Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Admin Eviyanti

Guru, Riwayatmu Kini?

Politik | 2025-07-24 10:01:19

Oleh Santika

Pendidik Generasi

Guru adalah pendidik generasi, yang membimbing, mengajar serta mengarahkan anak didiknya hingga anak didik mereka mampu menjadi generasi yang membanggakan dan berguna bagi umat. Guru Adalah agen Perubahan yang kelak ditangan merekalah generasi yang akan datang mampu mengenali dan menggali potensi diri dan meraih cita dan masa depan yang gemilang dengan memiliki shaksiyah islamiyah mereka mampu menjadi generasi yang visioner. Berkaca dalam sejarah bagaimana dulu di zaman kekhilafahan guru bukan hanya sebagai profesi tapi merupakan panggilan hati untuk mencetak generasi yang Rabbani. Guru dianggap pewaris para nabi yang kelak akan meneruskan risalahnya sehingga mampu mentransfer ilmu sehingga membentuk ketaqwaan yang hakiki dan akhlakul karimah karena pendidikan yang diberikan berlandaskan kepada akidah Islam. Dari situlah sehingga guru dimuliakan kedudukannya dan diangkat derajatnya, sehingga guru diberi perhatian lebih dengan dipenuhi kesejahteraannya dengan memberikan gaji yang layak serta berbagai fasilitas yang memadai akhirnya guru bisa fokus dalam mendidik anak didiknya. Terbukti di zaman kekhilafahan Abasiyyah gaji yang diberikan guru baik tenaga pendidik bagi anak – anak Khalifah maupun mendidik masyarakat sangatlah besar. Tercatat berapa ulama yang turut mengajar para putra khalifah adalah Imam Al-Kisa’i yang mengajar putra Harun Al-Rasyid. Sebagai upah awal, sang khalifah memberinya 10.000 dirham, seorang budak perempuan yang cantik serta kebutuhannya, beberapa pelayan, dan seekor kuda pembawa barang beserta peralatannya. Http://nu.or.id 28 Februari 2024.

Semakin tinggi otoritas keilmuan yang dimiliki, semakin tinggi pula upah yang diberikan. Imam Al-Waqidi, ulama ahli Al-Qur’an dan hadits paling populer di masanya, bahkan mendapatkan upah tahunan mencapai 40.000 dinar. (Az-Zahrani, 202). Jika dikonversikan Sebagai gambaran, jika menghitung harga emas per gram hari ini sekitar 1,9 juta rupiah (Rp1.919.000 per 12 Juli 2025) maka besaran gaji rata-rata pendidik umum di masa Harun Al-Rasyid adalah 60 miliar per tahun, sedangkan pengajar spesialis hadits dan fiqih adalah 323 miliar rupiah per tahun. Jumlah yang tentunya sangat fantastis.

Lalu bagaimana dengan nasib guru saat ini?

Bak langit dan bumi, guru nasibnya Kini sungguh sangat memprihatinkan. Guru SMAN, SMK dan guru di sekolah berkebutuhan khusus negeri (SKh) di Banten dikabarkan belum menerima tunjangan tambahan atau tuta. Hal ini diungkapkan oleh Salah satu ASN yang enggan menyebutkan namanya. mediabanten.com (28/04/2025).

Padahal tunjangan ini sudah di atur dalam peratutan gubernut No. 41 tahun 2021. Namun kenyataannya Sejak bulan Januari 2025 hingga Kini masih belum dibayarkan. Ditengah himpitan ekonomi yang sulit dan mencekik, ditambah menghadapi tahun ajaran baru. Guru pun adalah orang tua yang hendak menyekolahkan anak anaknya, tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Berbagai macam cara agar para guru menerima hak nya. Mulai dari wacana turun kejalan untuk menyuarakan hak – hak nya dan mengabarkan kepada dunia tentang nasibnya kini. Keadaan ini membuat para guru berputar otak untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mulai dengan menjadi driver ojek, berdagang, membuka les tambahan dirumah dan berbagai macam cara lainnya. Walhasil bagaimana mungkin para guru dapat fokus dalam mendidik generasi jika pikirannya harus berbagai dengan pemenuhan hidup yang tak diperhatikan oleh pemerintah. PR besar bagi APBN pemerintah agar menganggarkan dana yang pantas Dan layak untuk para pendidik generasi bukan malah terkena imbas dari efesiensi anggaran.

Anggaran untuk para guru, memang memerlukan sistem penunjang yakni sistem ekonomi yang mampu menopang berbagai anggaran. Namun di sistem kapitalisme ini, terbukti tak mampu menopang APBN di bidang pendidikan. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan para guru. Yang ada justru hutang makin menjadi, pajak semakin tinggi namun efesiensi di sana sini.

Hanya sistem Islam lah yang mampu mengatasi segala problematika hidup termasuk kesulitan anggaran untuk bidang pendidikan. Karena sistem ekonomi islam berbasis syariat yang mana semua sumber daya alam yang dimiliki harus dikuasai oleh negara dan dikelola demi kemaslahatan Umat. Salah satunya guna menunjang bidang pendidikan. Sistem Islam akan menganggarkan dana yang fantastis guna mensejahterkan para guru. Sehingga para guru akan fokus dalam mendidik generasi. Pemimpin (khalifah) akan senantiasa mengayomi Dan memastikan para guru terpenuhi kebutuhannya, karena pemimpin adalah Ra’in. كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ" yang artinya, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hadis ini menekankan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab kepemimpinan dalam lingkupnya masing-masing, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat. Sehingga permasalahan pemenuhan anggaran untuk para guru akan senantiasa teratasi. Wallahu’alam Bisshawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image