Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yasminnisa Aulia Latifah

Makan Sehat, tapi Stres: Ketika Gizi Justru Membuat Kita tidak Sehat

Info Sehat | 2025-10-17 12:38:25
Di tengah tren hidup "clean" dan "wellness", semakin banyak orang menata ulang isi piringnya. Dari gula dikurangi, karbohidrat dihindari, hingga minyak diganti dengan yang lebih alami. Tujuan mulia : ingin hidup sehat. Namun, apa jadinya jika keinginan untuk sehat justru membuat kita stres dan takut makan?

Ketika Makan Sehat Jadi Sumber Stres

Fenomena ini dikenal sebagai orthorexia nervosa, yaitu suatu kondisi ketika seseorang terlalu kecanduan makanan yang dianggap “sehat” hingga mengabaikan keseimbangan hidup. Orang dengan kecenderungan ini bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memikirkan apakah bahan makanan yang ia konsumsi "cukup bersih", "bebas gula", atau "tidak mengandung bahan kimia".

Masalahnya, tubuh manusia tidak hanya membutuhkan makanan yang bergizi, tetapi juga pikiran yang tenang saat makan. Stres kronis justru dapat mengganggu sistem pencernaan, menurunkan metabolisme, dan membuat penyerapan gizi tidak optimal. Jadi, terlalu takut makan malah bisa membuat tubuh tidak sehat.

Tubuh Butuh Lebih dari Sekadar Nutrisi

Kita sering lupa bahwa esensi gizi bukan sekedar apa yang dimakan, tetapi juga bagaimana kita menabung. Makan dengan tenang, bersyukur, dan mendengarkan sinyal tubuhadalah bagian dari gizi yang jarang dibicarakan.

Yang berbahaya bukanlah gula, karbohidrat, atau minyak itu sendiri, melainkan kebiasaan kita yang berlebihan dalam membenci satu jenis makanan dan menganggap makanan lain sempurna. Padahal, tidak ada satu pola makan yang cocok untuk semua orang. Setiap tubuh memiliki kebutuhan unik yang tidak bisa diseragamkan oleh tren.

Belajar Sehat Tanpa Takut

Sehat bukan soal hidup tanpa "dosa makanan", tetapi hidup tanpa rasa takut terhadap makanan. Sebelum mengikuti tren diet baru, tanyakan dulu pada diri sendiri : "Apakah ini benar untuk tubuhku atau hanya untuk citra sehatku?".

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image