Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eva Alawiah

Cuanki Prof DPR Sajian Legendaris yang Sering Jadi Buruan Dosen dan Mahasiswa

Kuliner | 2025-10-10 16:05:57
Mulyana Sidik sedang menyajikan semangkuk cuanki hangat untuk pembeli.

Bandung - Di tengah hiruk pikuk aktivitas kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ada satu tempat yang sering menjadi tujuan mahasiswa dan dosen dikala lapar, sebuah gerobak cuanki di bawah pohon rindang atau sering disebut DPR. Bukan sekadar penjual cuanki, Mulyana Sidik punya julukan unik yang membuatnya jadi legenda Cuanki Prof.

Julukan itu bukan tanpa alasan. Mulyana sudah setia berjualan sejak tahun 2005. Saking lamanya, ia bahkan menjadi saksi perubahan kampus dari IAIN menjadi UIN. Tak heran, banyak yang menyebutnya profesor dan profesional karena ia di kampus lebih lama dari siapa pun.

"Awalnya ada mahasiswa yang panggil saya profesional, karena saya bisa masuk ke seluruh gedung, bahkan ruangan dosen dan guru besar, cuma pakai sandal dan kaus. Sedangkan mahasiswa tidak bisa," Ungkap Mulyana.

Kisah di balik julukan 'Prof' hanyalah pembuka. Daya tarik utama yang membuat gerobaknya tak pernah sepi adalah rasa cuankinya yang konsisten. Dengan resep racikan sendiri yang ia buat setiap hari, semangkuk cuanki hangat dari Mulyana selalu berhasil mengobati rasa rindu.

Cuanki spesial buatan Mulyana Sidik

"Setiap hari saya buat sendiri, saya siapkan bahan sendiri untuk jualan. Resepnya dibuat dari keluarga turun temurun, " pungkas Mulyana.

Salah satu pelanggan setianya adalah Muhammad Amin, seorang dosen Fakultas Syariah dan Hukum. Beliau sudah berlangganan selama empat tahun.

"Alasan sering beli karena dekat, enak, dan ceritanya sudah lama saya belum merasakan cuanki lagi karena kemarin saya kan pulang kampung ke Jawa Timur, setelah pulang dua bulan, saya kangen banget cuanki ini. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli dan alhamdulillah bapaknya buka," jelas Amin.

Tak hanya Amin, banyak mahasiswa yang turut menjadi pelanggan bahkan ada asistennya. Cuanki ini seakan menjadi jembatan kenangan, yang tidak hanya menyambungkan generasi, tetapi juga mengingatkan pada masa-masa di kampus.

Dengan harga terjangkau mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 15.000, cuanki Mulyana selalu menjadi pilihan utama. Selain rasanya yang lezat, lokasinya di bawah pohon rindang yang sering menjadi tempat pas untuk bersantai.

Cuanki paket lengkap siap nemenin kamu saat lapar dan tugas numpuk.

Di balik gerobak Mulyana, menyimpan harapan tulus untuk membiayai anaknya berkuliah. Ia berharap para mahasiswa sukses dan semua usahanya dilancarkan.

"Mudah-mudahan yang jualan lancar dan yang kuliah juga pada sukses, " ujar Mulyana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image