Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khadijah Alimuddin

Darah Mengalir di Tanah Para Syuhada, Dunia Diam, Umat Harus Bersuara

Dunia islam | 2025-07-14 18:41:29

Gaza, Palestina – Kekejaman yang terus berlangsung di Jalur Gaza kembali membuka luka yang belum sempat mengering. Pada akhir Juni 2025, serangan udara Israel menghantam kerumunan warga sipil yang sedang mengantre bantuan makanan. Tragedi itu menyebabkan lebih dari 50 orang meninggal dunia. Warga yang hanya ingin bertahan hidup, justru menjadi sasaran militer (CNBC Indonesia, 30/6/2025; DW Indonesia, 3/7/2025).

Israel shooting Palestinian teenage boys in the genitals" />
Israel shooting Palestinian teenage boys in the genitals

Serangan semacam ini bukanlah kejadian tunggal. Menurut laporan Tempo.co (5/7/2025), jumlah korban jiwa akibat agresi Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 56.600 orang. Di sisi lain, BBC Indonesia (3/7/2025) menyebutkan bahwa sekitar dua juta warga Gaza kini hidup dalam kondisi sangat genting: kelaparan akut, minim air bersih, dan ketiadaan akses medis.

Kejadian demi kejadian yang menunjukkan kebrutalan rezim Zionis tak mampu menggugah sikap para pemimpin dunia. PBB dan negara-negara besar memilih untuk menyampaikan keprihatinan tanpa tindakan nyata. Ironisnya, sebagian pemimpin negeri Muslim justru tetap menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan entitas penjajah, seolah tidak sedang terjadi pembantaian terhadap umat yang seiman dengan mereka.

Kebiadaban yang dilakukan Israel telah jauh melampaui batas-batas kemanusiaan. Tapi para pemimpin dunia—terutama dari negeri Muslim—lebih sibuk mempertahankan jabatan dan kekuasaan daripada membela kehormatan umat Islam. Ketidakpahaman mereka terhadap akar persoalan Palestina, serta keterikatan mereka pada sistem internasional yang sekuler, membuat mereka kehilangan arah dan nurani.

Umat Harus Disadarkan dan Dibimbing Menuju Solusi Hakiki

Menyikapi situasi ini, tidak cukup hanya dengan mengutuk atau menggelar aksi sesaat. Kaum Muslim, terutama para aktivis dakwah, memiliki tanggung jawab besar untuk terus menyuarakan solusi sejati: bahwa kemerdekaan Palestina hanya bisa diraih melalui jihad yang dipimpin oleh institusi politik Islam yang sah—yaitu Khilafah.

Kesadaran ini tidak boleh berhenti di kalangan terbatas. Perlu dibentuk opini umum yang kuat dan menyeluruh, bahwa penyelesaian masalah Palestina bukan terletak pada konferensi damai, bantuan kemanusiaan, atau tekanan diplomatik. Solusinya adalah kembalinya penerapan Islam secara menyeluruh di bawah naungan pemerintahan Islam global.

Para pengemban dakwah harus tetap teguh pada metode perjuangan yang diwariskan oleh Rasulullah ﷺ: membangun pemahaman, mengarahkan umat, dan menyiapkan kekuatan ideologis untuk perubahan besar. Hubungan spiritual dengan Allah SWT pun harus terus diperkuat, karena kemenangan sejati hanya akan datang bersama pertolongan dari-Nya.

Dari Simpati ke Aksi Nyata

Realitas di Gaza adalah ujian bagi seluruh umat Islam. Ini bukan hanya tragedi kemanusiaan, melainkan seruan iman dan akal sehat. Saatnya umat bangkit dan menuntut perubahan. Tidak cukup hanya bersedih; sekarang waktunya menuntut para pemimpin untuk benar-benar bertindak atas dasar Islam, bukan kepentingan asing.

Dan hanya Khilafah-lah yang mampu membebaskan Palestina secara hakiki—bukan janji, bukan wacana, tapi langkah nyata yang diwariskan sejarah dan dituntunkan oleh syariat.

Sumber Berita:

 

  1. CNBC Indonesia, "Israel Menggila di Gaza, Bunuh Puluhan Warga yang Lagi Antre Makan", 30 Juni 2025 https://www.cnbcindonesia.com/news/20250630065339-4-644768/israel-menggila-di-gaza-bunuh-puluhan-warga-yang-lagi-antre-makan
  2. DW Indonesia, "Warga Berburu Bantuan di Gaza Terbunuh Saat Antre Makanan", 3 Juli 2025 https://www.dw.com/id/warga-berburu-bantuan-di-gaza-terbunuh-saat-antre-makanan/a-73151018
  3. Tempo.co, "Korban Tewas di Gaza akibat Genosida Israel Mencapai 56.600 Jiwa", 5 Juli 2025 https://www.tempo.co/internasional/korban-tewas-di-gaza-akibat-genosida-israel-mencapai-56-600-jiwa-1872310
  4. BBC Indonesia, "Gaza Terkepung, Dua Juta Warga Hadapi Krisis Pangan dan Air", 3 Juli 2025 https://www.bbc.com/indonesia/articles/c3enzk3gl22o

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image