Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayyasy Akyas

Patung Kuda Bergema: Kisah Dibalik Aksi Solidaritas Indonesia Tolak Genosida

Agama | 2025-10-14 22:25:04

Di atas langit Jakarta yang cerah, kawasan Patung Kuda di Gambir menjadi lautan manusia pada Minggu (12/10/2025). Ribuan orang dari berbagai penjuru Indonesia menggungili, bukan untuk berwisata atau sekadar menghabiskan akhir pekan, melainkan untuk menyuarakan kepedulian dan solidaritas untuk Palestina. Aksi bertajuk “Indonesia Tolak Genosida” ini bukan sekedar pemaksaan, melainkan sebuah pernyataan sikap yang mendalam.

Teriakan "Bebaskan Palestina" dan takbir "Allahu Akbar" berulang kali menggema, dipimpin oleh seorang orator yang suaranya lantang membelah kerumunan. Massa menjawab dengan semangat yang sama, menciptakan gelombang energi yang terasa hingga sudut-sudut jalan.

Dari pantauan di lokasi, terlihat beragam atribut bernuansa Palestina yang memikat para peserta aksi. Pakaian putih dan hitam mendominasi, namun yang lebih menarik adalah bagaimana setiap individu mengekspresikan dukungan mereka. Ada yang mengenakan rompi bertuliskan "Save Palestine", ada yang melilitkan syal bermotif bendera Palestina, dan tak sedikit yang menempelkan stiker bendera di pipi mereka. Bendera Palestina berbagai ukuran berkibar dengan gagah, seolah menantang langit Jakarta.

"Kita menyambut baik kabar gencatan senjata di Gaza, tapi kita sadar bahwa potensi genosida masih mengancam. Oleh karena itu, kita terus berusaha mendesain gerakan yang lebih berdampak," kata Syauki dalam keterangannya.

Menurutnya, persiapan aksi ini sudah dilakukan jauh-jauh hari. “Sebelumnya kita sudah berkumpul untuk menyiapkan bahwa genosida mau masuk tahun ketiga. Tapi Alhamdulillah setidaknya ada arah gencatan senjata,” tambahnya.

Aksi “Indonesia Tolak Genosida” ini di Patung Kuda bukan sekedar unjuk rasa. Ini adalah simbol kepedulian dan solidaritas warga Indonesia terhadap isu kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina. Di tengah hiruk pikuknya Jakarta, suara-suara peduli ini menggema, membawa pesan harapan dan perdamaian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image