Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Riksa Ajendiri

Work Life Balance dalam Islam: Antara Dunia dan Akhirat yang Seimbang

Edukasi | 2025-07-10 23:12:02

Di era serba cepat seperti sekarang, istilah work life balance jadi pembahasan hangat. Banyak orang merasa waktu 24 jam sehari tak lagi cukup. Kerja mengejar target, pulang masih sibuk dengan notifikasi grup kantor, lalu tidur sambil dihantui deadline. Tapi, apa benar hidup memang harus seperti itu?

Ternyata, jauh sebelum istilah work life balance ngetren di dunia barat, Islam sudah lebih dulu menekankan pentingnya keseimbangan hidup. Bukan hanya antara kerja dan waktu istirahat, tapi juga antara dunia dan akhirat.

Islam Itu Agama yang Seimbang

Islam bukan agama yang memisahkan dunia dan akhirat. Justru keduanya harus saling melengkapi. Allah berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia...” (QS. Al-Qashash: 77)

Ayat ini jadi pengingat bahwa mengejar dunia bukanlah hal yang salah, asal jangan sampai lupa tujuan akhir kita: akhirat. Islam memerintahkan kita bekerja, bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang pedagang yang sukses sebelum jadi rasul.

Kerja Itu Ibadah, Tapi Jangan Lupa Istirahat

Dalam Islam, bekerja untuk mencukupi kebutuhan diri dan keluarga itu ibadah. Tapi, bekerja terus-menerus tanpa jeda? Itu bukan konsep yang dianjurkan.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Sesungguhnya tubuhmu juga punya hak atasmu." (HR. Bukhari)

Artinya, tubuh butuh istirahat. Jiwa butuh ketenangan. Dan keluarga butuh kehadiran kita. Islam tidak mengajarkan hidup dalam kelelahan terus-menerus demi materi, apalagi sampai melupakan ibadah, pasangan, atau anak-anak.

Jadwal Nabi: Teladan Keseimbangan

Kalau kita lihat kehidupan Rasulullah SAW, kita akan temukan keseimbangan yang luar biasa. Beliau mengatur waktunya antara berdakwah, bekerja, ibadah, istirahat, dan waktu bersama keluarga. Bahkan, beliau bercanda dengan istrinya, menyapa anak-anak, hingga membersihkan rumah.

Bukan karena beliau tidak sibuk. Justru beliau memimpin umat, tapi tetap adil dalam membagi waktunya. Kita pun bisa meneladani itu.

Tips Work Life Balance ala Islam

 

  1. Awali hari dengan ibadah. Bangun pagi untuk salat Subuh, lalu lanjutkan aktivitas dunia dengan niat ibadah.
  2. Pisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Matikan notifikasi kantor saat di rumah. Rasulullah pun tidak membicarakan urusan perang saat bersama keluarganya.
  3. Luangkan waktu untuk keluarga dan teman. Silaturahmi itu menyambung rezeki dan memperpanjang umur (HR. Bukhari).
  4. Jaga kesehatan mental dan fisik. Islam menganjurkan kita menjaga tubuh dan jiwa sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah.

Penutup

Work life balance dalam Islam bukan sekadar manajemen waktu. Ia adalah bentuk keseimbangan antara tanggung jawab dunia dan akhirat. Bekerja keras itu baik, tapi jangan sampai kehilangan arah. Sebab hidup ini bukan hanya tentang target tahunan, tapi juga tentang pulang ke kampung abadi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image