Penerjemah Sebagai Jembatan Budaya: Peran Terjemahan dalam Sastra Banding
Pendidikan dan Literasi | 2025-10-05 12:34:21
https://pixabay.com/id/photos/latar-belakang-tahun-baru-dewasa-1850177/ " />
Penerjemah sebagai Jembatan Budaya
Penerjemahan memainkan peran sentral dalam studi sastra bandingan, memungkinkan karya sastra melampaui batas linguistik dan budaya. Sebagai jembatan antara teks asli dan pembaca sasaran, penerjemahan bukan hanya sekadar penggantian kata, tetapi juga interpretasi dan rekonstruksi makna yang kompleks. Dalam konteks sastra bandingan, penerjemahan menjadi alat penting untuk memahami bagaimana ide, tema, dan gaya sastra bergerak dan berinteraksi antar budaya.
Penerjemahan bukanlah proses mekanis, melainkan tindakan interpretatif. Seorang penerjemah harus memahami tidak hanya bahasa sumber, tetapi juga konteks budaya, sejarah, dan sosial yang melingkupi karya sastra tersebut. Setiap keputusan yang diambil oleh penerjemah, mulai dari pemilihan kata hingga penyesuaian struktur kalimat, mencerminkan interpretasinya terhadap teks asli. Oleh karena itu, penerjemahan dapat dianggap sebagai sebuah "pembacaan" yang unik, yang memberikan perspektif baru terhadap karya sastra yang sudah dikenal.
Peran Terjemahan
Di beberapa universitas memang ada mata kuliahterjemahan, bahkan ada pula program Translation Studies, yang sering tumpang tindih dengan sastra bandingan. Sastra ban-dingan sering memanfaatkan karya terjemahan sebagai alasarı untuk melakukan bandingan. Sastra bandingan pada tingkat awal sering mengorek terjemahan yang kreatif. Terjemahan yang bagus dianggap lebih indah dari karya sastra asli.
Penerjemahan adalah elemen kunci dalam sastra bandingan, memungkinkan karya sastra untuk melintasi batas bahasa dan budaya. Sebagai tindakan interpretatif dan transfer budaya, penerjemahan membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas dan dinamika interaksi sastra antar budaya. Namun, penting untuk diingat bahwa penerjemahan juga dapat menjadi alat kekuasaan, yang dapat digunakan untuk mendominasi atau melawan. Oleh karena itu, analisis kritis terhadap penerjemahan sangat penting untuk memahami bagaimana karya sastra berinteraksi dengan dunia yang lebih luas.
Daftar Pustaka:
Endraswara, Suwardi. 2014. Metodologi Penelitian Sastra Banding. Jakarta: bukupop.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
