PKRS RSKO Jakarta
RSKO Jakarta dan SMKS Al-Hidayah, Berani Berkata Tidak pada Penyalahgunaan NAPZA
Edukasi | 2025-07-15 15:56:21
Depok (15/7/2025), PKRS RSKO Jakarta melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan di SMKS Al-Hidayah yang ditujukan bagi peserta didik Kelas X.
Penyuluhan Kesehatan ini atas undangan Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Cinere, Depok, Jawa Barat sehubungan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Tema yang diangkat penyuluhan kesehatan PKRS RSKO Jakarta "Berani Berkata Tidak pada Narkoba".
SMKS Al-Hidayah beralamat di Masjid. Al-Muhajirin, no.30, RT 05/RW 02 Kel.Cinere Depok, Jawa Barat.
“Listen First, mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda merupakan Langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkotika (UNODC)”
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang melibatkan Promosi Kesehatan RSKO Jakarta merupakan upaya pihak sekolah untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif, miras, dan rokok.
RSKO Jakarta melibatkan 2 (dua) penyuluh kesehatan : Andri Kusmintayu, SKM., MARS dan Intan Endang Sonata, SKM., MKM.
Penyuluhan Kesehatan ditujukan siswa-siswi baru kelas X dengan jumlah peserta didik yang menerima edukasi kesehatan sebanyak 120 siswa-siswi.
Edukasi Kesehatan bagian dari workshop bagi siswa yang menjadi Rapor Pendidikan Sekolah. Pihak sekolah harus menjamin iklim keamanan sekolah sebagai kondisi lingkungan sekolah yang memberikan rasa aman secara fisik maupun psikologis.
Rapor iklim keamanan sekolah mengharapkan tidak adanya hukuman fisik, perundungan, kekerasan seksual, narkoba, merokok, dan minuman keras (miras) di lingkungan sekolah.
Penayangan video sebagai bahan edukasi pada peserta didik pada penyuluhan kesehatan kali ini, karena disesuikan dengan usia dari audiens nya yaitu siswa-siswi yang duduk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas.
Edukasi Kesehatan bagi siswa SMKS Al-Hidayah selain menonton video juga menggunakan metode ceramah interaktif yang disertai tanya jawab, dan pemberian hadiah bagi yang bisa menjawab.
Tim penyuluh Kesehatan saat penyuluhan menghimbau agar peserta didik untuk tidak pernah sama sekali mencoba-coba menggunakan NAPZA / Narkoba.
Anak-anak usia sekolah Sekolah Menengah Atas merupakan usia rawan dan berisiko terpengaruh kepada perilaku penyalahgunaan NAPZA.
Masa remaja adalah masa dimana ingin mengetahui sesuatu hal yang baru, apakah itu akan berdampak baik atau buruk bagi dirinya.
Penyuluhan kesehatan bahaya narkoba ini juga memperkenalkan pengertian Narkoba dan NAPZA kepada peserta didik.
NAPZA merupakan kepanjangan dari NArkotika Psikotropika dan ZAt adiktif lainnya. Penyalahgunaan NAPZA / Narkoba adalah Penggunaan zat-zat yang dapat mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang, tanpa tujuan medis yang sah dan penggunaan dosis yg melebihi batas normal.
Penyalahgunaan NAPZA akan berdampak negatif yang serius baik fisik maupun mental seperti ketergantungan, gangguan kesehatan, gangguan sosial, dan risiko over dosis
“Penyuluhan ini diadakan agar siswa mengetahui apa itu narkoba dan gejala²nya, Kegiatan ini dijadwalkaan sesuai kurikulum sekolah” ungkap Kepala Sekolah SMKS Al-Hidayah, Naimun, SE.,MM.
Tambahnya, kenapa RSKO Jakarta dilibatkan kembali karena tahun-tahun sebelumnya pernah mengundang RSKO Jakarta dengan nara sumber yang sama.
Pihak SMKS Al-Hidayah juga amat menyambut baik kehadiran Nakes RSKO Jakarta dalam memberikan Penyuluhan Kesehatan tentang bahaya penyalahguna narkoba.
RSKO Jakarta sangat terbuka atas permohonan Institusi Pendidikan baik sekolah maupun kampus untuk memberikan penyuluhan kesehatan menyangkut kepada siswa didik.
Institusi pendidikan dapat menghubungi nomor kontak ; Instagram @pkrs_jakarta
***
Salam Sehat
Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSKO Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
