Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Omair Fain

Mengenal Sumber Paling Pokok dalam Menafsirkan al-Qur'an

Khazanah | 2025-09-13 01:28:15

Oleh: Omair

Sabtu, 13/09/2025

Kamu pernah baca kitab Ihya' Ulumuddin? Jika pernah, siapa yang lebih faham tentang isi kitab Ihya' Ulumuddin? Tentu saja Imam al-Ghazali lebih faham. Karena dia yang menuangkan idenya, dia yang menyusun narasinya, dan dia yang punya kuasa penuh terkait tema-tema yang dibahas.

Sama halnya ketika penafsir hendak menafsirkan al-Qur'an. Siapa yang paling berhak menafsirkan al-Qur'an? Tentu saja Allah SWT. Itu firman-Nya. Maka seorang penafsir al-Qur'an -pertama-tama- harus merujuk ke al-Qur'an. Bukan ke yang lainnya.

Ada 4 prinsip dasar yang tak terbantahkan (al-badhihiyât al-musallamah) yang ditulis oleh Prof. Dr. Ibrahim Khalifah, mengapa al-Qur'an menjadi sumber pokok untuk menafsirkan al-Qur'an itu sendiri.

Pertama: bahwa pemilik rumah lebih mengetahui apa isi yang ada di dalamnya, dan sebaik-baik orang yang bisa menafsirkan perkataannya adalah orang yang mengucapkannya sendiri.

Kedua: al-Qur'an itu sumber dan landasan pokok yang menjadi fondasi bangunan syariat Islam. Dan, iman kepada syariat Islam tidak mungkin sempurna kecuali setelah mengambil kandungan al-Qur'an dan tunduk sepenuhnya.

Ketiga: menjadikan al-Qur'an sebagai sumber pokok tanpa ragu, termasuk perintah Allah SWT, Ia mewajibkan kita untuk taat kepadanya dalam hal-hal yang kita perselisihkan, apalagi dalam hal-hal yang telah kita sepakati.

Keempat: al-Qur'an itu firman Allah SWT, yaitu perkataan dan ucapan yang terbaik, maka tidak sepatutnya berpaling dari yang terbaik menuju yang kurang baik. Dan al-Qur'an itu mukjizat secara keseluruhan. Baik dari sisi lafaz, makna, tujuan, sifat-sifatnya, dan keutamaannya. Maka, bagaimana mungkin "orang yang berakal" meninggalkan al-Qur'an menuju sesuatu yang lebih rendah?

Berdasarkan penjelasan di atas, bagi orang yang setia pada kebenaran dan berakal sehat -insyAllah- tidak akan membuat mereka tergoda untuk berpaling dari al-Qur'an. Namun, kita juga tidak menutup mata, sudah banyak orang yang berpaling dari al-Qur'an. Karena tidak faham 4 prinsip dasar yang tak terbantahkan ini. (Omair)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image