Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rosita Amelia

Analisis Kebutuhan dan Kurikulum BIPA

Lainnnya | 2025-10-11 11:38:01
Sumber: Dokumen Pribadi

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dan krusial dalam pengembangan kurikulum dan materi ajar BIPA. Analisis ini bertujuan mengumpulkan informasi terkait tujuan pembelajaran, kemampuan, dan alasan siswa mengikuti program BIPA. Informasi tersebut didapat dari berbagai pihak seperti siswa, guru, orang tua, dan institusi pendidikan guna menghasilkan materi yang sesuai dengan kebutuhan nyata pelajar asing.

Hasil analisis kebutuhan memengaruhi penyusunan silabus dan pengembangan materi ajar, yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Analisis ini juga membantu memastikan materi ajar fungsional, sesuai tingkat kemampuan bahasa siswa, dan relevan dengan konteks budaya mereka. Kurikulum BIPA dikembangkan dengan orientasi peserta didik sebagai pusat pembelajaran (learner-centered) serta menyesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan belajar individu pelajar asing.

Secara singkat, analisis kebutuhan dalam kurikulum BIPA memastikan proses pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif, relevan, dan berorientasi pada kepentingan serta kemampuan peserta didik, sehingga materi ajar dan kurikulum yang dikembangkan menjadi tepat sasaran dan bermanfaat bagi penutur asing yang belajar Bahasa Indonesia.

Kurikulum secara Etimologis: Currere (perlombaan; jalan; karir), sedangkan menurut terminologis adalah totalitas pengalaman peserta didik yang terjadi dalam suatu proses pendidikan.

Program BIPA adalah program pelatihan bahasa Indonesia untuk penutur asing dengan target penguasaan keterampilan berbahasa Indonesia untuk kebutuhan komunikasi.

Kurikulum BIPA adalah jalur yang dibuat oleh pembuat program BIPA untuk memastikan peserta program dapat menguasai bahasa Indonesia.

Kurikulum dapat menggabungkan interaksi antara peserta dengan konten intruksional, materi, sumber daya, dan proses untuk mngevaluasi pencapaian tujuan pendidikan.

Jenis Kurikulum

a. Kurikulum eksplisit (kurikulum yang ditulisan), yaitu SKL

b. Kurikulum implisit (hidden curriculum), kurikulum yg tidak tertulis di dalam SKL, contohnya norma-norma, sikap, budaya. Melssalui interaksi

c. Kurikulum yang dikecualikan, kurikulum di skl yang sengaja dihilangkan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemelajar. Contohnya pengenalan alat music tradisional terhadap pemelajar yang mempunyai tujuan belajar untuk bekerja di perkantoran, bisa diganti dengan lokasi Gedung-gedung perkantoran di Indonesia.

d. Ekstrakulikuler. Contohnya kunjungan budaya seperti membuat batik, pelatihan,

Apa itu kurikulum dalam pembelajaran BIPA?

Kerangka acuan yang digunakan untuk menentukan kebutuhan kelompok pemelajar, mengembangkan tujuan, atau sasaran suatu program, menyusun silabus yang sesuai, menentukan struktur pembelajaran, metode pembelajaran, balian ajar, serta untuk mengadakan program bahasa sebagai hasil dari proses tersebut (Richard, 2002:2]

Prinsip kurikulum: relevansi, efektifitas, efisiensi, kesinambungan, fleksibilitas.

Kurikulum BIPA: SKL BIPA yang ditetapkan oleh pemerintah

Pendekatan Pengajaran BIΡΑ

1. Secara tradisional, proses berbahasa atau kemahiran berbahasa dibedakan secara fakultatif berdasarkan modalitas bahasanya.

2. Modalitas bahasa: kemahiran berbahasa yang dikelompokkan menurut hakikat proses kognitif dan/atau hakikat bentuknya.

3. Integratif dan struktural terkait dengan bagaimana memandang dan memperlakukan modalitas bahasa tersebut. Jika dilihat sebagai komponen yang berjalan sendiri-sendiri --> struktural. Jika dipandang sebagai kepaduan -> integratif.

Metode Pengajaran BIPA

1. Metode langsung: menggunakan bahasa target

2. Metode terjemahan: menggunakan terjemahan bahasa pemelajar

3. Metode audiovisual: menggunakan pelatihan yang berbasis media audiovisual

4. Metode komunitas: menggunakan teknik berkelompok.

5. Metode dwibahasa: menggunakan dua bahasa dalam pengajaran dengan persentase sesuai keperluan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image