Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ain Mawaddah Warohmah

Kesadaran Politik Gen Z dan Harapan Baru Masa Depan

Politik | 2025-10-14 10:38:59
Sumber gambar: Pinterest


Generasi Z adalah generasi dengan tingkat kritis dan cepat beradaptasi dengan digitalisasi. Tidak jarang generasi Z sering menggunakan teknologi digital dan media sosial untuk menyuarakan pendapat dan menggerakkan perubahan. Dengan perkembangan berita teknologi pola konsumsi berita pun mengalami pergeseran, terutama di kalangan generasi Z. Sehingga tidak jarang jika saat ini banyak kalangan generasi Z yang tertarik mengonsumsi politik.

Ketertarikan generasi Z dengan politik, ekonomi dan apa saja yang berkaitan dengan kebijakan dan kemaslahatan publik, menjadi sebuah tanda bahwa generasi Z memiliki kesadaran politik yang menuntut perubahan. Tentu saja hal ini menjadi sebuah kewaspadaan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan generasi muda bangkit dengan kesadaran politiknya.

Kasus berlatar 295 tersangka anak dalam pemancaran DPR pada tanggal 25–31 Agustus 2025 telah menampilkan wajah baru dari generasi Z; memiliki kesadaran politik dan berani menuntut perubahan atas ketidakadilan yang terjadi di negeri ini. Penetapan 295 anak sebagai pelaku bisa dikatakan sebagai bentuk pembungkaman terhadap generasi muda agar tidak kritis terhadap penguasa.

Alih-alih dipahami sebagai ekspresi politik, suara generasi Z yang menuntut perubahan dan kekeliruan sosial pada aksi tersebut justru memberimbas pada stigma masyarakat negatif terhadap generasi Z karena tidak adanya keberimbangan berita oleh media. Kesadaran politik generasi Z yang menuntut perubahan tidak tersorot media karena tenggelamnya berita anarkisme dan pemaksaan demo. Alhasil kesadaran politik yang mulai tumbuh justru dikriminalisasi dengan label anarkisme.

Pembungkaman narasi terhadap generasi Z dan stigma negatif yang berusaha dimunculkan oleh media mengindikasikan adanya ketakutan penguasa terhadap generasi yang sadar politik dan berani melawan kezaliman. Padahal potensi generasi Z sangat besar untuk menjadi agen perubahan bagi harapan masa depan. Namun, potensi yang dimiliki tersebut dihambat agar mereka tidak menjadi kekuatan politik yang mengancam eksistensi sistem kapitalisme demokrasi.

Demokrasi yang memberi ruang bersuara dan kebebasan berpendapat, pada praktiknya tidak demikian. Kebebasan yang dimaksud dalam sistem kapitalisme demokrasi nyatanya tergantung pada kepentingan yang ingin diraih. Tidak ada kebebasan menjelaskan jika penguasaan kepentingan digugat. Maka yang terjadi adalah kebebasan bersyarat. Di gagalnya keabsurdan demokrasi. Secara teori mengagungkan kebebasan, tetapi praktiknya membungkam kebebasan berpendapat.

Pembungkaman dan dikriminalisasi terhadap generasi Z tidak akan terjadi jika sistem kehidupan yang diterapkan adalah sistem yang shahih. Generasi muda yang identik dengan idealisme tinggi, fisik yang kuat dan sikap berani seharusnya diarahkan pada perjuangan dan kesadaran politik yang shahih juga. Dalam sistem Islam, generasi muda akan diberikan ruang untuk mendefinisikan kekuasaan.Bahkan aktivitas tersebut dalam syariat Islam adalah sebuah kewajiban bagi warga negara untuk melakukan amar ma'ruf nahi mungkar.

Kesadaran politik generasi Z seharusnya tidak dipatahkan dan dibelokkan dengan kriminalisasi. Kesadaran tersebut harus diarahkan pada paradigma Islam sehingga terwujud kesadaran politik yang benar, bukan politik pragmatis ala demokrasi. Arah perubahan hakiki yang harus diperjuangkan yaitu mengganti sistem kapitalisme dengan sistem Islam. Sistem yang sesuai dengan fitrah manusia dan mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Tentu saja kesadaran politik Islam harus diimbangi dengan membina generasi Z dengan pendidikan berbasis aqidah Islam. Generasi Z harus dikukuhkan identitas dan tujuan hidupnya sebagai seorang muslim.Pendidikan berdasarkan aqidah Islam akan mewujudkan generasi yang memiliki keimanan kuat dan menjadi sosok yang tangguh dan berdaya.

Kesadaran politik generasi Z harus dimulai dengan mengubah pemikirannya tentang kehidupan untuk menyadari identitasnya sebagai seorang hamba. Dari pemikiran Islam akan melahirkan pemahaman utuh yang akan menggerakkan generasi Z untuk mengoptimalkan potensinya pada harapan baru masa depan yaitu perubahan total dengan penerapan sistem Islam kaffah dalam naungan Khilafah. Wallahu a'lam bishowab.


Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image