Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabilah Zuriah Arvi - Universitas Airlangga

Kesedihan Mendalam di Balik Pintu Pesantren Al-Khoziny

Info Terkini | 2025-10-10 22:33:48

Ditulis oleh Nabilah Zuriah Arvi mahasiswa Universitas Airlangga

Sidoarjo — Tragedi memilukan menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Sebuah bangunan yang selama ini digunakan sebagai musholla di kompleks pesantren itu tiba-tiba ambruk saat para santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah. Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI/Polri, serta relawan segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban dari reruntuhan beton dan puing. Dalam prosesnya, tim menggunakan alat berat seperti ekskavator guna mempercepat pencarian dan penyelamatan.

KORBAN DAN KONDISI LAPANGAN

Menurut data resmi yang saat ini dipublikasikan, total korban yang dievakuasi mencapai 171 orang, terdiri dari 104 orang selamat dan 67 orang meninggal (termasuk 8 bagian tubuh yang belum teridentifikasi utuh). NU Online Sebelumnya, laporan media mencatat angka korban meninggal sementara sebanyak 37 orang berdasarkan evakuasi pada tahap awal. detiknews Tim DVI Polda Jawa Timur telah mengidentifikasi 48 jenazah korban dari total kantong jenazah yang diterima sejauh ini. Harianjogja.com

Di lokasi kejadian, petugas menghadapi tantangan berat karena kondisi puing yang sangat padat dan risiko runtuhan susulan. Karena itu, proses evakuasi harus dilakukan dengan kehati-hatian tinggi agar tidak membahayakan penyelamat dan korban yang masih kemungkinan selamat di dalam liang puing.

PENYEBAB DUGAAN

Investigasi sementara menunjukkan bahwa penyebab utama runtuhnya bangunan adalah kegagalan struktur akibat beban tambahan yang melebihi kapasitas pondasi dan kolom penopang vertikal. Bangunan musholla tersebut sedang dalam tahap pengerjaan pengecoran lantai atas ketika insiden berlangsung. Ada saksi yang menyebutkan bahwa sebelum runtuh, bangunan sempat bergoyang atau terdengar retakan kecil.

Model runtuh yang diperkirakan adalah “pancake collapse”, yaitu ketika lantai atas jatuh secara vertikal ke lantai di bawahnya, membuat struktur di bawah juga ikut runtuh secara beruntun. Selain itu, dugaan bahwa izin bangunan belum sepenuhnya dipenuhi atau pengawasan teknis tidak ketat turut mencuat sebagai faktor yang memicu tragedi ini.

REAKSI PEMERINTAH

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Jawa Timur menyatakan bahwa biaya perawatan korban akan ditanggung negara. Basarnas secara resmi menutup operasi SAR pada 7 Oktober 2025, setelah seluruh puing dipastikan aman dan korban dievakuasi. Dalam jumpa pers, Direktur Operasi Basarnas menyebut bahwa dari 171 korban yang dievakuasi, 67 dinyatakan meninggal dunia — termasuk delapan bagian tubuh yang belum bisa diidentifikasi utuh. Pihak berwenang juga menyampaikan bahwa seluruh korban jenazah telah diserahkan kepada tim DVI untuk proses identifikasi lebih lanjut.

foto bersumber dari <a href=merdeka.com" />
foto bersumber dari merdeka.com

Peristiwa ini menjadi duka besar bagi keluarga santri, warga Buduran, dan masyarakat Islam di Jawa Timur. Banyak yang kehilangan anak, saudara, atau sahabat dalam momen yang seharusnya penuh khidmat beribadah. Namun di tengah kesedihan, muncul harapan agar pembangunan fasilitas pesantren ke depan lebih mengutamakan aspek keselamatan struktural serta regulasi teknis. Tidak cukup niat baik saja, bangunan pesantren haruslah berdiri kokoh, aman, dan sesuai standar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image