Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aurora Sekarayu Dianning Hutami

Budaya Ngopi ala Gen Z: Gaya Hidup atau Strategi Pemulihan Mental di Era Modern?

Gaya Hidup | 2025-12-09 00:44:11
Ilustrasi Budaya Ngopi ala Gen Z di Era Modern (Sumber: Pinterest. https://pin.it/4n7nD1IZQ).

Apa Itu Budaya Ngopi ala Gen Z?

Saat ini, di kalangan Gen Z marak fenomena yang menjadikan kopi sebagai gaya hidup dan sarana untuk pemulihan. Contohnya seperti nongkrong di ruang publik atau coworking coffee shop. Survei yang dilakukan oleh Jakpat menunjukkan bahwa sebanyak 66% dari 1.008 responden Gen Z minum kopi setiap hari. Meskipun demikian, tidak semua Gen Z memiliki kebiasaan budaya ngopi. Di era modern ini, kopi tidak lagi hanya sekadar minuman biasa, tetapi telah beralih fungsi dan menjadi identitas anak muda. Kedai-kedai kopi kini telah berkembang menjadi coffee shop yang kekinian, merepresentasikan budaya populer yang mendukung Gen Z untuk membuat konten di media sosial. Bukti nyata dapat dilihat di Indonesia, seperti di daerah SCBD, daerah Tunjungan di Surabaya dan daerah lain yang dipenuhi dengan beragam coffee shop dan selalu ramai akan pengunjung. Namun, mengapa Gen Z sangat menyukai budaya ngopi ini?

Coffee Shop sebagai Ruang Pemulihan bagi Gen Z.

Dari sudut pandang Gen Z, ngopi merupakan sarana yang tepat dan cepat untuk mencari ketenangan setelah ia kelelahan dengan dunia perkuliahan, pekerjaan, dan tekanan sosial. Selain itu, banyak coffee shop yang kini menyediakan tempat yang nyaman dan aman bagi Gen Z dalam mencari apa yang ia inginkan. Budaya ngopi merupakan pilihan pemulihan yang murah dan praktis hanya dengan duduk sambil minum kopi yang dinikmati sendirian atau bersama teman dapat memberikan efek psikologis yang menenangkan karena menjaga kesehatan mental merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan hidup di era modern.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agustiarmaputri (2025) dalam Jurnal Dialektika, Universitas Airlangga, kedai kopi bukan hanya menjadi tempat minum kopi, tetapi merupakan ruang hidup bagi Gen Z di mana suasana, dan penyajian kopi menjadi identitas dan gaya hidup bagi mereka. Penelitian lain juga menyatakan bahwa coffee shop sebagai ruang pemulihan, dan refleksi diri di tengah kompleksitas kehidupan sehari-hari.

Perbedaan Budaya Ngopi Generasi Milenial dan Generasi Z.

Lalu, apakah budaya ngopi sebagai gaya hidup dan sarana pemulihan sudah ada sejak dulu? Tentu tidak. Budaya ngopi selalu berkembang dari generasi ke generasi. Berdasarkan penelitian oleh Sondang, dkk. (2024) dalam Jurnal Komunikasi, Universitas Pelita Harapan, menyebutkan bahwa di era generasi milenial, mereka lebih mengedepankan kualitas kopi dan eksplorasi rasa serta aroma dari kopi itu sendiri. Sedangkan di era Gen Z, mereka lebih mengedepankan pengalaman yang unik sesuai dengan gaya hidup sosial mereka. Gen Z juga menjadikan budaya ngopi sebagai self reward karena ia merasa telah berhasil menghadapi deadline atau burnout. Selain itu, budaya ngopi juga menjadi ruang sosialisasi baru yang mendorong Gen Z untuk memperluas pertemanan karena adanya komunitas ngopi di kalangan Gen Z.

Dampak Positif dan Negatif Budaya Ngopi.

Jika dilihat melalui kajian psikologi, budaya ngopi sebagai gaya hidup dan sarana pemulihan juga menghadirkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang didapatkan ialah mengurangi rasa jenuh, menyehatkan mental, serta menenangkan pikiran. Sedangkan dampak negatifnya adalah adanya risiko ketergantungan dan kualitas tidur yang terganggu sehingga dapat memengaruhi kesehatan Gen Z. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran untuk tetap menjaga batas konsumsi kafein agar budaya ngopi dapat terus bermanfaat dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari sebagai gaya hidup dan sarana pemulihan ala Gen Z.

Pada akhirnya budaya ngopi di kalangan Gen Z tidak hanya sekadar minum kopi, tetapi menjadi ruang aman untuk bercerita, memulihkan diri, hingga membangun identitas baru sebagai bagian dari gaya hidup modern dan sarana untuk menenangkan pikiran. Budaya ngopi bagi Gen Z menjadi cara bagi mereka untuk merayakan hidup, dan menjaga kesehatan mental di tengah kebisingan. Fenomena ini menunjukkan bagaimana Gen Z menyikapi tekanan psikologis serta layak untuk dicermati sebagai bagian dari perubahan budaya di kalangan Gen Z dalam menghadapi tekanan di era modern. Jika ditanya, apakah ngopi hanya soal tren? Pasti jawabannya lebih dari itu. Lantas, bagaimana menurut pembaca mengenai fenomena ini? Apakah juga menjadikan ngopi sebagai gaya hidup dan sarana relaksasi?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image