Israel Semakin Bengis, Umat Harus Segera Bangkit
Agama | 2025-09-12 23:20:47
Israel semakin bengis. Pada tanggal 11 September 2025 Israel membombardir Gaza hingga menewaskan 41 orang dalam 24 jam terakhir. Di hari berikutnya, Jum'at 12 September 2025 Israel kembali memborbardir gmJalur Gaza dan menewaskan sedikitnya 23 orang (12/9/3025, detikNews.com).
Bukan hanya menyerang jalur Gaza, Israel semakin berani menyerang negara lainnya. Dalam sepekan terakhir, Israel telah melayangkan bomnya ke negara-negara mayoritas muslim, diantaranya Lebanon, Yaman, Suriah, dan Qatar (12/9/2025, republika.com).
Pembantaian yang dilakukan Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan setidaknya 64 ribu jiwa. Lebih mirisnya lagi, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Tapi Israel terus mengelak akan tuduhan pembantaian. Mereka selalu mengkambinghitamkan Hamas dalam serangan mereka
Israel terus membabi buta melayangkan bomnya dan membantai penduduk Gaza. Impian besar menguasai seluruh Palestina dan menduduki tanah berjanji menjadi motivasi utama mereka. Dibantu oleh kekasih tercinta, Amerika Serikat, mereka mampu menghalalkan segala cara dalam mencengkram tanah Palestina. Bahkan Benyamin Netanyahu menyatakan menginginkan berdirinya Israel Raya yang akan mencaplok sebagian wilayah negara tetangga.
Mereka menjajah, membantai, menjadikan kelaparan sebagai senjata perang, membunuh perempuan dan anak-anak, tenaga medis, jurnalis, dan segala kejahatan besar di dunia. Tapi tetap terus melenggang. Mereka penjajah terbesar sepanjang sejarah peperangan dalam hidup manusia, bukti terpampang jelas di media sosial, dilihat oleh milyaran mata manusia, tapi tak ada yang berani menghentikan mereka. Hanya sekedar memberi bantuan, itu pun atas izin zionis dan Amerika. Hanya sekedar mengecam tanpa aksi nyata. Omong kosong keadilan sosial, hak asasi manusia, perdamaian dunia, semua tak ada aksi nyata.
Rakyat Gaza semenjak pendudukan Israel terus dijajah. Tanah mereka direnggut hingga tersisa jalur Gaza. Mereka terus berjuang mempertahankan tanah suci Palestina agar tak diduduki kaum kuffar. Mereka mengorbankan harta, tenaga, bahkan nyawa untuk memperjuangkan Al-Quds dan agama Allah. Mereka tak rela tanah suci Palestina yang telah dimiliki kaum Muslimin semenjak masa Khalifah Umar direnggut oleh zionis. Mereka tak rela, kiblat pertama umat muslim dikuasai kaum kafir.
Tapi mirisnya, 2 milyar muslim di dunia tak mampu memberi makan dengan layak saudara Palestina. 2 milyar muslim di dunia, dengan jutaan militer yang dimiliki, tak ada yang dikerahkan untuk membantu perjuangan warga Gaza mempertahankan tanah mereka. 2 milayr kaum muslimin benar-benar seperti buih di lautan sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Bangsa-bangsa di dunia akan memperebutkan kalian (umat Islam), seperti memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." Seorang laki-laki berkata, "Apakah kami (umat Muslim) pada waktu itu berjumlah sedikit?"Beliau SAW menjawab, "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, tapi seperti buih di genangan air . Sungguh Allah akan mencabut rasa takut para musuh kepada kalian, dan menanamkan Al Wahn ke dalam hati kalian."Seseorang lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu Al Wahn?" Beliau SAW menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR Abu Daud).
