Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anqiyaa A.

Indonesiaku Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Curhat | 2025-08-29 21:47:32

Video amatir itu tersebar secara luas di media sosial, tentang kebrutalan yang terjadi di tengah masyarakat. Entah apakah hal itu disengaja atau tidak, yang pasti, hati ini tersayat ketika melihat mobil yang disopiri oleh orang-orang yang bertugas mengayomi rakyat itu justru melindas rakyatnya sendiri.

Hati siapa yang tidak sakit ketika melihatnya? Ditambah mendengar klarifikasi bahwa korban bukanlah salah satu pendemo. Ia ada di sana untuk mengais rezeki di dunia, siapa sangka bahwa ternyata malaikat maut menjemputnya saat itu?

Negeriku, cintaku, sedang tidak baik-baik saja. Baru satu hari berlalu sejak kejadian, tapi api itu menyebar dengan cepat. Bahkan di daerahku, markas polisi penuh dengan massa yang menuntut. Kubuka layar kaca, ternyata tidak hanya di daerahku, bahkan di ranah Sumatera sana massa pun turut melingkari markas polisi.

Sumber: ChatGPT

Bisa dimengerti kenapa rakyat murka. Awalnya kesenjangan sosial yang diperlihatkan, kemudian menjadi pelecehan verbal yang meremehkan rakyat, dan sekarang kebrutalan yang menjatuhkan korban jiwa. Permintaan maaf memang dilayangkan dari pihak yang dilemparkan tanggung jawab, tapi apa cukup perkataan maaf dari lisan? Seorang Affan Kurniawan tidak akan pernah kembali meskipun angka donasi mencapai jutaan rupiah.

Jika ingin berpusing memikirkan bagaimana caranya agar Indonesia ini menjadi negeri yang tentram penuh cinta, maka itu akan menjadi pembicaraan yang melelahkan, karena kita tahu, ada banyak sekali hal dalam negeri ini yang harus dibenahi, kecil maupun besar.

Kata seorang influencer dalam videonya, hal yang dapat rakyat lakukan sekarang adalah, teruslah bertahan hidup dalam keadaan seperti ini, jangan sampai kita terhasut oleh pihak-pihak yang berusaha mengambil keuntungan dari situasi ini.

Maka dari itu, kita sebagai individu harus tetap kuat di situasi seperti ini. Menurut hukum islam, selama Bapak Presiden tidak meminta kita untuk menyembahnya dan menyekutukan Allah, maka kita wajib taat padanya. Berat dan menyakitkan memang, taat meskipun tahu beberapa 'kebijakan' justru merugikan rakyat kecil, tapi itu yang bisa kita lakukan.

Kita sebagai individu, sebaiknya bertahan hidup dan membekali diri dengan segenap kesabaran terhadap pemimpin kita yang banyak kekurangannya. Toh, kita juga banyak kekurangannya menurut kacamata mereka. Ah, jangan lupa mendoakan mereka di tiap sujud, mungkin mereka sudah kadung jauh dari Yang Mahakuasa, menjadikan mereka lupa sebenarnya siapa yang berkuasa.

Juga seruan untuk para guru, dosen, konten kreator, atau siapa pun di luar sana yang memiliki suara, untuk berusaha memperbaiki bangsa dan generasi berikutnya dengan kemampuan masing-masing. Tanamkan pada diri mereka amanah dan tanggung jawab.

Beritahu mereka bahwa jabatan bukan sesuatu yang manis, uang, koneksi, dan tahta. Beritahu mereka bahwa jabatan adalah sebuah beban yang harus dipikul, sesuatu yang akan ditanyakan di hari kiamat. Maka dari itu, ketika mereka menjadi dewasa, semoga negara ini bisa menjadi tempat yang lebih baik.

Karena kita tidak bisa mengubah fakta sehari yang lalu bahwa polisi baru saja menghilangkan nyawa tidak bersalah, tapi kita punya kesempatan untuk menghindarkan anak cucu kita dari peristiwa seperti itu.

Turut berduka cita kepada Affan Kurniawan. Sebagai anak terakhir, saya selalu merasa muda, sampai saya membaca profilnya yang baru menginjak usia 21 tahun dan harus meninggal di usia semuda itu. Allah lebih sayang padanya, dan dunia ini terlalu kejam baginya. Semoga Allah menerangi kuburnya dan mengirimkan bidadari untuk menungguinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image