Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pemuda dan Visi Besar

Agama | 2025-08-19 22:34:08

Oleh: Muhammad Syafi'ie el-Bantanie

Dalam sejarahnya, visi besar selalu milik para pemuda. Seperti kata Hasan al-Bana, “Pada setiap umat, para pemudalah rahasia kebangkitannya. Pada setiap kebangkitan, pada pemudalah rahasia kekuatannya. Dan, pada setiap ideologi, para pemudalah penyokong panji-panjinya.”

Rupanya rahasia kekuatan pemuda bermula dari kuatnya ideologi Islam yang terinternalisasi dalam dirinya. Ideologi inilah yang terus bergemuruh dalam dadanya untuk menaklukkan tantangan dakwah dan mengibarkan panji Islam setinggi-tingginya.

Setelah melakukan gerakan bawah tanah selama tiga tahun, Yusuf bin Najmuddin, yang kemudian populer dengan nama Shalahuddin al-Ayubi, berhasil membuka Mesir pada 1174 M sebagai langkah awal dari visi besarnya membebaskan Al-Quds. Tidak kurang dari tiga belas tahun Shalahuddin menggelorakan visi besarnya kepada umat Islam. Hingga akhirnya, pada 2 Oktober 1187 M Shalahuddin berhasil membebaskan Al-Quds dari cengkraman pasukan salib.

Enam tahun kemudian, pada 1193 M Shalahuddin wafat. Seolah-olah Shalahuddin hadir ke dunia hanya untuk menuntaskan visi besarnya yang juga visi besar umat Islam, membebaskan Al-Quds. Usai visi besar tertunaikan, jiwa yang tenang itu pun kembali kepada Tuhannya.

Kita juga mengenal seorang pemuda belia yang terus berlari menyelamatkan diri kejaran pasukan Abbasiyah. Menyebrangi sungai Eufrat. Nafasnya terengah-engah. Usianya baru 19 tahun. Tekad membaja di hatinya, keturunan Bani Umayyah tidak boleh berakhir. Ia paksa kaki dan tubuhnya untuk terus berlari menghindari kejaran pasukan Abbasiyah.

Dalam sunyi, lapar, dan haus, seorang diri terus melintasi gurun dan berlari. Beristirahat sejenak dan berlari lagi. Masuk ke Mesir, terus melangkah meniti gurun pasir menembus Libya, Tunisia, Aljazair, dan terus lagi ke Barat sampai Magrib (Maroko).

Terbentang dua jalan di hadapannya. Menyerah dan hidup dalam kesunyian di negeri orang. Ataukah menghimpun segenap energi dalam diri untuk bangkit lagi membangun kemuliaan Bani Umayyah. Pemuda ini memilih berjuang dan berjuang. Kakinya terus melangkah. Tujuannya Andalusia yang sedang sekarat.

Melintasi selat Gibrartar, sampailah pemuda ini di tanah Andalusia. Di sini pemuda ini mengkader para pemuda lainnya dalam kesunyian. Sepuluh pemuda direkrut dan dikader. Lalu, berkembang menjadi 50 pemuda, 100 pemuda, 500 pemuda. Dan, terus menggelinding membesar bak bola salju.

Hingga akhirnya, setelah 5 tahun melakukan gerakan bawah tanah. Tepat pada usianya yang ke-25 tahun, pemuda ini mendirikan Daulah Umayyah II di Andalusia dalam bingkai Daulah Islamiyah. Daulah ini terus membentang hingga 700-an tahun lamanya sampai pada 1492 Raja Ferdinand dan Ratu Isabela memporak-porandakan Andalusia.

Pemuda pendiri Daulah Umayyah II ini adalah Abdurrahman bin Muawiyah atau lebih populer dengan sebutan Abdurrahman Ad-Dakhil. Visi besar seorang pemuda sanggup menyisihkan semua rintangan dan hambatan sebesar apapun.

Kini, kita bertanya, apakah yang ada di kepala para pemuda masa kini? Adakah visi besar itu? Adakah daya juang yang menyala-nyala untuk memperjuangkan visi besar itu? Semoga saja masih banyak para pemuda seperti Abdurrahman Ad-Dakhil.

Sejatinya, ini ladang amal saleh bagi para pemuda muslim untuk menancapkan visi besarnya. Membebaskan kembali Al-Quds, mencahayai Amerika, Rusia, China, dan Eropa dengan Islam, hingga pada akhirnya membebaskan Roma, dan visi besar lainnya yang menggairahkan hidup dan menggelorakan jiwa. Demi tegaknya Islam yang menjadi rahmat bagi semesta jagat raya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image