Al-Wahn telah merasuki jiwa kaum muslimin termasuk pemimpin negeri-negeri muslim. Kepentingan selalu menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan saat ini. Ditambah kaum muslim yang terpecah menjadi berapa puluh Negera sejak kekhilafahan terakhir runtuh tahun 1924, kaum mulimin terpisah dengan batas nation state dan sibuk dengan urusan negaranya masing-masing. Negeri kaum muslim pun berada dibawah pengaruh negara penjajah yang menguasai mereka sejak kekhilafan kalah dalam Perang Dunia pertama. Kaum muslimin lemah karena terpecah dan lemah karena wahn pada paham kapitalis telah merasuki jiwa. Saat Palestina di bantai, kaum muslimin seperti tak berdaya.
Padahal sejatinya kaum muslimin adalah kaum yang kuat jika keimanan menghujam dalam diri setiap orang beriman, Allah menjadi tujuan dalam kehidupan mereka. Kaum muslimin kuat jika bersatu dalam satu kepemimpinan karena Allah anugerahkan sumber daya alam dan manusia yang melimpah di negeri-negeri kaum muslimin. Kaum muslimin kuat jikalau memakai aturan Allah dalam berkehidupan. Kaum muslimin akan kuat dari segi politik, ekonomi, militer, pendidikan, sosial. Kaum muslimin mamou menjadi negara independen bahkan memimpin dunia. Kaum muslimin kuat jika bersatu dalam naungan Khilafah, menjadi satu dalam kepemimpinan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan dilanjutkan Khalifah setelahnya. Bagaimana sejarah telah membuktikan kehebatan pasukan militer kaum muslimin, kekayaan kaum muslimin, ketinggian peradaban, hingga Islam mampu menguasai hampir 2/3 dunia dan menjadi mercusuar peradaban.
Israel pasti kalah jika kaum muslimin bersatu dalam satu kepemimpinan dan kekuatan.
Maka dari itu umat harus bangkit. Terus mengkaji bagaimana Islam mengatur kehidupan, bagaimana Rasulullah berjuang, bagaimana para sahabat meneladani Rasulullah Saw. Kaum muslimin harus berpikir dengan dasar Islam agar keimanan dan ketaatan nampak dalam kehidupan. Karena kebangkitan umat berdasarkan pemikiran manusia (An-nabhani, 1953).
Setelah mengetahui bagaimana Allah mengatur kehidupan, kaum muslimin harus mengikuti metode perjuangan Rasulullah dalam menegakkan Islam dalam kehidupan. Rasulullah terus berdakwah dan membuat masyarakat sadar dan bangkit hingga mau menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan baik dari segi individu, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara. Di saat itulah Rasulullah hijrah ke Madinah dan mendirikan Daulah Khilafah dan melakukan aktivitas kenegaraan bahkan sampai mengirimkan duta ke wilayah sekitar dan melakukan aktivitas jihad dan futuhat.
Sudah saatnya umat bangkit dan berubah dari kondisi saat ini yang jauh dari Islam menjadi kondisi menjadikan Islam sebagai kepemimpinan dalam berkehidupan. Allah berfirman, "...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...." (Kutipan TQS. Ar-Ra'd:11).
Saat ini umat muslim harus segera bangkit karena Allah akan menghisap kita dengan segala pembelaan dan perbuatan yang dilakukan untuk Palestina. Berapa banyak nyawa lagi yang harus berjatuhan hingga kaum muslimin bergerak? Berapa lama lagi penderitaan yang harus dirasakan oleh seluruh warga Gaza termasuk perempuan dan anak-anak?
Maka umat harus segera bangkit membela Palestina, menyerukan persatuan umat dan mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan. Pemimpin muslim harus menjadikan Islam sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Seruan jihad harus dilaksanakan untuk mengusir penjajah dan membebaskan tanah Palestina dari penjajahan. Hal ini hanya mampu terwujud saat umat bangkit dan bersatu dalam satu kepemimpin, menyatukan seluruh kekuatan, dibawah naungan Khilafah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah dan Khalifah setelahnya.
Wallahu 'alam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
