Bahaya Laten Komunis: Diktator, Arogan , dan Otoriter
Info Terkini | 2025-09-28 09:44:36
Komunis pernah menjadi hantu di Republik Indonesia, pemberontakan demi pemberontakan dikobarkan atas nama rakyat terus dikumandangkan sejak negeri ini mulai merdeka.
Gaungnya ketika PKI menjadi salah satu partai yang menduduki parlemen, muncul sebuah gerakan yang dikenal dengan sebutan G30S PKI. Gerakan tersebut membuat luka yang mendalam terutama bagi petinggi Angkatan Darat yang kehilangan tokoh-tokoh terbaiknya.
Sampai sekarang keluarga maupun masyarakat masih terngiang kejadian yang bergejolak pada waktu itu.
Meskipun pemberontakan sudah berlangsung puluhan tahun, kewaspadaan bagi warga serta individu tetap dilindungi.
Komunis bukan sekedar gerakan pemberontakan tetapi sebuah bahaya laten yang sistemik, bahkan dapat menjadi racun bagi otak dan pola pikir.
Pola pikir yang menjadi bagian laten komunis yaitu diktator yang menganggap dirinya paling benar dalam memutuskan segala sesuatu. Bukan hanya diktator sifat arogan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan karena menghalalkan segala cara demi kepentingan.
Yang lebih berbahagia yaitu sifat otoriter dalam segala kehidupan sehingga membuat perpecahan karena menjadikan diri sendiri seolah-olah paling berkuasa.
Diktator, arogan dan otoriter merupakan bagian berbahaya laten komunis, sehingga perlu waspada dan menilai diri sendiri agar membuang jauh sifat tersebut dari diri sendiri.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
