Silaturahmi Dua Tokoh Muda, Wapres Gibran dan Ketum PBNW
Adab | 2025-08-03 17:40:29
Tuhan telah titipkan kepada kita semua negeri yang elok nan permai bernama Indonesia. Para pendahulu kita telah berjuang dan bekerja keras untuk Indonesia hari ini. Dan pastinya kita saat ini berjuang pula untuk Indonesia yang lebih cerah di masa medatang.
Para pendahulu kita telah membuktikan manfaat dari ikhtiar mereka tidak pernah sia-sia. Saat ini kita dengan tenang dan nyaman menikmati hasil dari semua dedikasi dan perjuangan para tokoh pejuang, baik itu negarawan, agamawan, sastrawan, pahlawan, seluruh rakyat Indonesia yang telah punya kesamaan visi dan misi untuk negeri yang lebih cemerlang.
Maka kita hari ini berkewajiban untuk meneruskan estafet perjuangan yang sudah dimulai dulu. Roda pembangunan harus terus berjalan. Alangkah tidak berterimakasihnya kita sekiranya hari ini kita berdiam diri, apalagi ongkang-ongkang kaki tidak memiliki upaya dan gerakan.
Maka ketika kita melihat bermunculan tokoh-tokoh muda ke permukaan, menyuarakan fastabiqul khoirot, menggerakkan ummat, seharusnya kita bersyukur dan berbangga. Yang muda-muda pun tampil kedepan, ini menjadi motivasi berharga untuk para generasi muda untuk tidak pasif.
Wapres Gibran menjadi representasi kaum muda yang maju kedepan sebagai penggerak rakyat dalam berkontribusi dan berdedikasi untuk negeri. Beliau mampu berkompetisi dan berkolaborasi memberi manfaat untuk negeri. Wapres termuda dalam sejarah, diwakili oleh purna walikota Solo ini.
Kehadiran beliau di jajaran wakil kepala negara menjadi bukti bahwa kaum muda, dan anak bangsa tidak bisa disepelekan peran dan kiprahnya. Ini tentu menjadi angin segar bagi generasi anak bangsa bahwa panggilan tugas pengabdian untuk negeri terbuka lebar untuk semua, bukan terbatas hanya kaum senior.
Demikian juga dengan sosok Ketum PBNW yang menahkodai ormas terbesar di NTB, yang kini telah memiliki kepengurusan wilayah di 38 propinsi. Sejak muda beliau telah diamanahi tugas, menggerakkan ummat berfastabiqul khoirot melalui warisan spektakuler sang pahlawan nasional itu yang bernama NW.
Selain kepemimpinan beliau melanjutkan amanah dari Sang Ninikda untuk memperjuangkan Iman Taqwa melalui Nahdlatul Wathan, beliau juga telah mampu tampil menggerakkan ummat untuk bersama membangun negeri lewat organisasi yang dipimpinnya.
Kehadiran tokoh-tokoh muda di pentas pengabdian, merupakan kemajuan luar biasa terhadap nilai-nilai kesetaraan dan kebersamaan. Bahwa untuk menjadi pemimpin negeri, menjadi pemimpin ormas, tidak harus menunggu usia dewasa, yang muda pun bisa ikut berkompetisi bangun negeri.
Inilah budaya timur yang ramah mewarnai keindonesiaan kita, yaitu memberikan panggung pengabdian untuk para tokoh muda untuk sama-sama membangun bangsa. Tidak membedakan usia, suku, bahasa, apalagi agama. Kekayaan negeri bernama saling menghargai ini harus terus dilestarikan untuk Indonesia maju, Indinesia emas, Indonesia hebat. (Ust. Abdul Manan Marda)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
