Penghinaan Nabi Kembali Berulang, Buah Kebebasan ala Demokrasi
Agama | 2025-07-13 06:18:19
Beberapa kartunis majalah satire ditangkap otoritas Turki setelah menertibkan ilustrasi yang dinilai menyinggung agama karena dianggap menggambarkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Kartun itu memicu luas dari pemerintah dan kelompok konservatif. Ilustrasi kontroversial itu menampilkan dua sosok berjabat tangan dilangit, dengan latar konflik bersenjata.
Banyak pihak menilai gambar itu menyerupai Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Kartun tersebut terbit beberapa hari setelah konflik berdarah 12 hari antara Iran dan Israel. _( _CNBC_ Indonesia)(5/7/2025)_ Majalah satire LeMan menerbitkan kartun yang menghina nabi, sehingga memicu kemarahan publik. Meski disangkal oleh pemilik media, dan telah dilakukan perintah penangkapan, rakyat Turki tetap tidak bisa menerimanya.
Bukan pertama kali nabi kita dihina, tapi sering berulang. Bukan hanya itu, Al Quran juga dilecehkan. Apakah ini bentuk nyata dari kebebasan berekspresi, yang dijunjung tinggi Barat melalui ideologi Kapitalisme-Liberalnya. Selain itu adanya kebencian yang dalam dari kalangan orang-orang kafir terhadap Islam. Dibelakang layar, Barat memberikan dukungan secara tidak langsung.
Mereka tak peduli dengan kecaman dari dunia Islam. Fakta ini pun menunjukkan betapa beraninya mereka dan betapa lemahnya kita, umat Islam. Sudah berulang kali, tak ada gerakan riil dari para kepala negara Muslim, kecuali mengecam. Tak ada yang berani mengancam dengan kekuatan militer. Atau sekedar memutus hubungan diplomatik. Akhirnya hanya basa basi semata. Akankah fenomena ini akan muncul lagi? Pasti, jika umat ini tak memiliki penguasa yang cintanya kepada Islam melebihi cintanya kepada dunia.
*Kemuliaan Islam Dan Bangga Terhadap Islam*
Islam diturunkan Allah melalui rasulNya yang mulia, Islam adalah ajaran yang menuntun manusia menuju kemuliaan. Tidak ada satu ajaranpun didalamnya yang membawa manusia menuju pintu kebinasaan. Islam adalah ajaran pilihan yang ditetapkan Allah untuk manusia. Tidak ada kekurangan didalam ajaran itu, karena Allah adalah Maha segalanya. Dengan sifat Allah yang sempurna itu.
Dia menurunkan ajaran Islam. Maka kemuliaan merupakan karunia yang sangat besar jika seseorang mendapat petunjuk untuk memilih Islam sebagai bagian dari hidupnya. Sebab, tidak semua manusia mendapat petunjuk untuk bisa berdekatan dan menyatukan dirinya dengan Islam. Kenyataannya, banyak orang yang salah memandang Islam. Dalam benak orang Islam ajaran agama seperti layaknya agama lain semua baik dan semua benar. Sehingga walaupun ia beragama Islam ia merasakan keistimewaan ajaran Islam itu.
Ia berperilaku sebagaimana orang yang menganut ajaran liberalisme, semua serba boleh dan bebas tanpa terpaku oleh nilai-nilai ajaran agamanya. Sehingga tidak bisa dibedakan mana muslim dan mana non muslim. Oleh karena itu, sebagai seorang yang masih mengaku “Radlitu billahi Robba Wabil islaami diina wabim muhammadin nabiyyaw warosuula” aku rela Allah Tuhanku, Islam agamaku, Muhammad nabi dan rasulku. Seyogyanya kita dapat menjadikan ajaran Islam sebagai barometer kehidupan.Wallahu a’lam bishawab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
