Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Musim dari Timur: Saat Lagu Musisi Ambon-Flores-Gorontalo Disukai Publik

Sastra | 2025-09-24 14:13:39
Lagu Timur (Karya Sodara Timur)

Selama bertahun-tahun, industri musik Indonesia didominasi oleh musisi dari kota-kota besar, terutama Jakarta. Namun, belakangan ini, sebuah fenomena menarik terjadi. Lagu-lagu yang lahir dari bakat-bakat musik di bagian timur Indonesia, khususnya dari Ambon, Flores, dan Gorontalo, mulai merajai tangga lagu dan viral di berbagai platform media sosial.

Munculnya musisi seperti ini merupakan bukti bahwa kreativitas tidak terbatas oleh geografis. Dengan kehadiran internet dan media sosial, karya-karya dari daerah terpencil sekalipun bisa menjangkau jutaan pendengar.

Kekuatan Cerita dalam Harmoni

Apa yang membuat lagu-lagu dari timur begitu digemari? Salah satu jawabannya terletak pada kekayaan lirik dan melodi. Banyak dari lagu-lagu ini menceritakan kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari patah hati, kerinduan, hingga kebahagiaan. Sering kali, liriknya menggunakan bahasa daerah yang unik, menambah daya tarik dan keaslian.

Selain itu, musiknya sering kali memadukan elemen tradisional dengan sentuhan modern. Melodi yang ceria dan harmonis, dipadukan dengan aransemen yang apik, menciptakan kombinasi yang tak hanya nyaman di telinga, tetapi juga mudah diingat.

Ambon: Kota Musik yang Tak Pernah Mati

Ambon telah lama dikenal sebagai "Kota Musik". Julukan ini tak berlebihan, sebab kota ini telah melahirkan banyak musisi hebat dari berbagai genre. Saat ini, talenta-talenta muda dari Ambon semakin menunjukkan taringnya, membuktikan bahwa warisan musik mereka terus hidup dan berkembang.

Salah satu contoh paling menonjol adalah Justy Aldrin. Lagu-lagunya yang melankolis dan penuh makna, seperti "Rumah Par Ale" dan "Pernah Jadi Orang Ketiga", sering menjadi latar suara di video-video TikTok dan Instagram. Liriknya yang jujur dan menyentuh hati membuat banyak orang merasa terhubung.

Selain itu, Fresly Nikijuluw juga berhasil mencuri perhatian dengan lagu "Nyong Dan Nona" yang populer, menggambarkan keindahan cinta dengan latar belakang budaya Ambon.

Flores: Melodi dari Jantung Nusa Tenggara Timur

Pulau Flores juga tidak ketinggalan. Musisi-musisi dari daerah ini mulai menunjukkan eksistensinya dengan karya-karya yang menawan. Keindahan alam dan kekayaan budaya Flores seolah mengalir dalam setiap melodi yang mereka ciptakan.

Azis Bakhsin adalah salah satu nama yang patut diperhitungkan. Lagu-lagunya, seperti "Sayang" dan "Terima Kasih" yang dinyanyikan bersama Adit Nganga, sukses viral di berbagai platform. Alunan musiknya yang khas dan liriknya yang sederhana namun bermakna, membuat lagu-lagu ini mudah disukai.

Gorontalo: Kisah Cinta di Pesisir Utara Sulawesi

Di Gorontalo, musisi-musisi lokal juga mulai menanjak popularitasnya. Mereka membawa nuansa baru ke kancah musik nasional dengan lagu-lagu yang kental dengan irama pop khas Gorontalo.

Salah satu contohnya adalah Adriansyah K.K.. Lagu-lagu yang ia bawakan, terutama yang viral di media sosial, seperti "Kangen" dan "Bahagia Deng Dia", mampu menarik perhatian ribuan pendengar. Liriknya yang berbicara tentang cinta, kerinduan, dan patah hati, menciptakan resonansi emosional yang kuat bagi pendengarnya, sehingga mudah untuk diterima dan diviralkan.

Lagu Lokal yang Menasional Bahkan Mendunia

Fenomena viralnya lagu-lagu daerah tidak hanya berhenti di tingkat nasional. Beberapa lagu bahkan berhasil menembus pasar internasional dan mendapatkan apresiasi dari pendengar di berbagai negara. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran media sosial, terutama TikTok, yang memungkinkan lagu-lagu ini menyebar dengan cepat melalui tren dan tantangan menari.

Beberapa lagu yang menjadi fenomena global antara lain:

"Stecu" - Faris Adam

Lagu "Stecu" milik Faris Adam berhasil menarik banyak pendengar dari seluruh Indonesia. Salah satu liriknya yang paling ikonik dan sering diulang adalah "kalau memang cocok bisa datang ka rumah" (jika memang cocok bisa datang ke rumah). Lirik ini sederhana namun mewakili perasaan banyak orang, membuatnya mudah diingat dan sangat viral di berbagai platform media sosial.

"Tabola Bale" - Silet Open Up feat. Jacson Zeran, Juan Reza, & Diva Aurel

Dibawakan oleh Silet Open Up, lagu "Tabola Bale" yang berkolaborasi dengan Jacson Zeran, Juan Reza, dan Diva Aurel, hingga kini masih sangat populer. Lagu ini sering digunakan sebagai latar belakang musik untuk berbagai konten di TikTok, menunjukkan daya tariknya yang kuat di kalangan pengguna. Perpaduan vokal dan aransemennya berhasil menciptakan irama yang asyik dan disukai banyak orang.

"Ngapain Repot" - Jacson Zeran

Lagu "Ngapain Repot" yang dirilis pada 13 April 2025 lalu ini sukses mencuri perhatian publik. Lagu ini populer sebagai musik latar untuk berbagai konten di TikTok. Dengan genre hip-hop yang santai dan lirik yang jenaka, lagu ini membawa pesan yang mendalam tentang hubungan asmara. Alih-alih membiarkan hubungan tanpa kejelasan, lagu ini mengajak untuk segera memberikan kepastian, sebuah pesan yang relevan dan diterima dengan baik oleh pendengar.

Lagu ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, di mana banyak video TikTok menggunakan lagu ini sebagai musik latar. Bahkan sampai ke Jepang dan Korea Selatan.

Musim dari Timur: Transformasi Industri Musik

Fenomena ini menunjukkan bahwa industri musik telah berubah. Saat ini, siapa pun dengan bakat dan akses internet bisa menjadi bintang. Media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok berperan sebagai panggung global, memungkinkan lagu-lagu ini menyebar dengan cepat dan tak terbatas.

Keberhasilan musisi Ambon, Flores, dan Gorontalo membuktikan bahwa masyarakat haus akan orisinalitas dan cerita yang otentik. Mereka membawa angin segar, menawarkan perspektif dan suara yang berbeda dari yang selama ini mendominasi. Ini adalah musim baru, di mana talenta dari timur bersinar terang, memperkaya khazanah musik Indonesia dengan warna-warna baru yang indah.

Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa di setiap sudut kepulauan kita, tersembunyi bakat-bakat luar biasa yang menunggu untuk ditemukan. Mari kita terus mendengarkan dan mengapresiasi karya-karya dari musisi lokal, karena bisa jadi, bintang besar berikutnya datang dari kampung halaman kita sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image