)

Buku Certified Hunger Manifesto karya Ewaldo Reis Amaral merupakan karya inspiratif yang mengajak pembaca untuk menumbuhkan semangat belajar tanpa batas. Dalam buku ini, Amaral menyampaikan bahwa di era modern yang serba cepat dan penuh perubahan, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh pendidikan formal atau gelar akademik, melainkan oleh rasa lapar yang terus menyala untuk belajar dan memperbaiki diri. Konsep tersebut ia sebut sebagai Certifed Hunger, yaitu “sertifikat batin” yang menandakan semangat belajar sepanjang hayat.

Pada bagian awal, penulis menjelaskan bahwa banyak orang berhenti belajar setelah merasa cukup dengan apa yang telah dicapai. Menurut Amaral, sikap tersebut dapat menyebabkan seseorang stagnan dan sulit beradaptasi dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, penulis mengajak pembaca untuk menumbuhkan kebiasaan belajar terus-menerus agar mampu mengikuti perubahan dunia. Pada bagian tengah, buku ini membahas nilai-nilai penting yang mendukung semangat belajar, seperti kerendahan hati, rasa ingin tahu, keberanian mencoba hal baru, refleksi diri, serta konsistensi dalam berproses. Setiap bab disertai dengan kisah nyata dan contoh konkret yang menjadikan pesan penulis terasa dekat dan mudah dipahami. Di bagian akhir, Amaral menegaskan bahwa belajar seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup setiap individu, bukan hanya kegiatan di sekolah atau kampus.

Dari segi isi, buku ini sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Amaral berhasil menyusun pembahasan yang logistik dan terarah, dimulai dari permasalahan umum di masyarakat hingga solusi yang dihapus pada kesadaran diri. Setiap argumen didukung dengan contoh yang realistis, sehingga pembaca mudah menangkap maksud yang ingin disampaikan. Kesimpulan di setiap bab juga disusun dengan reflektif, menggiring pembaca agar tidak berhenti pada pemahaman, tetapi juga berani menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Penulis tidak hanya membahas pentingnya belajar, tetapi juga menguraikan faktor-faktor penghambat, cara membangun kebiasaan belajar, serta pentingnya memiliki mental yang kuat. Meskipun tidak banyak menggunakan teori akademik, isi buku ini tetap memiliki dasar pemikiran yang kuat dan praktis. Setiap bab disusun dengan runtut dan saling berhubungan, sehingga mudah diikuti. Ide utama Cartified Hunger Manifesto yang diangkat penulis juga tergolong baru dan unik dibandingkan buku motivasi lain karena megajak pembaca melihat semangat belajar sebagai bentuk sertifikasi diri.

Dari segi bahasa, Amaral menggunakan gaya penulisan yang sederhana, komunikatif, dan mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan. Kalimat-kalimatnya efektif dan mengalir, membuat pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis dengan baik. Beberapa istilah asing seperti growth dan mindset tetap disertai penjelasan, sehingga tidak membingungkan bagi pembaca awam. Secara keseluruhan, gaya bahasanya terasa formal namun tetap menyenangkan untuk dibaca karena mampu membangkitkan semangat dan motivasi.

Dari segi tampilan, buku ini juga menarik dan nyaman dibaca. Certified Hunger Manifesto dicetak dengan ukuran yang ideal untuk dibawa ke mana pun. Jenis kertas yang digunakan adalah book paper berwarna krem muda, sehingga tidak menyilaukan mata. Sampulnya didominasi warna merah putih yang melambangkan semangat dan energi positif, sesuai denga isi buku yang penuh motivasi. Desain huruf pada judul juga tampak modern dan tegas, menambah kesan profesional sekaligus dinamis.

Kelebihan utama buku ini terletak pada konsepnya yang relevan dan mudah diterapakan. Amaral berhasil mengubah gagasan sederhana bahawa “belajar tidak berhenti di sekolah atau kampus” menjadi sebuah filosofi hidup yang bermakna. Buku ini juga menghadirkan pendekatan praktis asesmen sederhana dan kerangka berpikir yang dapat diterapkan siapa pun untuk menjadi pembelajar sejati. Namun, karena panjangnya yang relatif singkat, kedalaman analisisnya masih terbatas. Pembaca yang mencari kajian akademis atau penelitian mendalam mungkin akan merasa isi buku ini terlalu ringan. Selain itu, meskipun berjudul “Manifesto” buku ini lebih menekankan pada perubahan pribadi daripada perubahan sistemik.

Meskipun demikian, Certified Hunger Manifesto tetap menjadi bacaan penting bagi siapa pun yang ingin menyalakan kembali semangat belajar. Buku ini sangat cocok bagi para profesional muda yang merasa stagnan, pelajar yang ingin menyiapkan diri menghadapi dunia kerja, maupun siapa saja yang tertarik pada pengembangan diri. serupa pesan kunci yang diangkat Amaral “rasa lapar untuk belajar adalah bahan bakar utama bagi pertumbuhan manusia.” Kutipan ini mencerminkan inti dari buku tersebut, bahwa pembelajaran sejati bukanlah kewaji larangan, melainkan gaya hidup yang harus dijaga sepanjang hayat.

Secara keseluruhan, Certified Hunger Manifesto adalah karya reflektif yang menginspirasi pembaca untuk terus bergerk, berpikir, dan belajar. Meskipun tidak memaparkan teori-teori kompleks, buku ini berhasil menyadarkan kesadaran bahwa menjadi pembelajar sejati berarti berani untuk selalu haus akan pengetahuan. Buku ini layak dijadikan bacaan bagi siapa saja yang ingin memperbaiki diri dan menghidupkan kembalin semangat belajar di tengah rutinitas yang sering kali membuat kita lupa akan pentingnya bertumbuh kesadaran akan pentingnya belajar sepanjang hayat dan menjadi sumber inspirasi bagi siapa pun yang ingin terus tumbuh dan berkembang di setiap tahap kehidupan.

*) Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

Anisa Novi Selawati

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image