Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mukaromah_MTsN 3 Bantul

Semarak Hari Perempuan Internasional, Guru MTsN 3 Bantul Berbagi Tulisan “Kiprah Perempuan Dalam Bin

Guru Menulis | Tuesday, 08 Mar 2022, 21:27 WIB

Perempuan merupakan tonggak peradaban bangsa. Dalam sejarah Indonesia kita mengenal ibu kartini yang memperjuangkan hak-hak perempuan dalam sektor publik baik dalam hal bersosialisasi, berpendapat, ekonomi maupun pendidikan. RA. Kartini menyadarkan kaum hawa untuk bangkit dari keterpurukan dan penindasan menuju jalan pembebasan yang “independent”. Bebas dalam berpikir, bertindak dan mempunyai kesempatan dan peluang yang sama seperti laki-laki untuk berkancah dalam ruang publik. Jalan yang pertama kali ditempuh oleh RA.Kartini ialah dengan melalui “Pendidikan”. Karena pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengolah akal dan hati agar selalu dekat dengan Tuhan, menyatu dengan alam dan peka terhadap realitas sosial. Senada dengan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sejak RA Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan terutama dalam hal pendidikan, sejak saat itulah perempuan Indonesia mempunyai kesadaran bahwa ditangannya terdapat harapan bangsa. Sehingga perempuan harus cerdas dan mencerdaskan. Artinya, sebelum perempuan mencerdaskan yang lain terlebih dahulu perempuan harus “cerdas” dengan mencerdaskan dirinya sendiri terlebih dahulu yang dapat dilakukan dengan “belajar/ngangsu kawruh” agar memiliki science, knowledge, skill, best attitude dan qalbun salim.

Hal tersebut dapat digali, diolah dan dikembangkan dengan senantiasa membuka cakrawala berpikir di segala hal. Sebagaimana wahyu yang pertama kali Allah turunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril ialah perintah untuk belajar/ menuntut ilmu. Islam sangat menjunjung tinggi “Ilmu”, sehingga orang yang beriman nan berilmu memiliki kedudukan yang istimewa dihadapan Tuhan (Qs. Al Mujadalah ayat 11). Bahkan dalam kitab ala-ala disebutkan “fa inna faqihan wahidan mutawarri’a, asyaddu ‘ala asy-syathani min alfi ‘abidi”, bahwa seorang yang faqih (berilmu) lebih ditakuti syaithan daripada 1000 orang yang ahli ibadah tanpa didasari dengan ilmu.

Demikian halnya dengan perempuan, harus haus akan ilmu dan pengetahuan karena akan melahirkan regenerasi penerus ummat dan bangsa. Penulis teringat quote yang pernah ditulis oleh salah satu tokoh perempuan Indonesia, yakni Dian Sastrowardoyo bahwa entah menjadi ibu rumah tangga atau perempuan karier namun yang jelas perempuan harus berpendidikan. Term “berpendidikan” penulis maknai dengan arti yang lebih luas, yakni dengan senantiasa belajar dan menjadi pembelajar di segala lini kehidupan. Karena belajar tidak dibatasi dalam lingkup strata/marhalah (S1, S2, S3 dll/lingkup formal) namun yang lebih dari itu ialah bagaimana mengambil inspirasi dari al qur’an untuk dijadikan spirit agar terus semangat belajar dan memiliki kesadaran untuk selalu self continous improvement.

Dengan perempuan memiliki kecerdasan IQ, EQ, CQ dan SQ dan dapat menyeimbangkan kecerdasan tersebut, maka memiliki implikasi positif yang akan dapat mendidik generasinya bi tarbiyatin hasanatin, sesuai dengan Qs. Al A’raf ayat 58 bahwa tanah ibarat perempuan dan bibit ibarat laki-laki. Jika tanahnya baik, meski bibitnya kurang baik maka akan tumbuh tanaman yang baik. Sebaliknya apabila bibitnya baik ditanam ditanah yang gandus, gersang dan kering maka tanamannya tidak akan tumbuh dengan baik. Apalagi jika tanah dan bibitnya baik, insyaAllah tanamannya pun akan baik. Artinya, perempuan dapat mempengaruhi segala hal.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam kisah, yakni Thomas Alfa Edison. Dibalik sosoknya yang luar biasa, tentu ada perempuan hebat yang luar biasa pula, yakni ibunya. Ibu-nya lah yang selalu meyakinkan Thomas menjadi anak hebat dan cerdas meski pada saat itu Thomas tidak bersekolah formal karena di-DO oleh gurunya. Dibalik kisah sukses motivator Islam terkenal Dr. Ibrahim El Fikky, ada seorang perempuan hebat yakni istrinya yang senantiasa mensupport dan mendoakannya hingga pada akhirnya Ibrahim Elfikky menjadi manager hotel bintang 5 saat sebelumnya menjadi cleaning service disebuah hotel.

Di Indonesia misalnya, kita mengenal sosok penulis hebat seperti Quraish Shihab, Emha Ainun Nadjib, Nurcholish Madjid, Dr. Fahrudin Faiz yang merupakan tokoh filsafat, dan tokoh-tokoh hebat yang lain. Hal tersebut karena mereka senantiasa disupport oleh isterinya.

Oleh sebab itu, perempuan harus berkarya, mengeksplore diri dengan terus menjajaki berbagai macam pengalaman dan pelatihan serta memperluas cakrawala berpikir dengan membaca, menganalisis, beretorika, berdialektika dan berdiskusi agar menjadi perempuan tangguh yang paripurna. Selamat Hari Perempuan Internasional !

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image