Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rita Maliza

Penyakit Tropis Terabaikan: Ancaman Tersembunyi di Negeri Tropis

Riset dan Teknologi | 2025-09-26 20:44:49

Bayangkan ada penyakit yang membuat anak sulit belajar di sekolah karena tubuhnya lemah, atau orang dewasa kehilangan produktivitas kerja akibat rasa sakit kronis. Penyakit itu menular diam-diam, menyebar di desa-desa, namun jarang sekali menjadi berita utama. Inilah yang disebut Neglected Tropical Diseases (NTDs), atau penyakit tropis terabaikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama mencanangkan NTD sebagai prioritas global. Namun, di Indonesia, tantangannya tetap nyata. Negeri dengan kelembapan ideal ini, sayangnya, juga merupakan habitat sempurna bagi berbagai parasit penyebab NTD. Pertama, yang paling banyak menjangkiti anak-anak adalah infeksi soil-transmitted helminths (cacing yang ditularkan melalui tanah) seperti cacing gelang (Ascaris) dan cacing cambuk (Trichuris). Prevalensinya di beberapa daerah masih mencengangkan, mencapai 60-90%. Dampaknya tidak main-main: gizi buruk dan anemia kronis menjadi momok yang sulit diatasi. Tubuh anak-anak yang seharusnya menjadi modal pertumbuhan, justru menjadi medan perang melawan parasit yang menghisap nutrisi.

Sebaran beberapa penyakit tropis terabaikan di Indonesia. Dibuat menggunakan biorender.

Kedua, ada cacing tambang (hookworm) yang menjadi momok di daerah agraris. Parasit ini menyebabkan kelelahan kronis akibat anemia defisiensi besi, yang pada akhirnya mengikis produktivitas kerja orang dewasa. Ketiga, adalah beban disabilitas dan stigma dari penyakit seperti filariasis (kaki gajah). Penderitanya sering kali mengalami pengucilan sosial, yang memperparah dampak ekonomi keluarga.

Tantangan unik datang dari schistosomiasis, yang hanya endemis di wilayah tertentu Sulawesi Tengah. Pemberantasannya kompleks karena melibatkan siklus ekosistem danau yang rumit, menunjukkan betapa NTD tidak dapat dipisahkan dari konteks lingkungan dan geografis.

Mengapa NTD Terusir ke Pinggiran Kesadaran?

Minimnya perhatian terhadap NTD berakar pada tiga hal mendasar. Pertama, sifatnya yang tidak akut. Berbeda dengan penyakit menular yang menimbulkan kematian mendadak, NTD adalah "krisis yang diperlambat" (slow-burning crisis), sehingga tidak memicu respons darurat. Kedua, NTD adalah cermin ketimpangan. Penyakit ini paling banyak menyerang komunitas terpinggirkan dengan akses terbatas terhadap sanitasi, air bersih, dan layanan kesehatan. Suara mereka kerap tidak terdengar dalam pusaran wacana kebijakan kesehatan nasional. Ketiga, dampaknya yang terselubung. Seorang anak pucat dan lesu mudah dilabeli "kurang gizi" tanpa menyelidiki kemungkinan infeksi cacing kronis sebagai akar masalahnya.

Menuju Solusi yang Terintegrasi: Melampaui Sekadar Pengobatan

Kabar baiknya, solusi untuk memutus mata rantai NTD sebenarnya telah tersedia dan terbukti efektif. Intervensi paling fundamental terletak pada pembangunan infrastruktur dasar: penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak (Stop Buang Air Besar Sembarangan). Langkah ini merupakan fondasi yang paling kokoh.

Di atas fondasi itu, program pemberian obat cacing massal dan berkala di sekolah-sekolah merupakan strategi yang sangat efektif dari segi biaya (cost-effective). Namun, langkah-langkah kuratif ini tidak akan cukup tanpa pendekatan yang lebih holistik.

Kunci keberhasilan jangka panjang sebenarnya ada pada integrasi. Kita perlu memperkuat surveilans supaya distribusi penyakit bisa dipantau secara real-time, lalu hasil riset akademik harus benar-benar terhubung dengan kebijakan di lapangan. Yang lebih penting lagi, penanganan tidak bisa hanya dibebankan pada Kementerian Kesehatan. Semua sektor harus ikut terlibat, dari infrastruktur, pendidikan, sampai pembangunan desa. Tanpa kerja bersama, masalah ini akan sulit dikendalikan

Sebuah Panggilan untuk Keadilan Kesehatan

Pada akhirnya, mengendalikan Penyakit Tropis Terabaikan bukan sekadar membasmi parasit. Ini adalah upaya mewujudkan keadilan kesehatan, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan mencapai potensi terbaiknya. NTD adalah pengingat bahwa pembangunan kesehatan harus inklusif, menyentuh mereka yang paling rentan dan paling jarang terdengar suaranya. Dengan menjadikan NTD sebagai prioritas yang serius, kita tidak hanya mengubah istilah "terabaikan" menjadi "terkendali," tetapi juga membangun masa depan bangsa yang lebih sehat, produktif, dan berkeadilan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image