Berkelanan Lintasi Zaman, Menapak Tilas Kesehatan Masyarakat
Historia | 2025-08-26 21:45:56Sejarah kesehatan masyarakat dunia menurut bagian pertama modul Konsep Kesehatan Masyarakat karya Utami, T. N. (2015) bermula dari dua tokoh mitologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Asclepius merupakan sosok dokter yang cerdas. Meski latar belakang pendidikannya tidak tercatat, keahlian Asclepius dalam mengobati penyakit serta melakukan prosedur bedah (surgical procedure) tak perlu diragukan lagi. Higeia yang merupakan asisten sekaligus istri Asclepius juga terlibat dalam bidang kesehatan dan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan ilmu kesehatan masyarakat.
Berdasarkan mitos tersebut, berkembang dua pendekatan utama dalam penanganan masalah kesehatan. Pertama, ada aliran Asclepius yang berfokus pada penanganan penyakit setelah seseorang jatuh sakit, atau dikenal sebagai pendekatan kuratif. Pendekatan ini umumnya dianut oleh tenaga medis seperti dokter, dokter gigi, psikiater, dan praktisi kesehatan lainnya yang menangani aspek fisik, mental, maupun sosial pasien. Kedua, ada aliran Higeia yang mengutamakan upaya pencegahan serta promosi kesehatan sebelum penyakit terjadi. Pendekatan ini biasanya dijalankan oleh tenaga kesehatan masyarakat yang memiliki latar pendidikan formal di institusi atau sekolah kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang pendidikan.
Di Indonesia, perkembangan kesehatan masyarakat dimulai sejak era penjajahan Belanda pada abad ke-16 (Hrp IA, 2015). Upaya awal difokuskan pada pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang sangat menakutkan bagi masyarakat. Secara umum, ilmu kesehatan masyarakat kala itu identik dengan penanganan permasalahan sanitasi yang berdampak bagi kesehatan manusia dan sangat erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan.
Pada akhir abad ke-18, ditemukan berbagai bakteri penyebab penyakit serta penemuan metode imunisasi sebagai langkah pencegahannya. Dalam konteks ini, ilmu kesehatan masyarakat digunakan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit melalui perbaikan sanitasi dan imunisasi kepada masyarakat. Memasuki abad ke-19, dalam perkembangan lebih lanjut, ilmu kesehatan masyarakat diartikan sebagai bentuk aplikasi kolaboratif dari kedua bidang tersebut untuk mencegah penyakit di tengah masyarakat. Seiring berjalannya waktu, definisi ini berkembang menjadi kolaborasi antara sanitasi, kedokteran, dan ilmu sosial dalam upaya pencegahan penyakit yang meluas di masyarakat.
Menurut Agung, I. dalam Modul Ilmu Kesehatan Masyarakat (2018), tokoh Winslow (1920) memberikan batasan-batasan yang masih relevan hingga masa kini dan disempurnakan oleh WHO. Winslow menyatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia, serta meningkatkan kesehatan melalui berbagai bentuk pengorganisasian masyarakat. Upaya tersebut meliputi perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan kebersihan perorangan, pengorganisasian layanan medis, serta pengembangan rekayasa sosial demi menjamin kebutuhan dasar masyarakat dalam menjaga kesehatannya.
Lebih lanjut, Ikatan Dokter Amerika (1948) mendefinisikan kesehatan masyarakat sebagai ilmu dan seni untuk memelihara, melindungi, serta meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai bentuk pengorganisasian masyarakat, mulai dari penyediaan layanan kesehatan hingga pencegahan dan pemberantasan penyakit. Perkembangan ini menunjukkan bahwa ilmu kesehatan masyarakat telah meluas dengan cakupan bidang sanitasi, teknik sanitasi, pengobatan kuratif, pencegahan, hingga ilmu sosial.
Kini, ilmu kesehatan masyarakat terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan meningkatnya jumlah tenaga profesional di bidang terkait. Dari rangkaian sejarah panjang tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat merupakan salah satu pondasi utama dalam pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup, baik di Indonesia maupun dunia. Dengan kemajuan teknologi informasi, maka jangkauan edukasi, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan sebagai bagian dari ilmu kesehatan masyarakat akan semakin meluas di tengah masyarakat.
Kata Kunci: Kesehatan, Masyarakat, Preventif, Promotif, Sejarah
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I. 2018. Modul Ilmu Kesehatan Masyarakat. https://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/3169/1/TR-0002.pdf [online]. (diakses tanggal 18 Agustus 2025).
IA, Hrp. 2015. BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Sejarah Kesehatan Masyarakat. https://repositori.uma.ac.id/ [online]. (diakses tanggal 18 Agustus 2025).
Utami, T. N. 2015. BAB 1 KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT. http://repository.uinsu.ac.id/932/2/Bab1%20Konsep%20Kesmas.pdf [online]. (diakses tanggal 18 Agustus 2025).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
