Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rochma Ummu Satirah

Mewujudkan Kesejahteraan Guru

Agama | 2025-09-16 08:30:21

Mewujudkan Kesejahteraan Guru

Oleh. Rochma Ummu Satirah

Viral perkataan menteri agama yang mengatakan bahawasanya menjadi guru bukanlah untuk mencari uang. Tapi, pahala jariah. Kalau ingin mencari uang janganlah menjadi guru tapi jadi lah pedagang.

Tentu perkataan ini menimbulkan kontroversi terlebih saat kesejahteraan guru masih sangat dipertanyakan di negeri ini.

Kesejahteraan Guru di Sistem Saat Ini, Mungkinkah?

APBN telah mengamanatkan pemberian porsi anggaran untuk pendidikan sebesar 20%. Sebagian memang sudah ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan guru. Hal ini mencakup peningkatan kualitas, penguatan kompetensi, serta kesejahteraan guru dan dosen di Indonesia. Alokasi ini untuk mendukung tunjangan profesi guru (TPG) non-PNS dan ASN Daerah, serta upaya peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik lainnya.

Hanya sacara realitasnya tentu bekasi bisa kita lihat dengan gamblang bahasanya kesejahteraan guru masih sangat. Masih muda didapatkan guru dengan gaji yang sangat minim bahkan apa ratusan ribu dalam perbulannya. Bahkan, untuk guru di daerah pedalaman, tugas yang berat yang mereka pikul tak memberikan jaminan kesejahteraan. Gaji yang ada masih sangat minim.

Lantas, apakah memang sangat sulit untuk menciptakan kesejahteraan bagi guru. Sedangkan dalam sistem Islam telah terbukti pernah memberikan gaji kepada pengajar alquran setara dengan 15 dinar yaitu di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.

Jika untuk memberikan gaji DPR sebesar puluhan juta per bulannya saja mampu. Maka, seharusnya negara juga bisa untuk membalas jasa guru dengan lebih tinggi lagi. Nyata-nyata guru memiliki peran yang sangat strategis dalam pendidikan. Guru menjadi ujung tombak pembentukan generasi menjadi generasi yang diinginkan negara.

Sebenarnya dengan rendahnya kesejahteraan guru bisa mencerminkan rendahnya penghargaan negara bagi pencetak generasi ini. Butuh komitmen nyata negara untuk benar-benar mewujudkan kesejahteraan guru yang amat didamba ini.

Mewujudkan Kesejahteraan Guru Dalam Islam

Memujudkan kesejahteraan bagi guru bukanlah hal yang utopis. Karena hal ini sudah pernah terealisasi dalam sistem Islam. Islam telah terbukti mampu untuk menciptakan kesejahteraan guru dalam bentuk pemberian gaji yang amat tinggi.

Kesejahteraan guru yang telah diberikan oleh sistem Isam didasari pada dua hal. Pertama, komitmen negara dalam menghargai jasa guru. Negara benar-benar paham dan sadar posisi strategis guru dalam mencerdaskan bangsa dan menyiapkan generasi menjadi pemimpin peradaban. Guru tidak hanya menjadi posisi yang mulia tapi, guru juga dimuliakan oleh sistem Islam. Dengan pemberian gaji yang maksimal, guru akan berfokus pada tugasnya yaitu mencerdaskan umat.

Tidak hanya itu guru juga di dukung penuh dengan kemudahan fasilitas pendidikan. Negara menyediakan ruang sekolah, perpustakaan, buku-buku, dan segala fasilitas pendukung pendidikan lainnya. Hal ini tentunya semakin membuat guru nyaman menjalankan tugasnya

Selain itu, guru tidak direpotkan dengan segala macam tugas administratif dan manajerial. Tugas guru berfokus pada mengajar, mencerdaskan, dan menanamkan nilai-nilai Islam pada umat. Gaji guru diberikan secara rata tanpa ada perbedaan guru honorer atau non-honorer.

Kedua, negara ditopang oleh sistem ekonomi Islam yang kuat untuk menyajikan gaji guru yang tinggi. Pemasukan negara berasal dari banyak aspek tidak hanya pajak. Sebut saja seperti harta fa'i, ghanimah, anfal, zakat, waqaf dan pengelolaan harta milik negara dan umum.

Islam telah dianugerahi kekayaan alam yang melimpah oleh Allah Swt. Dengan pengelolaan yang tepat, kekayaan ini dapat digunakan untuk menjamin kesejahteraan guru.

Contoh adalah gaji guru di masa Khalifah Umar bin Khattab sebesar 15 Dinar. Sedangkan di masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, gaji tahunan guru 2000 Dinar. Gaji ini jika dikurskan dengan nilai emas tahun 2025 di mana satu gram emas senilai 2 juta, maka gaji tahunan guru di masa itu mencapai 17 milliar per tahun.

Tentunya ini menjadi angka yang sangat fantastik jika dibandingkan dengan masa saat ini. Semua ini hanya bisa diraih saat sistem Islam diterapkan dengan sempurna. Di mana salah satunya, Islam menjamin pemerataan harta ke setiap warganya, termasuk juga guru. Negara memberikan penghargaan besar atas mulianya tugas guru dalam membangun generasi pemimpin peradaban. Wallahu'alam bishowab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image