Yang Muda yang Krisis Tenaga Kerja
Eduaksi | 2025-09-05 08:49:19Krisi Tenaga Kerja terjadi di berbagai negara Seperti Amerika, Inggris, Cina dan Perancis. Angka stastik terus naik, hingga terjadi fenomena unik di Cina, Anak muda menyewa tempat selayaknya kantor untuk berpura - pura sibuk bekerja di depan Keluarga atau hanya untuk meniru rutinitas kerta tanpa gaji dan pekerjaan yang nyata. dan harga sewa perbulan mencapai 30 sampai 50 Yuan atau 68.000 sampai 113.000 rupiah. (Sumber : www.beritasatu.com)
Namun hal ini sangat berbeda dengan Indonesia, hasil dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran menurun menjadi 4,76% namun sebagian besar pengangguran yakni 16% di dominasi oleh anak muda di usia 15-24 tahun (Sumber : www.tempo.com) Banyaknya lulusan baru hanya bekerja pada sektor informal seperti membantu usaha keluarga namun tidak mendapatkan gaji. Kondisi inilah yang memicu para Mahasiswa memberikan tagar "Indonesia Gelap" untuk menyoroti krisis tenaga kerjaan serta pemotongan dana pendidikan. Dana yang seharusnya bisa untuk memfasilitasi para Mahasiswa untuk mengembangkan ilmunya untuk kesejahteraan Bangsa malah di pangkas untuk kebijakan yang merugikan Bangsa. Inilah bukti nyata sistem yang di pakai saat ini bukanlah sistem yang mensejahterakan rakyat, malah justru semakin menyengsarakan rakyat.
Mari kita berkaca pada saat Islam berdiri, negaralah yang justru memberikan fasilitas pekerjaan karena wajib bagi laki-laki untuk bekerja mencari nafkah baik untuk keluarganya maupun untuk saudaranya jika belum menikah. Pekerjaan akan di buka lebar oleh pemerintah sesuai dengan sektor yang mereka mampu, seperti pengelolaan Sumber Daya Alam, pendistribusian Sumber Daya yang ada, pekerja pemerintah, Guru dan lain sebagainya. Gaji yang diterima juga bukan berdasarkan UMR setempat, tapi murni gaji yang dapat mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan setiap keluarga. Seperti pada masa Harun Al Rasyid upah tahunan untuk penghafal Al-Qur'an, penuntut ilmu, dan pendidik umum mencapai 2.000 dinar atau setara 8.000 gr emas (Rp 15.300.000) sangaat besar Gaji yang di dapat belum untuk pekerja yang lain. Sebaliknya pada saat ini kekuasaan yang di dapat hanya untuk kepentingan Oligarki semata, untuk memperkaya segelintir orang.
Sudah saatnya kita upayakan dengan penuh untuk merubah sistem yang penuh kemungkaran ini dalam berbagai faktor, saatnya umat melek dan bersatu padu menetapkan hati untuk perubahan sistem ini. (Wallahu a'lam bishawab)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
