Darurat Kekerasan Keluarga dan Remaja, Islam Solusinya
Agama | 2025-10-22 09:10:19
Membaca judul berita tentang kekerasan akhir-akhir ini sungguh sangat memprihatinkan. Suami siri membakar istri dan mengubur di kebun tebu, seorang remaja membacok neneknya, remaja pembunuh bocah SD terancam hukuman mati, pelajar SMP di Grobokagan meninggal akibat diekorok teman-temannya, seorang ayah melakukan kekerasan seksual kepada anaknya hingga puluhan kali, dan bisa jadi ada peristiwa lain yang tak sempat masuk berita.
Kekerasan yang dilakukan orang terdekat, orang yang seharusnya terikat relasi kasih sayang, persahabatan dan kekeluargaan nyatanya malah menjadi sumber kekerasan. Dan pelakunya tak jarang yang masih usia belia alias remaja.
Harus menjadi perhatian bersama, generasi yang seharusnya fokus mencari bekal untuk masa depan harus tersandung tindakan kriminal. Jika dibiarkan jelas masa depan bangsa yang dipertaruhkan.
Potret remaja saat ini tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan di negeri ini. Harus diakui, pendidikan adalah salah satu faktor penting pembentukan kepribadian generasi, jika generasi saat ini berbalut masalah maka pendidikan juga perlu dievaluasi.
Realitas pendidikan di negeri ini nyata terpengaruh sistem kapitalis. Asas pendidikan yang sekular, memisahkan agama dari sistem kehidupan. Anak dididik tidak untuk menjadi manusia beriman dan bertakwa seutuhnya, kebebasan menjadi tumpuan. Maka tak heran yang lahir adalah generasi yang tak peduli dengan adab bahkan abai dengan aturan Allah SWT, ringan berbuat maksiat.
Sedangkan dalam lingkungan keluarga, sistem kehidupan sekular dan materialistis membuat tatanan keluarga menjadi porak-poranda. Tidak ada suasana persahabatan dan kasih sayang di antara suami istri, yang ada kesibukan dan tuntutan mengejar materi yang memang menjadi masalah utama dalam sistem kapitalis. Tidak ada suasana kasih sayang dan maksimal mendidik anak karena kesibukan mencari nafkah atau kesibukan menghibur diri untuk mengobati penatnya hidup dalam sistem yang individulis ini.
Aturan yang dibuat negara pun tak banyak manfaatnya. UU PKDRT, UU Perlindungan Anak tidak mampu mewujudkan kehidupan yang harmonis. Maka terbukti sudah, sistem kehidupan yang ada saat ini hanya membuat rakyat semakin jatuh ke dalam kubangan masalah.
Penerapan sistem kapitalis sekular adalah akar masalah kerusakan di negeri ini, sistem yang lahir dari jalan kompromi akal manusia, sistem yang lahir dari buah pikiran manusia yang terbatas dan lemah.
Negeri ini butuh solusi sahih, solusi yang diberikan Al Khaliq Sang Pencipta dan Al Mudabbir Sang Pengatur, yakni menerapkan sistem islam dalam seluruh sendi kehidupan. Pendidikan berbasis akidah islam melahirkan generasi berkepribadian islam, generasi mulia yang sukses dunia akhirat. Menerapkan sistem yang memanusiakan manusia sesuai fitrah penciptaannya. Membekali generasi mengarungi kehidupan, membentuk keluarga harmonis sakinah mawaddah warahmah. Mewajibkan negara sebagai tiang utama penjamin kesejahteraan seluruh rakyat, bertanggung jawab memastikan seluruh rakyat hidup layak dan mulia, memberikan sanksi tegas kepada pelanggar aturan.
Negeri ini butuh rakyat yang takwa, masyarakat yang peduli dan negara yang bertanggung jawab, dan itu semua sangat bisa terwujud dalam sistem islam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
