Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Admin Eviyanti

Solusikah, Sekolah Rakyat?

Politik | 2025-08-22 08:17:20

Oleh Ida

Aktivis Muslimah

JAKARTA,COMPAS.com - Pemerintah menargetkan pembangunan 100 Sekolah Rakyat tahap pertama akan tuntas pada akhir bulan Juli. Setelah 63 Sekolah Rakyat mulai beroperasi pada pertengahan Juli sebanyak 37 Sekolah Rakyat kini dalam tahap renovasi dan di targetkan selesai dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam acara "Gaspol Sukseskan Program Presiden Prabowo", di Rumah Besar Gatotkaca, Jakarta Selatan. Rabu(16/7/2025).

Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan merata bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaannya Sekolah Rakyat tidak hanya menyediakan fasilitas belajar, tetapi juga asrama (boarding school), laboratorium dan ruang orientasi siswa.

Tentunya hal ini menjadi secercah harapan bagi rakyat Indonesia yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Sekolah Rakyat diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah dan memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang putus sekolah. Namun, jika tidak dirancang dengan baik Sekolah Rakyat justru berpotensi akan menciptakan segrasi sosial yang memperkuat stigma negatif terhadap anak_anak dari keluarga miskin.

Selain perlu ada standar kualitas pendidikan yang jelas dan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa Sekolah Rakyat memberikan pendidikan yang setara dengan Sekolah Formal dan tidak menjadi solusi dalam jangka pendek, tetapi berupaya agar memberikan pemerataan pendidikan yang berkelanjutan.

Akan tetapi sebenarnya yang terjadi pada saat ini permasalahan pendidikan di Indonesia adalah akibat dari penerapan sistem kapitalis yang cacat dari dasarnya, pendidikan merupakan bagian dari barang konsumtif yang bisa diperjualbelikan, maka sebagus apapun program tidak akan menyelesaikan akar permasalahan.

Negara hadir bukan untuk melayani dan memastikan pemenuhan hak dasar rakyat, tapi hanya sebatas regulator atau penyambung antara rakyat dan penyedia pendidikan. Sesungguhnya Indonesia tidak kekurangan sekolah dan segala sarana serta prasarana tetapi yang menjadi masalah adalah ketidakmampuan rakyat menikmati sekolah tersebut karena berbayar atau mahal.

Namun, sangat berbeda dengan sistem pendidikan dalam Islam. Sistem pendidikan Islam memiliki karakteristik yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk kepribadian Islam pada peserta didik. Kepribadian Islami sebagai hasil dari pendidikan Islam yang memiliki dua karakter utama yakni pola pikir Islami (al-a'qliyyah Islamiyyah) dan pola sikap islami (an-nafsiyyah al Islamiyah).

Dengan sistem pendidikan Islam akan lahirlah generasi emas yang berkualitas baik dari sisi intelektual maupun spiritualitas, cerdas dan shalih. Maka dari itu sudah saatnya kita beralih kepada sistem pendidikan Islam karena satu-satunya solusi yang bisa menyelesaikan pemerataan pendidikan adalah sistem Islam yang lahir dari Sang Pencipta.

Wallahualam bissawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image