Hewan Peliharaan dan Kesehatan Mental: Hubungan yang Saling Menguatkan
Gaya Hidup | 2025-10-09 19:32:34Urgensi Kesehatan Mental dalam Hubungan Manusia dan Hewan Peliharaan
Hubungan antara manusia dan hewan peliharaan telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan sosial. Hewan seperti anjing dan kucing tidak hanya berfungsi sebagai teman, tetapi juga sebagai sumber dukungan emosional. Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap kesehatan mental hewan peliharaan meningkat seiring pemahaman bahwa kesejahteraan hewan mencakup aspek fisik dan psikologis.
Urgensi kajian ini muncul dari meningkatnya kasus stres dan kecemasan pada manusia, terutama selama pandemi COVID-19. Di tengah keterbatasan interaksi sosial, hewan peliharaan menjadi pelarian emosional yang efektif. Namun, perhatian terhadap kondisi psikologis hewan itu sendiri masih minim, padahal interaksi yang tidak sehat dapat berdampak negatif bagi kedua belah pihak.
Kelekatan Emosional dan Terapi Hewan dalam Menjaga Kesehatan Mental
Teori kelekatan (attachment theory) yang dikembangkan oleh Bowlby menjelaskan bahwa hubungan emosional yang kuat dapat memberikan rasa aman dan mengurangi stres. Teori ini relevan dalam konteks hubungan manusia dengan hewan peliharaan, di mana kelekatan emosional terbukti berdampak positif pada kesejahteraan psikologis.
Penelitian oleh Zega et al. (2023) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki hewan peliharaan mengalami penurunan tingkat stres selama pandemi. Sementara itu, Muthoharoh (2025) mengkaji terapi hewan sebagai pendekatan psikologis untuk individu dengan gangguan kecemasan dan depresi, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan psikologis. Nugraha et al. (2024) menyoroti pentingnya kelekatan emosional dalam mengelola tekanan hidup, khususnya di kalangan pemilik anjing dan kucing di Kota Bandung.
Pendekatan Studi Literatur Kualitatif
Artikel ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan metode kualitatif deskriptif. Tiga jurnal ilmiah yang relevan dan terbit antara tahun 2023 hingga 2025 dikaji secara mendalam. Data dikumpulkan dari sumber sekunder berupa artikel jurnal, kemudian dianalisis berdasarkan tema utama seperti kelekatan emosional, terapi hewan, dan kesejahteraan psikologis.
Dampak Emosional Timbal Balik antara Manusia dan Hewan Peliharaan
Hasil kajian menunjukkan bahwa kehadiran hewan peliharaan memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental manusia. Interaksi seperti bermain, membelai, dan merawat hewan peliharaan terbukti menurunkan stres dan meningkatkan hormon oksitosin yang berperan dalam perasaan nyaman.
Kelekatan emosional antara pemilik dan hewan peliharaan menjadi faktor penting dalam pengelolaan stres. Pemilik yang memiliki hubungan emosional kuat cenderung lebih resilien dan memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Di sisi lain, hewan peliharaan juga menunjukkan perilaku yang mencerminkan kondisi psikologis mereka. Hewan yang hidup dalam lingkungan penuh kasih sayang lebih aktif, responsif, dan menunjukkan tanda-tanda kesejahteraan seperti nafsu makan yang baik dan interaksi sosial yang sehat. Sebaliknya, hewan yang kurang diperhatikan secara emosional dapat mengalami stres, perilaku agresif, atau menarik diri.
Kesejahteraan Emosional dalam Relasi Manusia dan Hewan Peliharaan
Kesehatan mental pada hewan peliharaan merupakan aspek penting dalam hubungan manusia-hewan. Kehadiran hewan peliharaan terbukti memberikan manfaat psikologis bagi manusia, sementara hewan juga membutuhkan perhatian emosional untuk menjaga kesejahteraan mereka. Hubungan yang saling menguntungkan dapat tercipta melalui kelekatan emosional, interaksi positif, dan pemahaman terhadap kebutuhan psikologis masing-masing.
Arah Penelitian dan Pengembangan Terapi Hewan
Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi indikator kesehatan mental pada hewan peliharaan secara lebih spesifik, termasuk pengaruh lingkungan dan pola interaksi dengan manusia. Selain itu, penerapan terapi hewan dalam layanan kesehatan mental perlu dikembangkan secara sistematis dan berbasis bukti ilmiah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
