Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Admin Eviyanti

Derita Gaza Kian Meningkat, Kesadaran Umat Akan Solusi Islam kian Mendesak

Politik | 2025-09-23 08:03:01

Oleh Ranti Nuarita, S.Sos.

Aktivis Muslimah

Kejahatan Zionis di Gaza kian meningkat. Serangan tanpa henti menewaskan puluhan ribu korban jiwa, meratakan rumah, dan menghancurkan fasilitas vital. Dukungan terang-terangan dari Donald Trump semakin memberi legitimasi bagi Israel untuk mempercepat ambisinya mengambil alih Gaza secara penuh.

Bahkan mengutip dari republika.com, Sabtu (06/09/2025) Pada Sabtu tepatnya 9 September 2025 militer Israel menyerukan agar warga Palestina tepatnya di Gaza wilayah perkotaan terbesar di jalur tersebut mengungsi menuju selatan. Mereka memperingatkan bahwa operasi militer tengah berlangsung di seluruh penjuru kota. Selama beberapa pekan terakhir, pasukan Israel telah menggencarkan serangan di kawasan utara pinggiran kota, menyusul perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menginstruksikan militernya untuk merebut wilayah tersebut.

Di tengah situasi genting ini, masyarakat dunia menunjukkan kepedulian. Berbagai negara menggalang dana, mengirimkan bantuan, dan bahkan mengorganisir Gaza Sumud Flotilla untuk menembus blokade. Dari Asia hingga Eropa, aksi solidaritas bermunculan sebagai bentuk penolakan terhadap kejahatan kemanusiaan.

Sumud sendiri berarti keteguhan dalam bahasa Arab, mencerminkan perlawanan damai terhadap ketidakadilan. Armada ini menjadi yang terbesar dalam sejarah gerakan serupa, dengan lebih dari 50 kapal dan ratusan relawan dari 44 negara, termasuk aktivis, jurnalis, tenaga medis, politisi, dan figur publik.

Penyelenggara menegaskan bahwa Global Sumud bukan sekadar konvoi bantuan, tetapi manifesto moral masyarakat sipil internasional. Mereka menilai pemerintah dunia bergerak terlalu lambat menyelamatkan rakyat Gaza dari kelaparan, penyakit, dan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung. (Sumber: RRI, 02 September 2025)

Namun, sangat disayangkan, perlu umat sadari bahwa semua langkah ini masih jauh dari cukup. Bantuan makanan dan obat-obatan memang menyelamatkan nyawa sementara, tetapi tidak menghentikan kebiadaban Zionis. Ironisnya di saat rakyat Palestina mempertaruhkan hidup mereka, para penguasa negeri Arab justru memilih bungkam. Sekadar kecaman diplomatis tidak pernah berubah menjadi tindakan nyata.

Kaum muslim harus waspada terhadap propaganda Zionis dan pendukungnya, khususnya AS. Sebab, yang terjadi di Gaza bukan sekadar konflik, melainkan pembantaian dengan cara militer juga kelaparan. Gaza adalah simbol penjajahan yang nyata. Oleh karena itu, gerakan kemanusiaan, solusi diplomasi, kutukan internasional, atau solusi dua negara bukanlah jawaban dari masalah Gaza ataupun Palestina seluruhnya.

Sejarah membuktikan, sebelum 1948 tak ada negara bernama Zionis di tanah Palestina. Mereka hanya komunitas yang ditolak di berbagai negara hingga akhirnya, dengan dukungan Barat dan PBB, mendeklarasikan entitasnya di atas tanah umat Islam. Sejak itu, pengusiran dan pendudukan berlangsung masif.

Diamnya dunia Islam, gemingnya para penguasa negeri-negeri muslim, inilah yang menjadi celah bagi zionis untuk menjadi semakin brutal. Alih-alih menghadirkan perlindungan militer atau tekanan politik serius dari para pemimpin dunia Islam, solusi yang datang justru malah dari sekelompok orang-orang yang peduli dari sisi kemanusiaan. Ke mana para pemimpin dunia Islam? Padahal Gaza membutuhkan lebih dari sekadar belas kasihan mereka membutuhkan pembebasan. Bukan hal yang tidak mungkin, jika kondisi ini terus berlanjut, penderitaan rakyat Gaza akan menjadi tragedi berulang tanpa akhir.

Perlu umat sadari bahwa solusi hakiki bagi Palestina bukanlah hanya sekadar flotilla, bantuan kemanusiaan, ataupun kecaman saja. Akan tetapi, keberanian politik dan militer dari negeri-negeri muslim untuk menghentikan penjajahan secara tuntas.

Jalan Pembebasan Palestina

Untuk menghentikan penjajahan, satu-satunya cara adalah mengusir Zionis. Itu tidak bisa dicapai kecuali dengan perlawanan nyata, yakni jihad fisabilillah. Allah Swt. berfirman:

“Dan persiapkanlah segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah ...” (TQS Al-Anfal: 60)

Dalam konteks hari ini, kekuatan itu berarti pasukan dan persenjataan modern yang bisa membuat musuh gentar. Perlawanan hanya bisa dilakukan bila umat memiliki kepemimpinan tunggal, yakni seorang khalifah (pemimpin Islam) yang akan mengomando jihad.

Pentingnya Persatuan Umat

Pembebasan Palestina tidak akan mungkin jika umat tercerai-berai. Allah Swt. menegaskan dalam firman-Nya,

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (TQS As-Saff: 4)

Rasulullah saw. juga bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain. Kemudian beliau menganyam jari jemarinya.” (HR. Bukhari)

Sungguh, sudah saatnya umat sadari bahwa satu-satunya solusi komprehensif untuk masalah Gaza Palestina bahkan juga penjajahan kaum muslim di wilayah lain, hanya bisa terwujud dengan solusi Islam. Tentunya inilah urgensi pentingnya bersatu dalam dakwah berjamaah, untuk meluruskan pemahaman umat akan solusi Islam atas segala problematika global termasuk masalah Palestina. Sebab, hanya dengan solusi Islam pembebasan Palestina, kebangkitan peradaban Islam, dan penyatuan negeri-negeri muslim bukan lagi sekadar mimpi, melainkan suatu keniscayaan.

Wallahualam bissawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image