Inkubator Startup: Fasilitas dan Jaringan Lebih Penting dari Sekadar Dana
Bisnis | 2025-09-14 09:25:14
Prima Fithri
Dosen Fakultas Teknik Universitas Andalas
Hasil penelitian terbaru tentang kinerja inkubator bisnis teknologi di Indonesia memberikan gambaran menarik: ternyata, yang paling menentukan kesuksesan inkubator bukanlah dana segar atau bahkan dukungan pemerintah, melainkan fasilitas dan jaringan.
Penelitian yang melibatkan 100 manajer inkubator serta 24 startup ini menunjukkan, fasilitas yang memadai dan jaringan yang kuat menjadi faktor signifikan dalam mendukung pertumbuhan startup. Artinya, sebuah inkubator dengan ruang kerja yang nyaman, laboratorium yang representatif, akses teknologi, serta jejaring kolaborasi yang luas memiliki peluang lebih besar melahirkan startup sukses dibandingkan sekadar inkubator dengan banyak bantuan dana tapi minim infrastruktur dan koneksi.
Temuan ini menantang cara pandang lama bahwa modal adalah segalanya. Memang, dukungan pemerintah dan pendanaan tetap dibutuhkan, tetapi penelitian ini menegaskan keduanya hanya efektif jika ditopang oleh manajemen pengetahuan dan fasilitas yang baik. Bahkan, aspek jaringan—seperti akses ke mentor, investor, dan pasar—lebih menentukan kelangsungan hidup sebuah startup.
Implikasinya jelas: inkubator bisnis di Indonesia perlu menata ulang prioritas. Bukan sekadar mengejar bantuan finansial, melainkan membangun ekosistem yang solid. Perguruan tinggi, swasta, dan pemerintah sebaiknya berfokus pada penguatan sarana serta membuka jalur kolaborasi lintas sektor.
Jika langkah ini diambil, inkubator kita akan lebih siap melahirkan startup yang mampu bersaing, bukan hanya di level nasional, tetapi juga global. Indonesia membutuhkan lebih banyak startup unggulan, dan kuncinya ada pada bagaimana inkubator memanfaatkan fasilitas serta jaringan yang dimilikinya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
