Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Zaky Derajat

Wangi Serai, Rumah Aman: Mahasiswa FEB UB Buat Spray Anti-Nyamuk Alami

Edukasi | 2025-07-30 01:44:33
Gambar 1. Dokumentasi bersama Ibu-Ibu PKK Desa Dukuhtengah

Sidoarjo, 12 Juli 2025. Dalam rangka menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat Pulang Kampung (PKM PK), mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) memperkenalkan inovasi berbasis kearifan lokal kepada warga Desa Dukuhtengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Inovasi tersebut berupa spray anti-nyamuk berbahan alami dari serai, sebagai solusi murah, aman, dan mudah dibuat sendiri oleh masyarakat desa.

Kegiatan ini menyasar masyarakat umum melalui kelompok ibu-ibu PKK, sebagai mitra utama dalam menjaga kesehatan lingkungan keluarga. Dengan pendekatan edukatif, mahasiswa FEB UB mendorong terciptanya kemandirian warga dalam memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar untuk mengatasi masalah nyamuk tanpa harus mengandalkan produk kimia mahal dari toko-toko komersial.

1. Masalah Nyamuk dan Kebutuhan Solusi Ekonomis

Nyamuk, khususnya Aedes aegypti, menjadi ancaman kesehatan serius bagi masyarakat, terutama dengan masih tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah padat seperti Sidoarjo. Lingkungan Desa Dukuhtengah yang cukup lembab dan masih terdapat genangan air turut menjadi tempat ideal berkembangbiaknya nyamuk. Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang tidak selalu stabil, pembelian lotion, semprotan, atau alat pengusir nyamuk berbahan kimia kerap menjadi beban tambahan.

Produk-produk tersebut umumnya dijual dalam kemasan kecil dengan harga antara Rp20.000–Rp35.000 per botol, yang dapat habis hanya dalam waktu seminggu. Sebagai alternatif, mahasiswa PKM PK memperkenalkan spray pengusir nyamuk berbahan dasar serai yang dapat dibuat secara mandiri dengan biaya kurang dari Rp5.000. Selain ekonomis, produk ini tidak mengandung zat kimia berbahaya sehingga aman untuk digunakan di rumah, termasuk di sekitar anak-anak dan lansia.

2. Kandungan Serai sebagai Bahan Alami Pengusir Nyamuk

Tanaman serai (Cymbopogon citratus) merupakan salah satu rempah-rempah yang umum ditemukan di pekarangan rumah warga. Serai diketahui mengandung minyak atsiri, dengan senyawa aktif seperti sitronelal, sitronelol, dan geraniol, yang secara alami memiliki efek repelen terhadap nyamuk dan serangga lainnya. Minyak atsiri bekerja dengan mengganggu sistem penciuman nyamuk, sehingga nyamuk sulit mendeteksi keberadaan manusia.

Inilah yang menjadikan serai sebagai bahan utama dalam banyak produk herbal anti-nyamuk. Sayangnya, masyarakat belum banyak mengetahui bahwa serai yang mereka miliki dapat diolah sendiri menjadi spray alami yang efektif dan aman. Melalui program ini, mahasiswa memperkenalkan potensi serai sebagai solusi lokal yang bisa diakses semua kalangan—tidak hanya praktis, tetapi juga tidak meninggalkan residu berbahaya seperti beberapa produk aerosol berbasis kimia.

3. Cara Pembuatan Spray Serai: Praktis dan Diminati Warga

Kegiatan PKM PK ini mendapat perhatian besar dari ibu-ibu PKK Desa Dukuhtengah. Dalam sesi penyuluhan yang diadakan di balai desa, banyak peserta yang secara aktif mengajukan pertanyaan mengenai bahan-bahan yang digunakan dan proses pembuatannya. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan rasa ingin tahu warga terhadap alternatif pengusir nyamuk yang dapat mereka buat sendiri.

Gambar 2. Pembuatan Antiseptik Alami dari Serai

Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya:

“Apakah hanya serai saja yang digunakan, atau perlu tambahan bahan lain?” “Berapa lama hasil spray ini bisa bertahan?” “Bagaimana cara menyimpannya agar awet?”

Mahasiswa menjelaskan bahwa spray ini hanya menggunakan batang serai dan air, tanpa tambahan alkohol atau bahan pengawet. Prosedurnya sangat sederhana dan dapat langsung dipraktikkan:

1) Siapkan 10 batang serai, cuci bersih dan potong kecil-kecil.

2) Masukkan ke dalam blender dengan 250 Ml air bersih.

3) Haluskan hingga menjadi larutan cair.

4) Tuangkan langsung ke dalam botol semprot, tidak perlu disaring.

Warga juga diberi tips menyemprotkan larutan ini di pagi dan sore hari, karena saat itulah nyamuk paling aktif. Spray bisa disimpan dalam suhu ruang selama beberapa hari, atau di kulkas jika ingin daya tahannya lebih lama.

4. Dampak Program dan Harapan Keberlanjutan

Program edukasi ini tidak hanya berhasil menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya pengendalian nyamuk secara alami, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri ibu-ibu PKK dalam memproduksi solusi rumah tangga yang hemat biaya. Warga merasa bahwa produk seperti ini lebih realistis untuk diterapkan, dibandingkan terus menerus membeli produk toko dengan harga tinggi dan kandungan kimia.

Salah satu peserta menyampaikan bahwa dirinya kini tidak perlu lagi rutin membeli lotion anti-nyamuk yang mahal untuk anak-anaknya. Ia juga berencana untuk membuat spray ini bersama tetangganya agar dapat digunakan bersama dalam satu lingkungan RT. Program ini diharapkan menjadi pemantik perubahan gaya hidup yang lebih mandiri dan sadar lingkungan, sekaligus memperkuat peran ibu-ibu PKK sebagai agen edukasi dan pelindung keluarga. Mahasiswa PKM PK FEB UB berharap program ini tidak berhenti di satu titik, namun dapat terus diteruskan dan dikembangkan oleh warga sebagai bagian dari gerakan hidup sehat dan hemat berbasis lokal.

Gambar 3. Poster Cara Pembuatan Antiseptik Nyamuk

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image