Lepas Gadget? Buat Hidup Lebih Tenang
Gaya Hidup | 2025-07-24 16:35:50Tak dapat dimungkiri, kehadiran gadget telah merevolusi cara kita hidup. Semuanya jadi serba cepat dan instan. Ingin tahu berita terbaru? Tinggal buka aplikasi. Ingin belajar? Ada ribuan video pembelajaran di YouTube. Bahkan urusan spiritual, seperti membaca Al-Qur’an, Al- Kitab dan lain sebagainya bisa dilakukan melalui aplikasi digital.
Namun di balik manfaatnya, gadget juga menyimpan bahaya ketika digunakan secara berlebihan. Bukan lagi sekadar alat bantu, gadget kini seolah menjadi “bagian dari tubuh” yang sulit dilepas. Waktu berkualitas bersama keluarga tergantikan dengan scroll TikTok. Fokus belajar hilang karena notifikasi yang terus berdatangan. Bahkan, banyak yang lebih dulu mengecek HP dibanding menyapa orang tua di pagi hari.
Gadget pada dasarnya netral. Ia hanyalah alat. Yang menjadikannya bermanfaat atau berbahaya adalah bagaimana kita menggunakannya. Ketika penggunaannya tak terkendali, kita mulai mengalami:
- Gangguan tidur
- Kecemasan sosial
- Kurangnya produktivitas
- Ketergantungan terhadap validasi digital (like, komentar, dll.)
- Berkurangnya kepekaan terhadap sekitar
Kecanduan gadget juga memengaruhi kesehatan mental dan spiritual. Kita jadi jarang merenung, malas berdoa, bahkan lupa bersyukur karena terus membandingkan hidup kita dengan orang lain di media sosial.
Berhenti Kecanduan, Bukan Berarti Anti-Gadget
Pertanyaannya: apakah hidup akan lebih tenang jika kita berhenti kecanduan gadget? Jawabannya: ya, tapi bukan berarti kita harus membenci atau membuang gadget.
Solusinya bukan hidup tanpa gadget, tetapi hidup dengan kendali atas gadget. Saat kita mengatur waktu, memilah konten, dan punya tujuan saat menggunakan gadget, maka hidup akan terasa lebih ringan. Kita bisa kembali menikmati momen bersama orang-orang terdekat tanpa terdistraksi notifikasi. Kita bisa belajar dengan fokus tanpa harus membuka TikTok untuk mencuri - curi bermain media sosial sebentar.
Langkah Kecil Menuju Kehidupan yang Lebih Tenang
Tentu, untuk mengatur hidup kita lebih tenang lagi, diperlukan berbagai cara untuk mewujudkannya. Berikut beberapa cara sederhana untuk lepas dari kecanduan gadget:
1. Buat batasan waktu (screen time).
Misalnya, kamu dapat mengatur waktu maksimal untuk hiburan menggunakan gadget 2 jam sehari. Untuk tidak lupa, kita bisa menambahkan pengingat pada gadget dan meminta bantuan orang lain, seperti orang tua.
2. Jauhkan Gadget saat beribadah dan Berkumpul dengan Keluarga
Dengan menjauhkan gadget saat waktu yang penting, kita memiliki kualitas hubungan yang baik dengan Tuhan maupun keluarga. Tentu, hal tersebut dapat membantu kita untuk hidup lebih tenang dan menghabiskan waktu untuk kehangatan.
3. Aktifkan Mode Fokus atau Matikan Notifikasi Aplikasi yang Tidak Penting
Pada saat belajar, mengaktifkan mode fokus dapat meningkatkan kualitas belajar. Menonaktifkan notifikasi aplikasi yang tidak penting juga dapat mencegah godaan kita untuk membuka aplikasi tersebut ketika melakukan hal yang cukup penting. Dengan begitu, hidup kita akan lebih produktif dalam menjalani aktivitas kita sehari - hari.
4. Isi Waktu Luang dengan Kegiatan Non - Digital
Kegiatan Non - Digital dapat berupa membaca buku, menulis jurnal, berkebun, atau sekadar berjalan kaki. Tidak hanya meningkatkan pengetahuan hal tersebut juga dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan.
5. Detoks Digital Satu Hari dalam Seminggu
Terkadang dalam menciptakan kebiasaan baru, kita memerlukan tantangan. Tantangan yang dapat kita coba adalah untuk tidak menggunakan gadget dalam rentang waktu tertentu. Dengan begitu, kita dapat lebih menikmati hari tanpa terganggu oleh notifikasi. Detoks digital melatih kamu agar bisa mengendalikan diri dan tidak impulsif membuka HP setiap beberapa menit. Ini bikin kamu lebih mindful saat kembali menggunakan gadget.
Hidup Tenang, Karena Kita Kembali Menguasai Diri
Saat kita tidak lagi dikendalikan oleh gadget, kita akan menyadari bahwa hidup jauh lebih luas daripada layar gadget. Kita bisa mendengar suara burung, merasakan hangatnya obrolan dengan keluarga, dan yang paling penting: mendengar suara hati kita sendiri yang selama ini tenggelam di balik notifikasi dan scroll tak berujung.
Era digital ini memang menuntut kita untuk terkoneksi. Tapi jangan sampai koneksi dengan dunia maya membuat kita putus dengan dunia nyata, terutama dengan diri sendiri, keluarga, dan Tuhan.
Mari kendalikan gadget, sebelum gadget yang mengendalikan hidup kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
