Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Salma Amara Zahra

Teknik Kimia: Buku, Pesta, dan Cinta

Sastra | 2025-07-10 20:35:36

Buku, pesta, dan cinta. Tiga kata yang menggambarkan bagaimana dinamisnya bangku perkuliahan. Di babak ini, kamu akan banyak belajar, banyak pesta, dan juga banyak cinta

Buku. Tebal, mahal, berat, dan apapun itu kamu menyebutnya. Konotasi yang begitu negatif saat mendengarnya, namun, pada fase hidup ini nantinya kamu akan menyadari bahwa tebal yang dimaksud adalah tebal ilmu, mahal karena isinya yang begitu berarti, dan berat dengan topik-topiknya. Di teknik kimia, si tebal yang mahal nan berat itu adalah Geankoplis dan Reklaitis.

Dua raksasa besar yang menjadi pedoman bagi hampir banyaknya mata kuliah. Mungkin saat menjadi mahasiswa buku akan menjadi teman, contohnya ketika sedang ujian, tapi juga akan menjadi musuh yang enggan kamu lihat lagi setelah usai. Buku akan selalu menjadi bagian dari perkuliahan, apapun bentuknya.

Pesta. Jelas begitu bahagia. Tawa, canda, dan obrolan ringan yang mengalun beriringan dengan musik yang berpadu seolah-olah tak kenal waktu. Menjadi peralihan dengan suntuknya neraca massa dan neraca energi yang tak kunjung balance, pun dari hysys yang tak kunjung solve. Berhenti memikirkan besok hari karena besok adalah besok dan hari ini adalah hari ini. Pemikiran jangka pendek katanya, tapi entahlah, biar besok jadi urusan belakangan, kali ini biarkan kami senang-senang!

Dan cinta. Terdengar begitu klise, romansa anak kuliah, katanya. Ringan, bahagia, dan menyenangkan. Namun cinta akan menjadi begitu mengerikan, bisa lebih berbahaya dari kuis dadakan, bisa lebih menyeramkan daripada termodinamika. Cinta bagai dua fasa tak saling larut.

Di ujung perkuliahan, kamu akan sadar: buku, pesta, dan cinta adalah kesatuan yang tak akan pernah ada habisnya. Membuat bagian-bagian baru pada diri kamu yang tidak pernah tersentuh sebelumnya. Semuanya membahagiakan, layak dikenang, dan menjadi memori indah selamanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image