Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yahya

Cegah DBD dan Chikungunya: BBK 6 Unair Perkenalkan Ovitrap kepada Masyarakat Desa Kedungudi

Info Sehat | 2025-08-01 01:48:18
Mahasiswa Menjelaskan Cara Pembuatan dan Pengaplikasian Ovitrap (Sumber : Dok. PDD BBK 6 Kedungudi)

BBK 6 UNAIR | Mojokerto – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata, Belajar Bersama Komunitas (BBK) 6 Universitas Airlangga mengenalkan teknologi dasar ovitrap sebagai perangkat penangkap nyamuk kepada penduduk Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, pada Selasa (14/7/2025). Aktivitas ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan chikungunya di area rumah tangga.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko yang ditimbulkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor utama penyakit ini. Dengan pendekatan edukatif, tim mahasiswa tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga memfasilitasi praktik langsung pembuatan ovitrap yang hemat biaya, ramah lingkungan, serta mudah diterapkan di rumah.

Peserta Penyuluhan Gema 3M+ dan Praktik Pembuatan Ovitrap ( Sumber : PDD BBK 6 Kedungudi )

Menurut data dari Puskesmas setempat, Desa Kedungudi mengalami peningkatan kasus chikungunya pada awal tahun 2025. Warga dilaporkan mengalami suhu tubuh tinggi serta nyeri pada sendi yang berkepanjangan, bahkan beberapa masih merasakan gejala hingga pertengahan tahun. Rendahnya wawasan masyarakat mengenai gejala dan pencegahan penyakit ini menjadi hambatan dalam pengendalian epidemi.

“Ovitrap adalah perangkat sederhana yang terbuat dari botol plastik bekas berkapasitas dua liter dan jaring kassa, kemudian diisi dengan atraktan seperti campuran ragi dan gula atau air yogurt,” ungkap Dannu Wibowo, Ketua KKN BBK 6 Kedungudi. “Perangkat ini selanjutnya ditempatkan di area yang gelap seperti di bawah ranjang atau dalam kamar mandi untuk menghentikan siklus hidup nyamuk.”

Dannu juga menyatakan bahwa pengenalan ovitrap ini didukung oleh sosialisasi Gerakan 3M+ (menguras, menutup, mengubur, dan langkah tambahan pengendalian sarang nyamuk) supaya masyarakat dapat berperan aktif dalam membangun lingkungan yang lebih sehat secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan kegiatan ini, mahasiswa berharap masyarakat Desa Kedungudi bisa menerapkan inovasi ovitrap secara mandiri sebagai bagian dari kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran DBD dan chikungunya di lingkungan tempat tinggal mereka. (Yahya)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image