Solusi Palestina Bukan Two State Solution dan Gencatan Senjata
Politik | 2025-10-16 20:22:25
Oleh: Lafifah Aktivis Muslimah
Berita tentang tuntutan massa Generasi Z (Gen Z) dalam demo Maroko memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini. Sementara itu, unjuk rasa juga terjadi di Eropa untuk memprotes pencegatan rombongan kapal Global Sumud Flotilla oleh Israel. Hari Keenam Demo, Gen Z Maroko Tuntut Pemerintah Bubar Memasuki hari keenam pada Jumat (3/10/2025), gelombang demonstrasi besar di Maroko yang dipimpin oleh kelompok Gen Z 212 menuntut agar pemerintah saat ini dibubarkan, menyusul kegagalan memenuhi hak-hak sosial rakyat. Tuntutan ini muncul setelah demonstrasi baru kembali digelar pada Kamis (2/10/2025) di berbagai kota, menyoroti reformasi sektor kesehatan dan pendidikan. “Kami menuntut pemecatan pemerintah saat ini karena gagal melindungi hak konstitusional rakyat Maroko dan menjawab tuntutan sosial mereka,” demikian pernyataan Gen Z 212.
Aksi serupa yang dilakukan Demonstran Eropa Blokir Jalan dan Rusak Toko Usai Armada Bantuan Gaza Dicegat Israel Gelombang protes pro-Palestina melanda sejumlah kota besar di Eropa pada Kamis (2/10/2025)
Aksi kemanusiaan Global Sumud Flotilla untuk Gaza dari 44 negara dengan latar belakang yang beragam dengan satu komando menyelamatkan warga Gaza yang di genosida zionis Israel. Mereka hanya membawa makanan dan obat-obatan, namun tentara Israel membajak hampir semua kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) dan menangkap hampir semua aktivis kemanusiaan (GSF). Aksi pembajakan dan penangkapan semua aktivis yang dilakukan Israel semakin menambah geram warga dunia, unjuk rasa besar-besaran hampir terjadi disemua negara di dunia menuntut PBB untuk memerdekakan Gaza-Palestina. Dan mengutuk keras atas kesewenang-wenangan Israel.
Seruan dan kepedulian generasi muda atas penderitaan Muslim Palestina, semakin membuka peluang adanya kebangkitan generasi saat ini, mereka sangat paham apa yang di alami warga Gaza, mereka tidak lagi mudah termakan narasi busuk kaum kafir barat yang memfremingkan bahwa semua yang terjadi di Palestina adalah karena serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, sehingga Israel melakukan perlawanan atas itu semua. Kini dunia tau khususnya gen Z bahwa pendudukan Israel atas Palestina berlangsung sejak tahun 1948, peristiwa tersebut dikenal sebagai Nakba (bencana) bagi rakyat Palestina, dimana lebih dari 700.000 warga Palestina terusir atau melarikan diri dari tanah mereka. Dan berlangsung hingga saat ini.
Dunia berteriak atas kejahatan penjajah Israel terhadap Palestina, banyak dari pimpinan negara yang menyerukan "Two State Solution" (solusi dua negara). Mereka menganggap itu adalah solusi terbaik, tanpa melihat latarbelakang terjadinya perang di tanah palestina adalah karena palestina di jajah, di duduki, bukan hanya sekedar perebutan batas wilayah antara palestina dan Israel. Masalahnya Israel tidak berhak atas negara Palestina. Pada abad 19 muncul gerakan zionisme yang dipelopori oleh Theodore Herzl, dengan tujuan membentuk negara bangsa bagi orang yahudi di Palestina yang saat itu masih dibawah kekuasaan otoman. Dan pada 1917 Deklarasi Balfour, dimana pemerintah inggris menyatakan dukungan bagi pembentukan "tanah air bagi orang-orang Yahudi" di Palestina. Itulah sekelumit sejarah awalmula adanya Israel di tanah palestina.
Maka generasi muda yang cerdas yang di dominasi gen Z saat ini haruslah menyerukan kemerdekaan Palestina secara menyeluruh bukan solusi dua negara (Two State Solution). Juga bukan "Gencatan senjata" Tetapi mengembalikan orang-orang Yahudi kepada tuan nya yaitu Inggris dan juga Amerika.
Semua itu akan terealisasi apabila negeri-negeri muslim bersatu, menjadi satu kesatuan negara tanpa adanya skat nasionalisme. (Nation state). Sebagaimana Islam itu datang menyatukan umat Islam meski berbeda suku, bahasa dan warna kulit. Menjadi satu akidah dan kekuatan yang tidak ada tandingannya selama hampir 14 abad lamanya Islam memimpin dunia dan membebaskan Palestina dan negeri-negeri yang terjajah. Menjadi rahmatan Lil 'alamin.
Wallahua'alam bissawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
